Princess Hours Ch 3

5.4K 339 1
                                    

Saya hanya meminjam nama tokoh untuk cerita saya sedangkan aslinya milik Masashi Kishimoto 🙏
.
.
.
Thank you for attention ☺
.
Enjoy dan Selamat Membaca~
.
.
Princess Hours Ch 3
.
.
Sekarang adalah giliran tim Sakura dan kawan-kawannya yang maju. Dalam hati Sakura mengutuk keras siapa yang telah membuat timnya harus berhadapan dengan Pangeran Sasuke, salah sedikit pasti bernafas pun susah.

Sakura kembali fokus ke teman-temannya yang sekarang sedang berebut bola bersama tim lawan. Ketika Ino berada di dekatnya Ino segera mengoper bola kepada Sakura.

Saat Sakura hendak menggapai bolanya ternyata sudah ada yang mencurinya lebih dulu. Sakura segera berusaha merampasnya lagi didepan sudah ada Tenten yang berjaga.

Saat Sakura sedang berusaha memberi kode kepada Tenten tiba-tiba dari belakang seseorang menyenggolnya sehingga Sakura tersungkur kedepan.

"SAKURA!!" Ino yang melihat Sakura terjatuh pun segera berlari menghampiri Sakura

Prrrrrriiiiiiitttttttt

Permainan sudah selesai, Sakura di bopong Ino dan Tenten menuju keluar lapangan. Wajah Sakura meringis menahan sakit karena tangannya terkilir.

"Permisi biar kami periksa" tim medis pun mendekat ke arah Sakura

Sakura sangat dongkol sekarang jika bukan karna panitia gila perlombaan ini pasti dia tidak akan terluka. Bayangkan saja sekuat apa wanita pasti akan kalah dengan pria.

"Sa-sakura-chan minumlah du-dulu" Hinata memberikan sebotol air mineral kepada Sakura

"Maaf karna aku kita kalah" Sakura menundukan kepalanya merasa bersalah pada teman satu timnya

"Sudahlah jidat tak usah dipikirkan" Ino menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan Sakura

"Sudahlah Sakura bukan karna salah mu dari awal kita tau jika kita tidak akan menang. Dari awal grup sebelumnya juga kalah padahal mereka kemungkinan menang" Tenten menimpali

Tiba-tiba seorang lelaki berambut kuning yang diketahui bernama Naruto mendekat ke arah Sakura dan teman-temannya.

"Permisi Haruno-san apa anda baik-baik saja? " Naruto bertanya sambil berjongkok disebelah Sakura yang duduk dipinggir lapangan

"Tidak usah seformal itu kita kan sekelas, aku tidak apa-apa Naruto" Sakura menjawab sambil tersenyum

Naruto menggaruk tengkuknya yang tidak gatal mendengar jawaban Sakura "Sakura ngomong-ngomong maafkan Teme ya dia tidak sengaja tadi?"

"Teme? Siapa itu Naruto?" Tenten bertanya

"Kalian pasti tidak tau, maksudku Sasuke. Itu panggilan dari ku untuknya" Naruto nyengir kuda

"Sudahlah Naruto tak apa, aku tidak ingin memperpanjang masalah. Lagi pula aku sudah memaafkannya dan aku tidak tau jika Pangeran Sasuke yang menabrakku, aku malas berurusan dengan fans fanatiknya" Sakura menjawab sambil meringis

"Baiklah kalau begitu. Arigatou Sakura-chan" Naruto kemudian pergi setelah mengatakan terimakasih pada Sakura

"Jidat lebih baik besok kau tidak usah sekolah saja" Ino menatap sahabatnya khawatir

"Tidak apa-apa Ino, lagian aku kan ingin melihat kalian lomba besok aku janji tak akan ikut lomba kok" Sakura memelas dan mengerjapkan matanya seperti anak kucing

"Hentikan jidat itu menjijikan" Ino memutar bola matanya malas

"Apa kata Ino benar Sakura, kau harus istirahat total dan jika ibumu tau pasti kau juga dilarang pergi kekampus" Tenten melirik Sakura meyakinkan gadis musim semi

"Kami janji Sakura-chan bakal jenguk Sakura-chan sering-sering" Hinata meyakinkan dengan tersenyum

"Baiklah sepertinya aku tidak bisa menolak nasehat yang sepertinya berarti dari sahabatku" Sakura tersenyum dan ketiga sabahatnya pun memeluknya
.
.
.
Ruang Kelas

Sakura sedang berada di kelas bersama Hinata sekarang, ia mencoba memasuka baju seragam perlombaan tadi dengan sedikit kesulitan karna tangan kanannya yang terkilir.

"Sakura-chan ku bantu ya" Hinata mendekat dan membantu Sakura, padahal ia hendak protes sebelum mengingat kondisi tangannya.

Kini dua sahabat itu berjalan menyusuri lorong kampus yang mulai sepi, mereka sesekali tertawa dan terkikik geli karna candaan yang mereka lontarkan. Hingga tak terasa mereka sudah sampai gerbang kampus

"Aku duluan Sakura-chan, jaa nee" Hinata melambaikan tangannya saat menasuki mobil yang ditumpanginya bersama kakaknya Neji Hyuuga

Sakura menoleh ke samping kiri dan mendapi kakak baby facenya yang mengerutkan alis

"Nii-chan ada apa kenapa memandangiku seperti itu, kau hendak memakan ku hidup-hidup ya?"

Sasori memutar bola matanya malas "Ada apa dengan tangan mu Sakura?"

"Oh ini terkilir tadi saat perlombaan" Sakura menjawab cuek dan segera masuk ke dalam mobil duduk di kursi penumpang

Sasori mengehela napas dan ikut masuk kedalam lalu duduk di kursi pengemudi

"Siapa yang membuat mu terluka?" Sasori bertanya sambil menghidupkan mobil dan melaju dalam kecepatan sedang

"Pangeran Sasuke" Sakura menjawab sambil menoleh ke luar jendela kaca mobil

Lalu mereka diam tak ada lagi obrolan, Sakura mulai berperang dengan fikirannya sendiri. Lalu mereka sampai di depan rumah, satpam yang berjaga digerbang segera membukakan gerbang agar mobil mereka bisa masuk ke dalam.

Saat berada diteras depan Sakura heran kenapa ada tiga mobil yang terparkir di sana apa kaa-san atau tou-sannya memiliki tamu?

"Tadaima~" Sakura berteriak menggema di rumahnya

"Okaeri~, anak kaa-san sudah pulang. Kebetulan sekali" Ibu Sakura menyambutnya dan langsung menuntunnya menuju ruang tamu

'Kebetulan apa' Sakura membatin dalam hati

Saat sudah sampai diruang tamu Sakura terkejut bukan main, di sana sedang duduk Itachi Uchiha yang merupakan sulung kerajaan Uchiha yang merupakan seorang Putra Mahkota dan kakak dari Pangeran Sasuke.

Sakura duduk disamping ibunya setelah memberi hormat kepada sulung Uchiha tersebut.

"Baiklah karna Sakura kebetulan ada langsung saja saya mengatakan niat saya tadi" Itachi menggerakan tangannya mengisyaratkan kepada Sekretaris Kerajaan

"Saya disini bersama Putra Mahkota Itachi Uchiha meminta ijin kepada keluarga Haruno, untuk menepati janji raja sebelumnya dengan ayah dari kepala keluarga Haruno bahwa keturunan mereka akan dijodohkan. Maka dari itu keluarga kerajaan memutuskan bahwa Sdri. Sakura Haruno akan menjadi calon istri dari Pangeran Sasuke Uchiha" setelah selesai membaca surat yang ia bawa Kepala Sekretaris kerajaan memberikan sebuah undangan kepada kepala keluarga Haruno

"Itu undangan pesta pernikahan ku dengan Konan, aku harap keluarga Haruno bisa datang semua. Terimakasih saya ijin undur diri dulu" ucap sulung Uchiha tersebut

Sementara sang ayah dan ibu sibuk membuka undangan dari Pangeran Itachi gadis musim semi disebelah mereka sekarang sedang terdiam bagai patung.

"Sakura, ada apa?" kaa-san mendekat dan menyentuh bahu Sakura

Sakura yang sadar segera berdiri dan lari menuju kamarnya, sementara kedua orangtua dan kakak laki-lakinya Sasori hanya bisa menghembuskan nafas bersalah.

'Menikah? Dengan Pangeran Sasuke?' batin Sakura dan langsung menutup pintu kamarnya dengan keras
.
.
.
TBC

Maaf kalo gaje 😭
Karna terkendala dengan kerjaan jadinya ngak nentu kapan updatenya 😭

Thanks buat yang udah baca 😍

Princess HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang