35. ajakan menikah

1.6K 147 12
                                    

   Reina tampak bahagia usai menaiki bianglala bersama Rafkha, bahkan saking bahagianya, ia tidak sadar bahwa mereka menjadi pusat perhatian di pasar malam ini. Tentu saja, karena mobil sport mewah limited edition yang Mereka bawa, serta pakaian Mahal Rafkha, kalau di hitung seluruhnya bisa membuat para wanita menjerit soal harganya. Sudah barang tentu, itu membuat satu pertanyaan penting, untuk keperluan apa keduanya menginjakkan kaki di tempat hiburan Pinggiran begini.

    Usai dari bianglala, Reina kembali mengajak Rafkha untuk mencoba wahana Kora-kora. Di sana Reina tak kuasa untuk menjerit Senang, Saat benda berbentuk Perahu tersebut bergerak ke depan, dan perlahan mengayun sedikit lebih kencang. Sementara Rafkha Hanya diam, sembari menatap lurus ke depan. Saat sensasi terkejut itu dimulai, Teriakan pun kembali terdengar, pun dengan Reina yang Refleks mengeluarkan suara kencangnya.

     Tak seberapa lama, permainan pun selesai, satu persatu penumpang nya turun, Rafkha yang memang belum begitu sehat, buru-buru mencari tempat agak sepi, lalu mengeluarkan muntahannya disana.

    "Huekk..." Terdengar suara muntahan Rafkha, Lelaki itu sedikit membungkuk, sehingga tidak ada yang bisa mengenalinya saat memalukan begini.

   "Minum dulu." Reina menawarkan sebuah botol air mineral, yang langsung disambut oleh pria itu. Bak orang selesai Marathon, Rafkha menegak rakus minumannya.

    "Cemen banget sih pak, baru naik kora-kora aja udah jetlag begini, masa kalah sama anak kecil." Timpal Reina, menyindir Rafkha yang kini sedang mengatur nafasnya setelah mengeluarkan makanan yang tadi ia konsumsi.

    "Kamu tau kan Rein, tadi siang saya baru aja ngalamin Diare, terus selang beberapa jam kemudian, kamu malah ngajakin saya naik perahu sialan itu, kamu kira tubuh Kekar saya ini Seperti Robot, yang enggak boleh lelah." Seloroh Rafkha , jelas dia terpancing dengan Ucapan Reina, Tidak ada kata 'Lemah' dalam hidupnya, Tubuhnya bahkan terlalu sempurna bila harus dibandingkan dengan Anak kecil yang tadi menaiki Kora-kora itu bersama mereka.

      "Siapa tadi yang bilang 'aku enggak papa, kamu enggak lihat tubuh aku udah segar, bahkan aku udah bisa nyetir mobil, itu berarti aku udah sehat.' siapa tuh yang bilang begitu."

       "Tapi kan, enggak dengan mengorbankan Mental saya dengan Naik Perahu itu, untung aja tubuh saya kuat "

   Untuk yang satu ini, Reina benar-benar membencinya, Rafkha memiliki Rasa Percaya diri yang tinggi, dan menjunjung Tinggi Norma Keras kepala. Entahlah, Reina tidak habis fikir, Selain Tadi Siang, Mereka lebih Mirip Seperti Kucing betina dan Kucing Jantan, ketimbang sepasang kekasih. Bahkan Normalnya orang Yang berpacaran akan menghabiskan waktu mereka dalam keromantisan,bukan berdebat untuk hal yang kurang penting begini.

   Reina mulai kehilangan moodnya, saat Rafkha kembali bersuara, tanpa menghiraukan Rafkha, gadis itu buru-buru pergi, Maunya dia pulang sendiri dengan menaiki Ojek Yang berderet di pintu kedatangan, tapi Rafkha buru-buru mencegahnya, pria itu dengan terpaksa menggendong Reina, ditengah kerumunan begini.

    "Ihh.. turunin, malu dilihatin orang." Protes Reina , wanita itu bahkan menutup wajahnya dengan sebelah tangannya, sedangkan tangan lainnya ia gunakan untuk merangkul Tengkuk Rafkha.

    "Makanya jangan Membangkang, atau kamu malah mau saya cium disini, biar besok pagi kita masuk Infotainment." Reina melotot mendengarnya, dengan sengaja ia memelintir pinggang pria itu yang dibarengi desis an kesakitan nya.

    "Aw.. aw.."

    "Mesum banget sih jadi orang." Gerutu Reina, Rafkha tak dapat menahan tawanya saat ini.

   "Coba ulangi siapa yang mesum?."

   "Kamu, Bapak Rafkha Melvino Rafendra."

    "Tapi tadi siang siapa yang nyerang Bibir aku lebih dulu hayo?."

 Saranghae BosWo Geschichten leben. Entdecke jetzt