1. Penabrakan Tuan Putri

1.5K 195 304
                                    

"Aaa!"

Jisoo spontan membekap mulutnya. Dengan mata terbelalak, lirik kiri dan kanan. Khawatir jerit teriaknya tadi berhasil membangunkan seluruh penghuni satu gedung apartemen. Mustahil memang. Namun, ada kemungkinan tetangga Jisoo mendengar. Jangan sampai mereka yang tinggal bersebelahan dengan kamar apartemen Jisoo malah berdatangan dan menanyakan apa yang terjadi pada gadis itu.

Oh... Itu tidak boleh terjadi. Jisoo akan mati berdiri dibuatnya.

Jisoo memijit pelipisnya yang terasa pusing. Baru bangun, langsung berteriak kencang. Sungguh tidak bagus untuk kesehatan. Jisoo terduduk di bibir ranjang. Memandangi timbangan yang baru saja ia naiki dengan bibir menukik ke bawah. Mengingat-ingat kejadian kemarin malam. Rasanya Jisoo tidak makan yang macam-macam. Hanya satu porsi kecil steak jamur dan...

Mata Jisoo membulat sempurna. Baru saja ingat. Tadi malam, ia tergoda oleh rayuan maut bibir tipis Jeonghan. Gadis sialan itu menghipnotis Jisoo supaya ikut mencicipi es krim yang telah dipesan. Dan, pasti gara-gara beberapa sendok kecil es krim cokelat milik Jeonghan itulah, berat badan Jisoo jadi naik sebanyak 2,204 pon. Jisoo harus melakukan pembalasan saat bertemu nanti.

Gadis bermarga Hong itu segera mengambil handuk. Satu setengah jam lagi kuliahnya akan dimulai. Mendatangi kamar mandi, lalu mengambil beberapa skincare yang rutin dipakai setiap hari. Cleanser dipakainya sebagai pembuka. Setelah beres membersihkan wajah, barulah giliran seluruh badan Jisoo yang dibersihkan.

Perawatan tak berhenti sampai di situ. Jisoo mengenakan toner, pelembab, serum, day cream, sunscreen, dan rangkaian skincare wajib lainnya. Ditutup dengan makeup tipis namun membuatnya tetap memesona.

Jika dihitung, hampir satu jam lamanya Jisoo menghabiskan waktu hanya untuk membersihkan diri dan mengaplikasikan seluruh rangkaian skincare hingga makeup. Namun, itu semua sama sekali tak lama bagi Jisoo. Lagipula, semua rutinitas wajib tersebut berdampak besar untuknya. Jisoo jadi tampil sempurna setiap hari, bahkan setiap detik. Bukankah terbayar lunas?

Semua lelaki memuji Jisoo. Tentu saja. Siapa yang tidak tergoda olehnya? Berat badan proporsional, wajah cantik dan senyumnya amat manis, juga kulit di sekujur tubuhnya begitu mulus tanpa lecet sedikitpun. Seorang Hong Jisoo layak diberi predikat sebagai bidadari nyata. Bidadari yang terdampar di bumi, ditakdirkan sebagai penyegar mata setiap laki-laki yang memandang.

Dari sekian juta kesempurnaan yang Jisoo miliki, tentu ia harus melakukan banyak cara untuk mempertahankannya. Karena itulah gadis Hong ini sungguh bermusuhan dengan semua makanan yang mengandung banyak gula. Kue, es krim, bahkan permen sekalipun. Satu suapan saja makanan itu mampir ke mulutnya, maka kejadian tadi pagi akan terulang kembali. Jisoo menjerit, berat badannya naik.

Jisoo mengikat perut ratanya dengan ikat pinggang. Berangkat ke kampus hanya dengan sarapan segelas air putih. Inilah akibatnya jika ia turut mencicipi es krim cokelat kesukaan Jeonghan. Jisoo harus segera mengembalikan berat badannya seperti semula. 48 kg dengan tinggi badan 164 cm.

Badan Jisoo memang tidak tinggi. Tergolong mungil jika dibandingkan dengan beberapa gadis populer lainnya. Namun, justru tubuh kecilnya itulah, yang menjadi pesona tersendiri. Membuatnya terlihat begitu menggemaskan.

Gadis Hong itu melayangkan tangannya begitu menemukan keberadaan Jeonghan. Memukul bokong berisi gadis Yoon itu, memasang wajah super beringas. Marah. Membuat Jeonghan mengaduh kesakitan. Mengelus bokongnya dengan wajah meringis.

Kedua gadis itu menjadi pusat perhatian. Sering berkelahi seperti kucing dan anjing. Minghao sebagai penengah. Segera berdiri di tengah jika mereka sudah mulai bergelut. Namun, jika Jeonghan dan Jisoo menunjukkan kekompakan, maka dunia akan dikuasainya dengan mudah. Sedikit catatan, jika tidak ada Wonwoo dan kawan-kawannya di sana.

Fùzá (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang