[2] Really Sorry

9.6K 822 8
                                    

Mommy
Go home rn i know u didnt go to school today

Azka
Mom :(
Masih marah?

Mommy
Just go home

Azka
Sorry
I know i made a big mistake
Mommy hrs tau azka ga sengaja
Mom....

Mommy
Go home rn

Azka
Azka jemput

Mommy
I already on my way
Tq just take ur way

Azka
Azka gak mau pulang
U didnt accept my sorry
I know me on trouble rn
Azka cuma tau diri
Gd nite mom, azka so much loves u

Lelaki berseragam putih abu yang tengah duduk di atas motornya itu mendesah gusar menyimpan ponselnya.

Malam ini, dipinggir jembatan kota yang padat dilalu-lalangi ramai orang-orang, Alazka merasa sepi.

Lelaki 18 tahun itu tahu, Irene sekarang sedang marah dan masalah ini sangat serius.

Menyangkut pekerjaan yang menjadi satu-satunya penghasilan hidup keduanya. Sebenarnya pa yang tadi ia pikirkan?!

Jelas-jelas Alazka bisa membedakan mana benar dan salah. Namun, apa kontak batin yang ia rasakan ketika bertemu Aldo, pria yang menjadi salah satu dari sekian orang yang mengidamkan sang ibu?

Bukan salah karena setiap orang dihadiahi perasaan. Termasuk Irene yang sebentar lagi memasuki usia setengah abad. Hanya saja...

Kepercayaan setengah detik itu muncul ketika menatap wajahnya. Aldo Wijaya yang diam-diam mendambakan wanita itu.

Siapakah Aldo baginya?

Apakah sudah memenuhi kriteria sang pengganti ayahnya?

Kenapa bukan Davian?! Kenapa tidak Taufan?! Kenapa bukan Mino?!

Alazka juga tak mengerti. Apa yang membiarkannya tanpa sengaja membocorkan rahasia besar sang ibu di perusahaan itu?

Lantas mengingat konsekuensi yang tanpa sadar akan dijalani Irene, Alazka semakin tak percaya diri.

Dirinya ini bukan anak yang berbakti. Bukan membantu malah semakin menyulitkan.

Ini pilihan tepat. Tak patut rasanya ia pulang ke rumah. Karena ditampar berkali-kali saja tidak sebanding dengan dikeluarkannya sang ibu secara tak hormat dari pekerjaannya.

Alazka bodoh.

👠

Aldo berdecak ketika Renata mengangetkannya setelah keluar dari ruangan.

"Hot news!"pekik perempuan itu sembari mengusapkan tangannya ke kemeja Aldo, merapikannya. "Denger-denger Aphrodite-lo baru putus sama adek gemesnya,"

Lelaki yang telah mengetahui fakta namun masih kekeuh menyembunyikannya dari sang sahabat, Renata, hanya membuang matanya malas setelah mendengarnya.

"Loh kok gak excited sih? Seneng dong!"ketus Renata kesal. "Mana ekspresi senengnya????"

"Lo tau gak sih si Taufan sampe gelar makan malam gratis gara-gara tau mereka udah putus"sungut Renata. "Masa lo nggak?"

"Minimal nelayan. Kebetulan diriku yang sedang lapar ini mengharapkan ketersediaan saudara Aldo membagi rezeki,"

"Makanya kalo mau cepat gajian ya kerja, jangan ngegosip mulu!"Aldo mendecih malas sembari melangkahkan tubuhnya yang tadi ditahan Renata hanya untuk mendengar gosip murah itu.

"Kok lo daritadi diem doang tapi pas ngejawab ngegas sih?"tukas Renata. Ia mengikuti jalan sang anak bos sembari membenarkan bedaknya. "Makan yuk, traktir gue"

"Kapan-kapan dong. Gue hari ini gak bisa"

"Emang deh lo ya. Pelit!"

"Bukan gitu, lagi gak mood aja"

"Dih, ada apaan sih?"

"Hati-hati pulangnya!"Aldo melenggangkan langkah menekan tombol lantai ground dalam lift, meninggalkan Renata yang kebingungan.

Drrrt

Ponselnya tiba-tiba bergetar. Pesan dari wanita itu masuk.

Renata
Td kata org kantor, degemnya dateng terus mba Irene nganterin sampe parkiran. Eh gak lama dia nangis gt pas udah sampe ruangan. Sedih bgt.

Renata
Kesimpulannya emg putus sih fix ini

Aldo menghela nafasnya gusar. Ibu-anak putus bagaimana caranya?! Memang tidak masuk diakal!

Drrrrt

Lagi-lagi benda itu bergetar. Aldo berniat menggesernya cepat, tidak ingin lanjut membaca.

Namun jarinya terhenti saat mengetahui pesan baru itu bukan dari Renata. Melainkan...

+628**10020923
Tuan Aldo?

Benarkah feelingnya mengatakan, bahwa ini Alazka? Anak dari wanita yang mengiang di pikirannya?

Mommy's SecretWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu