Princess Hours Ch 17

3.9K 228 2
                                    

Saya hanya meminjam nama tokoh untuk cerita saya sedangkan aslinya milik Masashi Kishimoto 🙏
.
.
.
Thank you for attention ☺
.
Enjoy dan Selamat Membaca~
.
.
Princess Hours Ch 17
.
.
.
Sakura bangun dari tidurnya, entah kenapa ia merasa mual. Sakura menoleh kesamping kanan dan mendapati nampan makanan yang diletakan dinakas. Sakura baru ingat jika dari tadi sore ia tertidur.

Sakura mencoba bangun tapi nyeri di dadanya menghentikannya, terpaksa Sakura berbaring lagi. Pasrah tidak makan mungkin untuk malam ini. Lagian ia tidak lapar juga.

Sakura menoleh ke samping kiri dan mendapati foto pernikahannya dan Pangeran Sasuke, sekilas Sakura tersenyum.

"Kenapa sih tidak bisa baik pada ku Pangeran?" tanya Sakura pada foto Pangeran Sasuke

Sementara dari lantai bawah Pangeran Sasuke berjalan menuju kamar Sakura sambil membawa obat pemberian dokter Orochimaru.

Tok tok

Sakura menoleh saat pintu dibuka dan ia mendapati Pangeran Sasuke masuk sambil membawa sesuatu. Lalu Pangeran Sasuke meletakan obat tadi disamping Sakura dan duduk dikursi sebelah kanan ranjang Sakura.

"Bagaimana?" Sakura kedip-kedip beberapa kali saat pertanyaan ambigu keluar dari mulut Pangeran Sasuke

"Keadaan mu" lanjut Pangeran Sasuke dan akhirnya Sakura mengerti apa maksudnya

"Aku tidak bisa duduk karna dadaku terasa sakit" jawab Sakura sambil memegangi dadanya yang sakit

Tangan Pangeran Sasuke tergerak membantu Sakura duduk dan bersandar di ranjang dengan hati-hati. Sakura juga menunjukan wajah yang bersusah payah.

"Aaa" ucap Pangeran Sasuke, tangannya sudah berada dihadapan mulut Sakura sambil menyodorkan makanan

"Mulut ku pahit Pangeran, susah rasanya menelan makanan" jawab Sakura

"Dua suap" Pangeran Sasuke membujuk Sakura dengan singkat dan Sakura membuka mulutnya mengunyah dengan hati-hati

"Kita bisa bercerai kalau kau mau" ucap Sakura tiba-tiba dan Pangeran Sasuke menatap Sakura tak percaya

Suasana menjadi hening, hanya derasnya hujan yang menjadi penghantar kesunyian diantara mereka berdua. Petir juga terasa menakutkan seperti menjadi pertanda bahwa perkataan Sakura tentang perceraian adalah kutukan.
.
.
.
Sakura sudah diperbolehkan beraktivitas dan sekarang ia sedang berada di kampus untuk kembali berkuliah. Tadi pagi Sakura semobil dengan Pangeran Sasuke, entah kenapa itu membuatnya senang sekali.

"Cihh Putri Mahkota yaa? Ada apa senang sekali? Bisa ceritakan?" Karin datang bersama Shion menghalangi jalan Sakura

"Minggir Karin aku malas berurusan dengan mu" Sakura cuek dan berniat melanjutkan jalannya sebelum tangan Karin menghalanginya

"Minggir? Apa aku tidak salah dengar? Dia memerintah kita Shion" Karin pura-pura membuat pose mendengarkan yang menyebalkan dimata Sakura

"Bagaimana kalau kita memberi dia hadiah Karin?" tangan Shion terangkat untuk menampar Sakura

Tap

Naruto menahan tangan Shion, disebelahnya Hinata memandangi keduanya. Naruto menatap kedua wanita dihadapannya dan menarik Sakura dari hadapan Karin lalu memberikannya pada Hinata disebelahnya.

"Berhenti mengganggu Sakura" nada suara Naruto datar memberi ancaman pada kedua wanita di hadapannya

"Berhenti katamu? Naruto kau tau jalang ini sudah merebut Pangeran Sasuke dari kami bagaimana kami bisa berhenti!" Shion membentak Naruto dan menunjuk Sakura

Princess HoursWhere stories live. Discover now