3. Kembali Lagi

9.5K 412 14
                                    


       Rafkha Masih Dalam posisi nya , mengerang kesal , sambil terus memijat pelipis Nya . Pikiran nya kalut sekali. Dalam Satu minggu ini tugasnya Terbengkalai Sebab Tak Ada Sekertaris Andalan nya Yang Selama ini Bertugas mengurusi segala keperluan Kantor.

         " permisi tuan , Sudah jam Makan Siang , Apa Ada Yang Ingin Anda pesan. " ujar Salah Satu Bodyguard nya .

   Pria itu bahkan Tidak menoleh Sama Sekali. Dia sudah mengabaikan makan Siang nya , bukan kah itu Suatu Masalah Yang Besar.

    " Kalian Saja Yang Beristirahat , Saya sedang Banyak pekerjaan" sahutnya Dingin.

    Sang Bodyguard pun Tak Sampai hati Bersenang - senang di hadapan Makanan Sedang Sang Boss Sendiri ,kelaparan karena memaksa Kan Diri untuk bekerja .

    " Tapi Boss , Nyonya tadi berpesan Agar boss bisa makan dengan teratur. "

   Rafkha Menghentikan Kegiatannya Lalu Menatap Tajam Ke Arah Bodyguard tersebut. 

    " Boss Kalian Disini Saya Atau mama ?!" Tanyanya penuh Intimidasi. 

   " Maaf Boss Saya permisi " imbuh nya.

   Namun percuma , Moodnya tiba - tiba Lenyap . Tidak Ada gairah sama sekali Terhadap pekerjaan yang Menumpuk di depan mata.

   Rafkha Meraih ponsel Mahal miliknya , Menjelajah setiap nama kontak Yang Ada , Lalu Jari - jarinya lihai Mengklik Panel Telpon. 

   " siapkan Mobil , Saya Ingin pergi Ke Suatu Tempat. "

     Rafkha Bukan tipe pria yang mudah menyerah , sekali mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui. Itulah prinsip hidupnya.  Bahkan Dia Bisa Seperti Saat Ini Mungkin Karena salah Satu Faktor Tak mudah menyerah.

    Handphone , Dompet Dan Barang  berharga lainnya segera Ia Masukkan Kedalam kanting Jasnya. Lalu Pria Berkumis Tipis Dengan kesan Arrogan nya itu Berjalan bak model Catwalk , berlenggak - lenggok Tanpa Perduli sekelilingnya . Hal yang lazim memang bagi Orang kaya macam Rafkha , namun Tanpa ia Sadari , hal itulah yang memicu ketidak senangan orang - orang di sekelilingnya.

     Hidup Rafkha terlalu mewah Jika Dibandingkan dengan Sepupu nya yang lain . sejak Kecil pria itu Di kelilingi kemewahan yang berlimpah.  Sampai Sebesar ini pun Pria Arrogan tersebut masih saja Terbilang Manja.

     Mobil Mewah Rafkha Berhenti Di depan Gerbang Rumah susun yang Lumayan Bersih , namun belum tentu Nyaman seperti Keadaan Kamarnya Yang Besarnya Lima Kali Lipat Dari Ruang kerjanya .

    Pria tersebut mengamati Sekelilingnya dengan Saksama. Terdapat Anak- anak Usia Dini yang Bermain Dengan Asyiknya . Dia Sedikit Iri , Yang dia Ingat Masa kecilnya tidak pernah Sebahagia ini.

    " kalian Boleh Pulang , sekarang " perintah nya Pada Anak- anak buah Itu .

    Usai mengusir anak Buahnya , Rafkha pun menjalankan misinya. Membujuk Wanita keras Kepala itu memang bukan Hal yang mudah, tapi dia harus Melakukan nya.

     Perjalanan nya terhenti pada Sebuah Kamar , entah Matanya yang Sedikit Awas atau Memang Nyata , di dinding Pintu Itu Terselip Sebuah Kata-kata Yang di ukir Di atas Sebuah kertas HVS putih . "jangan di ganggu ,yang punya sedang sensitif" rafkha Bahkan Sedikit Tertawa ,menanggapi Tulisan tersebut. 

   Tok... tok ....

   Satu ketukan Mewakili segalanya, perempuan pemilik Kamar Tersebut Perlahan membukakan pintu Nya.

   " selamat Siang " sapa Rafkha hangat .

   "Pak Rafkha!!"Serunya panik ,dan tak menyangka Siang Bolong begini di tampaki Wajah Arrogan Pria Yang Sudah Sejak Lima Hari ini Tak Ia Lihat. 

 Saranghae BosWhere stories live. Discover now