Dia yang Sebenarnya

5.4K 567 20
                                    

"Buka matamu!" Ucap pemuda itu.

Namun Hinata menggeleng keras, menolak untuk menatap wajah pemuda itu.

Melihat gadis itu yang tidak menurut membuat pemuda itu dengan kasar mencengkeram wajah bulat itu dan mulai menciumnya.

Mata bulan itu terbuka.

Menatap wajah Sasuke yang begitu dekat dengan terbelalak.

D-dia....

M-menciumku???!!!

*

Bibir basah dan lidah panas itu terus bermain di dalam mulut Gadis itu. Hinata hanya terdiam, masih tidak menyadari situasi dirinya sendiri.

Mata bulan nya membelalak. Menatap wajah keras Sasuke yang balik menatapnya tajam.

Hinata mulai memberontak dan berusaha melepaskan dirinya dari pemuda itu.

Gadis itu berhasil melepas tautan di antara mereka dan dengan cepat melayangkan tamparan di pipi kanan pemuda itu dengan keras.

"Sialan! Berani nya kau menciumku??!" Teriak Hinata.

Sasuke menghapus sudut bibirnya yang terluka karena tamparan gadis itu. Ia menoleh dan menatap wajah marah Hinata dengan intens.  Sebuah seringai tercipta di wajah kaku nya.

Dengan sekali langkah ia berhasil menarik rambut panjang gadis itu di dalam gengamannya. Hinata menjerit kesakitan.

"Kau menamparku, huh?!" Tanya Sasuke sambil menarik paksa wajah Hinata untuk berhadapan dengan wajahnya.

"Kau tahu, kau yang pertama melakukan ini padaku, pelayan."

Hinata mendongak menatap wajah dingin itu dengan sedikit takut. Amarahnya meluap entah kemana dan berganti dengan ketakutan. Pemuda itu memiliki aura intimidasi yang begitu menakutkan.

"Ada apa dengan wajah mu, huh?"

Dengan kasar pemuda itu mencengkram rahang gadis itu, memperhatikan setiap kerutan samar dari wajah itu ketika menahan sakit.

"Wajah yang manis." Sebuah seringai hadir kembali di wajahnya.

Hinata berusaha memalingkan wajahnya dari pemuda itu. Wajah pemuda itu benar benar menyeramkan seperti seorang serigala yang ingin memangsa hewan kecil. Dam Hinata benar benar tidak menyukainya.

"Kau akan mendapatkan balasan, pelayan."

Ucap Sasuke dan melempar wajah Hinata ke samping. Ia menjaga jarak dan berbalik. Menjauhi tubuh Hinata yang perlahan merosot di dinding.

Hinata termenung dengan wajah pucat. Jemarinya menyentuh bibirnya dengan raut ketakutan.

Apa yang harus  kulakukan?

*

KRRINGG..

Bunyi bel tanda berakhirnya sekolah membuat para murid dengan semangat keluar dari kelas mereka masing masing dan segera menuju gerbang sekolah.

Naruto tersenyum dan melambai pelan kepada para penggemarnya. Sai tersenyum palsu dan segera keluar dari kelas meninggalkan temannya yang lain.

"Mau kemana dia?" Tanya Shikamaru, menunjuk kepada Sai yang hilang dari pintu kelas.

Naruto mengangkat bahunya, tanda tidak tahu.

"Mungkin dia ingin bermain main lagi. Sasuke juga tidak ada saat pelajaran terakhir." Sahut Gaara dan menarik tas nya untuk pulang.

[6] MY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang