Bab 7

44 7 0
                                    

"Eh Fah kok kamu balik lagi?" tanya Faro.

"Guys aku mau ngomong!" seru Thurfah.

"Ngomong apa?"

"Itu yg lagi main game simpen dulu napa," sindir Thurfah sambil melirik Arya.

"Ya,Arya!"

"Apaan si diem deh nanti kalah tau."

"Arya! Thurfah mau ngomong! ah siniin deh hpnya," sentak Zahra sambil menarik hp yang sedang di pegang oleh Arya.

"Yah Zahra..."

"Dengerin dulu!"

"Iyah, iyah," jawab Arya dengan menekukan bibirnya kebawah.

"Tadi kan aku lagi pemanasan di teras terus aku liat cowok didepan gerbang villa."

"Terus?"

"Terus aku panggil dia eh dianya malah langsung masuk kedalem mobil dan pergi."

"Apa mungkin dia pembunuh Tsania yah?"

"Enggak mungkin deh Sar," bantah Thurfah.

"Lah kenapa gak mungkin Fah?"

"Soalnya aku liat penampilannya itu rapi keren gitu terus dia tuh pake kaca mata hitam dan kayaknya cowok itu seumuran kita."

"Lah masih muda dong?!"

"Iyah tapi yang anehnya itu kenapa dia pergi pas aku panggil, kalo dia gak ada apa-apa ngapain kabur coba."

"Iya yah."

"Yak udah deh soal cowok misterius itu nanti aja sekarang kita harus ketemu sama Pak Surya dulu."

"Kalo gitu aku telpon dulu Pak Surya nya yah," kata Rommy.

Beberapa menit kemudian Rommy pun selesai menelpon Pak Surya.

"Gimana Rom?"

"Katanya dia gak bisa datang hari ini bisanya besok pagi jam sepuluhan."

"Yak udah gapapa."

"Jadi sekarang kita ngapain?"

"Ngapain yah?"

Brugggggggggggggggg

Tiba-tiba terdengar suara keributan dari atas, sontak Rommy, Faro, Arya, Sarah, Thurfah, dan Zahra terkejut dan langsung pergi naik ke atas.

"Suara apa itu?!"

"Hayu kita ke atas."

Dan saat mereka ke atas mereka terkejut karena melihat darah yang berceceran dimana-mana.

"Da,da,darah siapa ini?"

Saat Rommy, Faro, Arya, Sarah, dan Thurfah sedang sibuk memerhatikan darah yang berceceran itu tiba-tiba Zahra berkata sesuatu yang aneh dari belakang Rommy dan yang lainnya.

"ITU DARAH KU!" teriak Zahra sambil melotot dan rasanya matanya itu seperti akan keluar.

"Zahra?!"

"KALIAN PERGI DARI SINI ATAU TIDAK KALIAN AKAN TERANCAM!" ancam Zahra dan dia pun lama-lama melayang ke atas dan berubah menjadi sesosok yang sangat menyeramkan sontak Rommy, Faro, Arya, Sarah dan Thurfah langsung menjerit bersamaan dan langsung turun kebawah lalu pergi keluar.

"Agghhhhhhhhhhhhh!!!"

Saat mereka semua sudah berada diluar mereka bertemu dengan Zahra.

Brugggggg

"Aduh!"

"Za,Zahra kamu kok disini bukannya tadi kamu.."

"Rom cepet siapin mobil kamu,"pinta Zahra dengan muka panik.

"Emangnya kita mau kemana Ra?"

"Ayo cepet!"

"Iyah,iyah bentar."

Rommy dan yang lainnya pun sudah berada didalam mobil.

"Cepet Rom jalan!"

"Iyahhh."

Rommy pun segera menjalankan mobilnya dan saat ditengah perjalanan semuanya pun langsung bertanya-tanya kepada Zahra.

"Zahra ini kamu kan jangan-jangan hantu lagi kayak yang tadi didalem villa."

"Apaan sih Ya ini aku tau lagipula hantu kayak yang tadi didalem villa? maksudnya?" tanya Zahra.

"Itu tadi pas kita lagi divilla ada suara keributan gitu diatas terus kita semua keatas dong dan pas kita liat ada darah yang berceceran dimana-mana," jelas Sarah.

"Terus,terus?"

"Terus dari belakang kita tuh ada kamu terus kamu bilang itu darah kamu terus kita ngerasa aneh dong dan lama-kelamaan kamu itu melayang terbang ke atas terus berubah jadi hantu yang serem banget terus nyuruh kita keluar dari villa itu kalo enggak kita bakal tercancam,"  lanjut Arya dengan wajah ketakutan.

"Nah makannya kita tadi lari-larian."

"Oh iyah Ra kok kamu tadi udah ada diluar aja sih?" tanya Faro.

"Jadi tadi pas kalian pada ke atas tiba-tiba aku liat anak kecil perempuan diluar pintu terus aku samperin habis itu dia ngajak aku ke taman dan ternyata dia adalah Tsania."

"Terus,terus?"

"Dan dia cerita kalo dia itu punya kakak angkat dan kakaknya itu mati karena terbunuh juga saat disekolahnya."

"Dia dibunuh sama siapa?"

"Dia mati karena dibully disekolahnya dan kamar itu kamar itu milik kakak angkatnya."

"Namanya siapa?" tanya Thurfah dengan penuh rasa penasaran.

"Dia itu bernama Siska."

"Kenapa dia minta kita untuk pergi dari villa?"

"Dia itu dendam sama yang udah nge-bully dia dan Tsania minta tolong ke kita untuk mencari orang yg sudah membully kakanya itu selain itu Tsania juga minta tolong untuk menangkap orang yang sudah membunuhnya."

"Kalo gitu kita harus bener-bener selesain semua ini."

"Iyah."

Krinngggggggg

Terdengar suara dering telpon dari Hp Sarah.

"Siapa Sar?"

"Gak tau nomornya gak dikenal."

"Angkat aja siapa tau penting."

"Iyah, Assalamu'alaikum siapa yah?"

"Wa'alaikumssalam Teh ini saya Ratmi."

"Oh Ratmi ada apa Mi?"

"Teh bisa gak hari ini kerumah sakit?"

"Emangnya ada apa Mi?"

"Ibu saya teh udah sembuh Teh."

"Oh iyah Mi kita kesana yah."

"Iyah makasih Teh, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumssalam," jawab Sarah lantas mematikan telfonnya.

"Kenapa Sar?"

"Ibunya Ratmi udah sembuh katanya terus Ratmi minta kita kesana."

"Oh jadi sekarang kita ke Rumah Sakit aja?"

"Iyah Rom."

"Okey."

🎃🎃🎃
Tbc


Don't forget to vommentnya gaiseu❣

3BFF The Detectetif (Misteri Vila Angker) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang