[33]

1.8K 199 8
                                    

🐣

"hikss..hikss" tangisan arin masih saja menggema dengan nyaringnya menyapa gendang telinga mark.

Berkali-kali mark menenangkan arin,tapi hasilnya tak ada. Bukannya menenang arin malah semakin terisak dan enggan untuk melepas pelukan itu.

"cukup" helaan nafas kasar bersamaan dengan sedikit menarik dua sisi pundak arin mark lakukan untuk menjauh.

Arin yang sudah terlepas paksa dari mark. Hanya bisa menunduk.

"katakan apa yang sebenarnya terjadi? Aku tau kamu nangis bukan karna mengkhawatirkan aku. Tapi ada sesuatu yang lain"

"mark"

"beritahu aku!"

"tidak--"arin menggeleng pelan "--aku ga mau nampah beban kamu"

"katakan"

"tidak!kamu baru saja kehilangan nenek. Dengan aku bercerita hanya akan mempersu--"

"AKU BILANG KATAKAN" teriak mark yang mulai gerah dengan arin.

Mark membentak arin,bukan karna dia muak akan tingkah arin. Tapi hanya saja mark semakin khawatir jika arin hanya akan menangis saja tanpa mau berbagi cerita.

"hikkss mark..ayah aku...hikss" arin kembali mengambil star untuk memeluk mark kembali.

"ayah kamu kenapa?"

"dia masih hidup.tuan choi siwon"

.
.
.
.

Arin menggeliat risih ketika sebuah tangan lebar sedang memainkan pelipisnya.

Dengan penuh keterpaksaan arin membuka mata. tujuannya hanya satu,hanya ingin melihat siapa yang sedang berani menyentuhnya di pagi-pagi buta ini.

"mark" panggil arin dengan suara yang terdengar parau,khas orang bangun tidur.

"ayo bangun" mark menuntun arin untuk duduk.

Dengan muka bantal di tambah mata yang sedikit bengkak,arin melempari mark senyuman.

Sungguh!senyuman itu terlihat polos sekali, tanpa beban.
Berbeda dengan senyuman sebelum tidur semalam, yang di penuhi dengan keterpurukan dan paksaan.

"bisakah kasih wak--"

Chup

Kecupan singkat menghentikan kalimat arin. "tidak ada nego. Cepat bangun,kamu harus pulang sekarang"

Wajah arin mendadak berubah kembali murung "aku ga mau" menggeleng pelan.

"tak ada penolakan. Aku akan menemanimu menyelesaikan semua kesalapaham ini"

"ini bukan kesalapaham mark! Ini fakta" bentak arin

"jangan membentakku choi arin"

__

Arin sudah siap dengan penampilannya.
Sudah selesai juga dengan sarapannya.

Sudah selesai juga dengan sarapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marklee | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang