Dia gila!

5.9K 620 42
                                    

Shikamaru menghela nafas kasar dan menatap Sai sekilas, "Hentikan Senyum anehmu, bodoh!"

Gaara meletakkan cangkir minumannya dan dengan tenang merapikan peralatan makannya dan Berjalan ke wastafel untuk mencucinya.

"Hanya kau lah yang paling normal di sini, Gaara." Ucap shikamaru sambil mengadahkan kepalanya.

"Memujiku?" Tanya Gaara dengan suara datarnya.

"Tidak jadi." Ucap shikamaru cepat.

*

Hinata merapikan tas nya dengan cepat, ia melirik cermin besar yang menampilkan tubuh gadis berbalut seragam sekolah dengan syal tebal di sekeliling lehernya. Rambut panjangnya yang biasa diikat kepang dibiarkan terurai untuk menutupi beberapa bercak merah yang di tinggalkan Sasuke dan cengkraman Sai tadi malam.

Sesampai di sekolah, pandangan hina dan sinis dari para siswa dan siswi membuat gadis itu mengerut ketakutan. Ia bisa mendengar tawa serta ejekan mereka melihat Hinata yang tampak aneh dengan syal tebal di sekeliling lehernya.

"Apakah kalian ada syal bekas? Sepertinya dia sangat ke dinginan sekali di musin panas ini."

"Hahaha! Sepertinya itu style untuk para cupu."

"Dasar aneh!"

"Matamu buta ya? Coba lihat kalender di rumahmu! Atau kau tidak punya kalender saking miskinnya dirimu?!"

Hinata menunduk dalam dam mempercepat langkahnya untuk ke kelasnya. Berkali kali ia mencengkram tali tas nya dengan keras saat ejekan dan tawa para siswa dan siswi terus menghujaminya. Gadis manis itu mengigit bibirnya dan Menahan air mata yang dengan siap meluncur bebas di pipi chubby nya.

*

Hinata menatap sepasang mata biru yang balik menatapnya dengan intens. Gadis itu berusaha menghindar, namun lagi lagi tubuh besar itu menghalanginya.

"Pe-permisi Naruto-Sama.." cicit Hinata takut, menundukkan wajahnya dalam dalam.

Melihat reaksi ketakutan yang berlebihan Gadis itu membuat Naruto merasa Bersalah akan tindakannya malam itu yang seenaknya mengigit pipi bulat itu.

Seharusnya ia tidak melakukan hal ceroboh seperti itu. Apalagi Hinata adalah gadis yang sangat baik dan begitu polos.

Naruto tidak membiarkan gadis itu pergi begitu saja, ia menarik lengan gadis itu.

"Aku ingin meminta maaf padamu." Ucap Naruto cepat.

Mata bulan itu membulat dan dengan cepat menatap Naruto.

Belum sempat, mulut mungil itu akan bersuara. Pemuda itu terlebih dahulu menarik tubuh mungil itu untuk masuk ke dalam dekapannya.

Naruto memeluknya erat dan mendesah lega.

"Aku benar benar meminta maaf padamu. Sungguh, aku tidak bermaksud melakukan itu padamu. Aku hanya tidak suka kau yang selalu bersikap menghindar. Aku tidak terbiasa, kau tahu?" Ujar Naruto cepat.

Hinata mengerjapkan kedua matanya dengan bingung. Ia menahan dada bidang itu agar segera menjauh.

"N-naruto-sama, l-lepaskan.."

Naruto menggeleng pelan dan justru semakin merapatkan pelukan di antara mereka.

"Jangan menolakku, Hinata. Aku tidak akan menyakitimu."

Hinata terdiam. Rasa takut yang menjalari tubuhnya perlahan mulai menghilang. Tubuh nya yang kaku mulai tenang dan rileks.

Pemuda itu masih mendekap tubuh mungil itu ke dalam tubuh tegap nya. Tanpa memperhatikan sekelilingnya yang kini menjadi pusat perhatian akan aksi tidak biasa yang di lakukan pemuda itu.

[6] MY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang