Sekolah (2)

5.8K 653 38
                                    

Gadis itu sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Bahkan sudah memakai sepatu dan membawa tasnya.

"Sebelum kalian pergi, aku ingin kalian memberi kuncinya pada aoi-jiisan sebelum pergi nanti. " Ucap hinata agar salah satu pemuda itu memberikan nya kepada penjaga mansion.

*

Namun, sebelum gadis itu akan pergi. Naruto membuka suaranya dengan nada bertanya.

"Ku dengar dari kaasan, kau masih sekolah. Dimana sekolahmu? Mungkin aku bisa mengantarmu." Tawar naruto bangkit dari meja makannya dan Berjalan santai menuju gadis itu.

Hinata menggelengkan kepalanya dengan cepat, "T-tidak papa, arigato Naruto-sama. Aku duluan ya!"

Gadis itu cepat cepat berlalu pergi dari hadapan  pemuda itu yang menatap punggung mungilnya dari kejauhan.

"Aku benar benar penasaran dimana gadis itu bersekolah. Pasti berat untuknya bekerja sambil sekolah. Gadis yang tegar sekali." Ucap naruto  setelah beberapa menit terdiam. Tampak nya ia tidak biasa mendapatkan penolakkan dari seorang gadis.

"Sudahlah, sebaliknya kita bersiap bersiap untuk pergi.  Tidak mungkinkan jika kita terlambat di hari pertama kita bersekolah?" Tegur sai dan mulai bangkit berdiri lalu Berlalu naik keatas ke kemarnya.

"Aku akan pergi naik motor bersama gaara nanti."
Naruto melambai kepada yang lain lalu ikut masuk ke dalam kamar untuk bersiap siap.

*

Gadis mungil itu menatap jalanan sekitarnya dengan bingung. Sesekali ia mengigit bibir bawahnya dengan gugup.

'Hm? Kenapa bus nya belum datang juga? Bagaimana ini?'

Ia melonjak senang ketika melihat bus bewarna biru melaju kearahnya. Ia melambaikan tangannya agar bus itu berhenti di tempatnya.

Senyumnya terbit begitu bus itu berhenti di depannya. Hinata masuk kedalam bus yang terbuka otomatis.

Hinata membungkuk hormat kepada supir bus ketika ia baru turun dari bus. Pria itu tersenyum tipis melihat kesopanan gadis itu. Ia mengangguk pelan dan kembali menjalankan bus nya.

Hinata berlari pelan menuju gerbang sekolah miliknya yang bewarna putih gading.

'Tepat waktu! Ku pikir aku akan terlambat!'

Hinata hampir saja menabrak seseorang ketika ia berlari. Gadis yang hampir di tabrak hinata menatap nya dengan tatapan maut namun tidak melakukan apa apa. Ia melanjutkan langkahnya menuju teman temannya yang sudah berkumpul.

Hinata yang tadi ketakutan,  menatap bingung ke arah gerombolan gadis gadis sekolahannya yang tampaknya berkumpul pada satu titik di parkiran sekolah.

Ia tampak tidak peduli dan langsung melanjutkan langkahnya menuju pelantaran sekolah nya. Ia tersentak kecil ketika para gerombolan itu tampak berisik dan berteriak tentang sesuatu.

"Kami harus masuk ke kelas kami, bisakah kalian memberi kami jalan?" Ucap sebuah suara terdengar lembut dan ramah.

Membuat hinata menghentikan langkahnya seketika. Ia sepertinya mengenal suara ceria itu.

Gadis itu menoleh ke kerumunan itu dan langsung melihat wajah yang sangat ia kenali. Wajah nya pucat seketika, apalagi saat orang yang ia tatap juga meliriknya. 

"Hinata?" Ucapnya dengan pelan.
Beberapa pasang mata yang sangat ia kenali menatapnya langsung. Tubuh hinata menegang seketika.

Sontak membuat hinata dengan cepat cepat kembali melanjutkan langkahnya. Tanpa menoleh kembali pada pemuda itu.

[6] MY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang