[30]

1.8K 188 9
                                    

🐣

"huwaa" gadis cantik berambutkan panjang tapi lebih sering di ikat itu terbangun dari tidur lelapnya.

"kamu sudah bangun?sudah baikan?mau sekolah sekarang?" tanya suara berat itu.

"cerewet. berikan pelukan dulu baru ayah bertanya" kesal yena.

Dengan senyumannya,siwon duduk di samping ranjang milik yena. Lalu menarik gadis yang masih bermuka kusut itu kedalam pelukannya. "selamat pagi sayang"

"pagi ayah" balas yena lalu mendaratkan satu kecupan sayang pada bibir siwon.

"kamu sudah sembuh,jadi bagaimana?mau sekolah?" pertanyaan itu kembali siwon ulang.

Terlihat yena sedikit berfikir, "hmm...aku rasa iya,aku juga sudah lama tidak melihat wajah tampan mark,ku rasa aku merindukannya" jawab yena semangat.

Siwon mengacak pelan pucuk kepala yena "sampai kapan anak manja ini akan terus bertahan di cinta sepihaknya? Berhenti mengejar namja yang sudah memiliki kekasih sayang"

"yakk.. Ayah jangan menjatuhkan semangatku,harusnya ayah mendukung" kesal yena

"terserah kamu saja. Yasudah cepat berkemas,ayah tunggu di bawah"

"baiklah tuan choi siwon yang tampan" goda yena

"anak ini" kesal siwon menatap tajam yena

"anak mu" balas yena enteng.
.
.
.
.

Oh iya.

Jika kalian bertanya-tanya kemana sosok yena selama ini?
Kenapa yena tak pernah hadir di beberapa part belakangan ini?
Jawabannya sederhana.
Yena tak terlihat,karna memang dia libur sekolah di karenakan penyakit mag nya sempat kambuh,dan itu membuat yena harus di rawat di rumah sakit.

Tenang itu tak berjalan lama.
Buktinya sekarang gadis cantik itu sudah terlihat kembali di sekolah.

"yasudah cepat masuk" titah siwon

"bagaimana aku mau masuk kalau pelukan saja belum ayah berikan" jawab yena cemberut.

"gadis manja" gumam siwon lalu memberikan yena sebuah pelukan,sebuah kecupan juga ikut di layangkan siwon pada rambut yena. "ingat!jangan buat masalah lagi. Awas saja jika ayah mendapat surat panggilan lagi ayah akan memindahkan mu dari sekolah ini. Dan berhenti bergaul dengan lee hyorin"

"ayah ayolah aku janji--" yena melepas pelukan siwon "-tapi tidak untuk menjauhi nenek.Nenek itu sosok ibu bagiku yah"

"terserah kamu saja. Sudah masuk sana"

"baiklah. Sampai jumpa lagi,aku menyanyangimu tuan choi"

Lepas dengan acara pamitannya. Yena langsung berlari dengan cerianya menuju gedung sekolah.
Di koridor,yena mulai berjalan santai. Terlalu anehkan jika dia berlari di koridor.

"pagi" sebuah sapaan mengusik pendengar yena

Yena melirik ke arah samping kanan,membuang nafas kasar. Sosok itu lagi,pikir yena.

"jangan sok kenal"

"yaallah masih pagi udah sensi aja"

"bodo"

"kan kan percuma punya wajah imut tapi jutek"

"apaan sih lo?berhenti nempelin gue"

"yee lo yang apaan sih? Pede banget nuduh gue nempelin elo"

Yena naik pitam,lalu menghentikan langkahnya. Sang namja ternyata juga ikut berhenti "kenapa berhenti?"

"ENYAH LO DARI HIDUP GUE PENGUNTIT" teriak yena yang langsung tanpa aba-aba menyipak tulang kering sang namja. Itu bukan sekali tapi yena menyepaknya berkali-kali.

Marklee | ✔Where stories live. Discover now