Princess Hours Ch 26

5.1K 265 9
                                    

Saya hanya meminjam nama tokoh untuk cerita saya sedangkan aslinya milik Masashi Kishimoto 🙏
.
.
.
Thank you for attention ☺
.
Enjoy dan Selamat Membaca~
.
.
Princess Hours Ch 26
.
.
Sakura hampir saja jatuh jika Konan tidak menahannya sedikit. Konan sangat bahagia tapi Sakura, emm ntahlah. Raut muka wanita itu tak bisa dibaca.

"Sakura?" panggil Konan, Sakura terkejut dan menoleh

"Sakura ini bisa jadi bukti bahwa kau tidak perlu pergi meninggalkan Sasuke, kau mengandung anaknya" ucap Konan

Sakura menunduk, ia bingung harus menjawab apa. Ia senang, tentu saja. Siapa yang tidak senang saat dirimu hamil anak dari orang yang kau cintai. Tiba-tiba mata Sakura menatap kedepan dengan sendu.

"Ada apa?" tanya Konan

"A-aku sebenarnya bahagia Nii-chan" jawab Sakura

"Tapi keputusan ku untuk meninggalkan Sasuke sudah bulat. Aku bukan siapa-siapa disini dan dihatinya. Tapi Nii-chan tenang saja karna aku akan merawat anak ini dengan baik" lanjut Sakura, Konan memeluk Sakura erat dan menangis. Ia tau apa yang dirasakan adik iparnya

Sakura akhirnya menangis dengan kencang. Dengan pilu dan mengusap perutnya yang masih rata. Iya sudah memutuskan tekatnya, meskipun ia mengandung anak Pangeran Sasuke tapi ia yakin tempatnya bukan disini.

Konan melepaskan pelukannya dan memberinya nasehat, tidak lupa juga Konan menyuruh Sakura mengabarinya. Ia benar-benar menyayangi adik iparnya ini.

Di lantai bawah acara makan malam kedua keluarga tadi sudah selesai dan Pangeran Sasuke langsung berjalan kelantai atas. Ia membuka pintu dan mendapati Sakura yang sudah tertidur dengan pulas.

Pangeran Sasuke mendekat mengelus surai merah muda Sakura. Pangeran Sasuke menangis, ya ia menangis atas kebodohannya. Sakura lebih dari sekedar malaikat dihatinya, ia adalah seorang dewi.

Pangeran Sasuke naik keranjang dan memeluk Sakura dari belakang. Kepalanya ia sembunyikan di ceruk leher Sakura, mencium wangi istrinya yang membuatnya selalu ketagihan.

Beberapa jam berlalu dan hari sudah menunjukan pukul satu dini hari. Sakura terbangun dan menoleh kesamping kirinya. Terdapat orang yang dicintainya sedang tertidur dengan pulasnya.

Sakura mengubah posisinya menjadi miring ke kiri. Tangannya tergerak memengang rahang tegas suaminya. Sakura menangis dalam diam.

"Sasuke apa kau tau kalau aku hamil anak mu?" Sakura terdiam sebentar mencoba mengambil nafas

"Tapi kau juga memiliki anak dari wanita lain"

"Kau akan menikah dan aku tidak akan disisimu lagi" Sakura mencoba menahan air matanya namun sudah tidak bisa

Sakura bangkit masih dengan tangisannya yang pilu. Ia duduk di depan meja rias dan menulis sebuah surat. Setelah selesai menulis surat, Sakura meletakan surat tadi di buku diary miliknya lalu meletakannya di laci meja rias. Ia juga menaruh hasil test packnya disitu.

Nafasnya tersenggal-senggal karna menangis. Air matanya masih saja keluar membuat mata indahnya sekarang membengkak.

Ceklek

Konan memasuki kamar Sakura dengan hati-hati dan memberi isyarat jika ia harus cepat dan Sakura mengangguk. Sakura berjalan kearah ranjangnya lalu menarik kopernya yang berada di bawah kolong.

Sebelum benar-benar keluar kamar Sakura menghampiri suaminya yang tertidur dengan nyenyak. Lalu ia mendekatkan wajahnya kearah Pangeran Sasuke, menciumnya tepat dibibir tapi hanya menempel saja.

"Sayonara Sasuke"

Lalu Sakura menarik kopernya dan keluar dari kamar bersama Konan. Mereka berdua berjalan ke gerbang belakang yang sepi. Disana sudah ada Pangeran Itachi yang menunggu keduanya.

Princess HoursHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin