[5] Sudah bahagia belum?

7.8K 753 59
                                    

Irene melangkahkan kakinya pelan sesaat setelah sampai di tempat itu. Matanya nyaris tak berkedip saat mengetahui betapa luar biasanya keluargan Wijaya jika soal uang.

We cant relate.

"Alazka belum ada keluar kan?"tanya Aldo kepada salah seorang satpam yang berjaga.

"Lapor!"pekik orang itu yang membuat Irene tersentak sanking kagetnya. "Belum ada tuan. Sedaritadi kami bertugas disini. Dari pagi non stop hingga sekarang. Saya pastikan den Azka masih ada di dalam."

"Bagus. Makasih pak,"Aldo tersenyum tipis diikuti Irene yang berjalan dibelakangnya.

"Pak Aldo,"pekik perempuan itu memanggil.

Aldo sampai baru sadar, sedaritadi mereka tidak berjalan sejajar, hingga membuatnya menarik pergelangan tangan Irene untuk menyejajarkannya. "Saya lagi gak jalan bareng bodyguard atau asisten"

"Tapi saya bawahanmu. Anggap aja begitu"balas Irene singkat. Ia menggaruk lengannya yang tak gatal, sebelum membuka suaranya kembali. "Makasih banyak udah ngasih tempat tinggal anak saya,"

"Santai. Apapun untuk kamu,"ujar Aldo lugas. "Maksudnya, apapun untuk anakmu"

Irene menahan senyumnya yang berakhir dengan membuang muka karena tahu pria itu tengah menatapnya.

"Jangan ketawa, saya ganteng bukan lucu"pekik Aldo sebelum meraih lengan Irene. "Jalannya sejajar. Kamu bukan asisten. Ayo!"

Irene mengiyakan sembari menarik perlahan lengannya, lepas dari Aldo.

"Eh maaf," keterusan. Aldo menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Selamat malam tuan,"Beberapa orang pelayan yang sibuk menyempatkan diri untuk berbaris dan menyambutnya.

"Ini nyonya Irene?"

Salah seorang pelayan memberanikan dirinya untuk bertanya.

"Iya, ibu kandung Azka. Azkanya mana?"tanya Aldo.

"Ada diatas. Silahkan,"

Aldo mengangguk kemudian menatap Irene sebelum melangkahkan kaki naik ke atas.

"Kok diam?"

"Bapak aja gak papa. Saya nunggu disini,"

"Anak, anak siapa?"pekik Aldo berniat menyalahkan. "Sudah jadi anak saya memang? Belum kan,"

Irene menyengir pelan kemudian membinarkan matanya setelah mendengar teriakan dari dalam sana. "Mom!"

Alazka turun dan memeluk perempuan itu dengan erat. Begitu juga dengan Irene.

Tanpa sadar senyum diwajah Aldo terukir setelah melihat pemandangan ibu dan anak itu. Wah betapa bahagianya jika ia masuk ke tengah-tengah mereka. Iya kan?

Tanpa sadar juga, Aldo tersenyum kecil setelah menyadari perbedaan drastis tinggi badan ibu dan anak itu.

Kira-kira Irene seketiak Alazka. Lucunya!

"Ibumu gak ikutan dikasih vitamin peninggi badan dulu?"tanya Aldo.

Irene mendadak mendenguskan bibirnya setelah mendengar perkataan pria itu.

"Di usia segini ibu saya mempan dikasih vitamin lagi,"canda Alazka mengusap rambut sang ibu. "Eh iya iya, maksud om Aldo mommy bukan pendek, Azka aja yang ketinggian"

"Nah itu!"Aldo tertawa menambahkan. "Oh iya saya baru sadar, ibumu sudah tua"

"Tua tua begini masih ayu kayak 18 tahun kok om,"tutur Azka terus memuji. "Buktinya om sempat percaya saya ini pacarnya mommy,"

"Apaan nggak!"Aldo berusaha menutupi kebohongannya bodohnya itu.

"Jangan gitu, dia tetap boss mommy,"ucap Irene menyela. "Makasih pak, kayaknya kita langsung pulang aja deh"

"Yah mom, padahal Azka gak pengen pulang"imbuh lelaki itu. "Fasilitas mainnya lengkap banget. Udah kayak istana,"

"-Azka ih!"Irene sampai berjinjit mendorong bahunya. Keluar dari rumah.

"Rene, makan dulu!"panggil Aldo kemudian menyuruh para pelayannya menghentikan langkah kaki keduanya.

"Maaf nyonya, kata tuan, nyonya dan den Azka bisa makan malam disini terlebih dahulu,"jegat orang itu.

Azka tersenyum lebar sembari merangkul bahu sang ibu, berjalan kembali ke dalam.

"Makan dulu ayo,"

"Waduh, ngerepotin banget pak"

"Bukan saya yang masak, jadi gak repot. Tenang aja,"

"Atau kalau mommy takut ngerepotin, kapan-kapan mommy aja yang masak. Boleh gak om?"tanya Alazka sembari tersenyum lebar dengan hidangan disana.

"Gak ada yang ngelarang,"tutur Aldo tanpa berani menatap mata perempuan itu. "Sering aja kesini, ya kalau mau nggak ngerepotin saya,"

"Om Aldo modusnya emang malu-malu kucing begitu ya, mommy bales dong"tutur Azka tanpa merasa bersalah.

Irene memegangi kepalanya tidak menyangka anaknya akan seaktif ini setelah sehari berada disini. Padahal biasanya, Azka bukan tipe anak yang mudah bergaul dan gampang bercanda dengan orang yang baru dikenalnya.

"Kamu baru putus sama Aaliyah ya? Kok super-active begini?"tanya Irene to the point.

"Mom-"

"Iya. Semalem dia cerita dan saya ngasih jalan terbaik buat cepat move on dari mantan,"ujar Aldo sembari menyuapkan makanannya.

"Cerita? Kalian ngabisin apa aja seharian sampai sedekat ini? Saya gak nyangka,"tutur Irene menggelengkan kepala.

"Boys' midnight talk but this is secret. Only boys allowed,"bisik Alazka pelan. "Kata om Aldo, Azka harus sering-sering bahagiain mommy"

"Oh ya? Begitu?"tanya Irene tak percaya.

Sikapnya yang sedikit antusias membuat selera makan Aldo meningkat dan berniat membumbuhi perkataan anak itu.

"Perempuan pasti suka diistimewain,"ucap Azka. "Nah aku move on dengan memperlihatkan sisi penyayangku kepada mommy"

"Cewek bakal dekat dengan sendirinya, karena tahu aku itu sayang banget sama mommyku"

Alazka bercerita seceria itu tanpa mengenal dimana ia berada dan kepada siapa ia cerita, seolah Aldo termasuk dalam daftar orang pentingnya. Irene terus tak menyangka.

"Berarti kamu sayang ke mommy dibuat-buat, cuma untuk pencitraan doang ke cewekmu. Gitu?"

Aldo tersenyum melihat Irene yang tanpa sadar memasang wajah cemberut.

Dia tidak seperti wanita yang berumur hampir setengah abad, percayalah. Ada hal yang janggal disini.

"Bukan ma. Azka tulus kok,"balas Alazka sembari meminta pertolongan kepada Aldo, membantunya berbicara.

"Nggak. Kamu ikut diajarin bejat sama Bos mama ini"pekik Irene malas.

"Hei, saya nggak bejat tau"balas Aldo tak terima. "Tunggu, maksud Azka tadi, perempuan itu akan datang sendirinya. Gak harus menunggu kepada siapa dia harus move on, yang penting membuat ibunya bahagia saja udah cukup"

"Pertanyaannya sekarang, kamu sudah bahagia belum?"tanya Aldo seksama. "Kalau belum, saya juga bersedia bahagiain kamu kok,"

Mommy's SecretWhere stories live. Discover now