THIRTEEN~

273 22 0
                                    

Akhirnya motor Fathan melaju ke jalan raya dengan kecepatan sedang, Zhi menghela napas panjang, ia bisa pergi juga dari parkiran itu karena melihat ada si Mak ayam disitu, dan parahnya tuh cowok liat dia sama Bebek lagi boncengan. Kalian tau gak, gimana tatapan Aldi pas liat Zhi dibonceng Fathan, hmm gimana ya? Kaya dia bingung kesal tapi santai gitu.. aahh susah gambarin ekspresinya.

Zhi merasakan hatinya seperti diterbangi kupu-kupu saat dibonceng Fathan, beda banget pas pertama dibonceng, kalau sekarang kesannya romantis gitu.

"Lupain masalah mak ayam dulu, yang penting sekarang gue sama bebek..aseekk!"

"Zhi, lo kok senyum senyum sendiri gitu?"tanya Fathan di tengah perjalanan, ia melihat wajah Zhi dari kaca spion motornya.

Zhi langsung menghilangkan senyumnya dan langsung salting, "hm.. gak kok Than, itu.. hmm gue seneng aja naikin Aaa Sehun."ucap Zhi beralasan.

"Hm, ooh gitu. Sama Aaa Sehun juga seneng banget lo naikin dia."ucap Fathan senang. [Giliran Aaa Sehun kenapa nih orang langsung ngeh gitu ya. Kaya kalau ada masalah atau apa tinggal bilang Aaa Sehun, masalah langsung kelar!]

"Hm, iya."

Setelah 20 menit, motor Fathan alias si Aaa Sehun berhenti di depan rumah Zhi.

Zhi melotot saat melihat mobil putih terpakir di depan rumahnya, sepertinya ia pernah melihat mobil ini sebelumnya.

"Zhi, kenapa? Ini bukan rumah lo? Maaf ya, emang gue suka lupa."ucap Fathan yang melihat Zhi tak kunjung turun dari mogenya.

"Eh iya, gak papa Than."ucap Zhi cepat.

"Yaudah, kita jalan lagi. Nanti kalo udah tiba dirumah lo bilang ya. Gue emang gini, suka banget lupa."ucap Fathan sambil kembali melajukan mogenya.

Sedangkan Zhi masih dilanda bingung dan terkejut, itu kenapa mobil orang tua Aldi ada didepan rumah dia? Jangan bilang kalau soal jodoh jodohan masih berlanjut! Oh no! Say no to perjodohan!

"Zhi, rumah lo masih jauh?"tanya Fathan ditengah perjalanan, Fathan sudah melajukan mogenya 10 menit setelah sampai dirumah Zhi tadi.

"Hm, Than..?"ucap Zhi gugup, ia bingung harus bilang apa. Masak iya, dia harus bilang kalau tadi itu beneran rumah dia.

"Iya, kenapa Zhi? Udah sampe dirumah lo?"tanya Fathan lagi, cowok manis itu sengaja memelankan laju motornya menunggu jawaban cewek dibelakangnya.

"Hm, gu--gue boleh kerumah lo gak?"tanya Zhi pelan. Sebenarnya Zhi ragu untuk mengatakan ini, tapi apa boleh buat? Beras udah jadi nasi, kan gak mungkin kembali lagi jadi beras.

Fathan terdiam sejenak.

"Lo mau ke rumah gue?"tanya Fathan kemudian.

"Iya, boleh kan?"

●●●

Aldi sekarang sedang duduk diwarung mbak Villa bersama kedua temannya, matanya menatap lurus kejalanan, ntah apa yang dipikirkan cowok berponi itu.

"Al, lo gak makan?"tanya Ximen, sambil menyendok pentol bakso kemulutnya.

Aldi menggeleng.

"Lo kenapa sih Al? Galau lo?"tanya Gino yang sedang makan bakso.

"Gak, siapa bilang gue galau!"sentak Aldi, lalu memalingkan wajahnya ke arah temannya yang lagi mengisi perut itu.

"Trus? Makan sana, bakso mbak Villa enak banget loh! Ini..."ucap Ximen sambil menyodorkan sendok baksonya ke arah Aldi.

Sedangkan Aldi menatap jijik ke arah temannya itu.

JONESWhere stories live. Discover now