Lebih Nikmat

182 4 0
                                    

Don't you enjoy this moment? I mean, when you are try to reach the thing that you really want. The process. The feeling of  struggling alone, and you don't get support from someone closer to your life. Don't you enjoy it? :)

Aku ga akan pernah bilang, bahwa semua tulisanku cukup bagus untuk dibaca orang banyak. Tidak akan pernah bilang. Aku menulis hanya konsisten menulis. Aku suka, makanya aku konsisten. Banyak sekali, teman terdekatku berkata bahwa menjadi idealis itu tidak baik. Katanya lagi, 'kalau mau menjadi idealis, sekarang tuh susah banget. Lawanmu sekarang itu perusahaan besar. Lalu, akhirnya? Ya mau tidak mau harus mengikuti segmen yang sudah ada dan besar terlebih dahulu.' Aku rasa ia tidak salah, aku rasa.

Aku sendiri pernah menjadi budak korporat, dan masih kok sampai sekarang. Meskipun, kalau bisa dibilang, kadarnya lebih sedikit daripada dahulu. Aku hanya bekerja yang benar-benar aku suka, dan itu butuh keberanian yang cukup besar untuk mengambilnya. Ketika menjadi budak korporat, kamu bisa  mendapatkan gaji yang relatif aman untuk bertahan hidup, sedangnkan menjadi budak idealis? Bersiaplah untuk sakit jantung setiap harinya. Pertanyaan, 'mau makan apa hari ini?' 'kira-kira klien bakal acc atau tidak?' dan pertanyaan sejenisnya akan sangat lumrah di telinga. Menyeramkan kan? Kalau dibayangin doang sih ga terlalu, ketika dijalani, baru.

Aku tidak pernah membenci kedua posisi itu. Tidak pernah. Justru aku sangat menikmatinya,  terutama ketika dalam budak idealis. Kondisi di mana menjadi budak idealis begitu horornya, tetapi terasa nikmat ketika dijalani. Seperti orang masokis kebanyakan, senang sekali disakiti, bahkan menikmatinya. Tetapi, bedanya kondisi untuk yang sekarang ini, ada beberapa orang yang mendukungku. Ada beberapa. Meskipun masih banyak yang menolak, setidaknya aku tidak berjalan di tempat sendirian seperti dulu. Ah, begini ya rasanya sekarang? Tidak pernah terbayang sih, tetapi kenapa rasanya lebih nikmat?

Jurnal KehidupanWhere stories live. Discover now