21. YOU ARE MY DESTINY

38 6 19
                                    

Sepasang kaki jenjang menapaki gang sempit. Suasana begitu sepi, padahal masih jam tujuh malam. Suasana yang dingin dan sedikit gerimis, mungkin sebagian orang enggan untuk keluar rumah.

Seorang gadis cantik terus melangkah kan kakinya selebar-lebarnya, gadis itu sengaja memilih jalan pintas, ia lebih memilih jalan di gang sempit dari pada di jalan raya, kalau lewati gang hanya butuh waktu 25 menit saja, jika lewati jalan raya palingan habis satu jam.

Gadis itu lebih memilih jalan di gang sempit, karena ia hanya berjalan kaki, bahkan ia malas menggunakan keretanya. Lewati gang sempit lebih dekat dengan tempat tujuannya, sesekali jalan kaki sambil olahraga bisa mengurangi kadar lemak.

Di sepanjang jalan gadis cantik itu terus saja menggerutu, entah apa yang ia bicarakan, dari pertama keluar dari rumah hingga masuk gang masih saja ia menggerutu, untung saja ia sendirian di gang itu.

Jikalau ada orang yang lewat, mareka pasti akan mengira gadis cantik ini lagi tidak waras. Gadis cantik itu berdecak kesal, ia lagi enak-enaknya tidur tiba-tiba dibangunin begitu saja dan menyuruhnya untuk ke restoran Italia.

Nyawanya belum sepenuhnya ia kumpul, seorang nenek terus mendesaknya agar cepat-cepat ke restoran Italia, sedari tadi nenek itu ingin makan masakan Italian.

Melihat cucunya belum beranjak dari tempat tidur, nenek itu segera menarik pergelangan tangan si gadis. Nenek itu tidak suka menunda-nunda waktu, apa yang sedang ia suruh harus segera di laksanakan, apalagi nenek itu paling tidak suka di bantah perkataannya.

Dengan sangat kesal gadis itu segera bangkit dari tempat tidur dan segera meraih jubah mandi, dari semenjak ia pulang sekolah ia sama sekali belum menyentuh air sama sekali. Hari ini ia begitu lelah, sesampai di rumah ia langsung merebahkan tubuh langsingnya ke kasur empuk tanpa mengganti seragam sekolah, ia benar-benar lelah dan segera terlelap.

Badannya terasa lengket, gadis itu ingin merilekskan tubuhnya biar fres kembali. Berendam di bathtub lagi menyegarkan dan pikirannya jadi plong kembali, tetapi aksinya dihentikan oleh seorang nenek. Nenek itu menyuruh cucunya segera berangkat, sedari tadi nenek itu sudah menahan lapar. Nenek itu ingin secepatnya melahap masakan Italia sepuasnya.

Dengan berat hati, gadis itu terpaksa menuruti kemauan neneknya. Ia bosan mendengar neneknya terus saja menceramahinya. Neneknya benar-benar cerewet membuat kuping gadis itu meledak.

Dan lebih parahnya lagi, ia hanya menggunakan kaos pendek lengan, celana jeans selutut dan beralaskan sandal jepit, dengan rambut sedikit acak-acakan dan wajahnya yang kusam, benar-benar terlihat seperti pengemis jalanan.

Tetapi, itu tidak mengurangi kadar kecantikannya, walau ia belum mandi dan hanya menggunakan pakaian rumahan, rambutnya sedikit berantakan dengan wajahnya yang kusam. Gadis itu tetap cantik luar biasa, alami tanpa polesan makeup.

Gadis cantik itu bernama Selena Vanessa Lubis, keturunan Kanada. Serta memiliki manik mata yang indah. Kulit putih, hidung mancung. Selena terus saja menggerutu, ia benar-benar kesal terhadap kelakuan neneknya. Biasa Selena memanggil neneknya dengan sebutan Oma.

Nama panjang Oma Selena. Kasih Megansari, keturunan Ningrat asli Yogyakarta, Ibu dari mamanya Selena. Mamanya Selena asli orang Ningrat dan papanya asli orang Kanada dan Selena mirip dengan papanya, dan Selena sama sekali tidak bisa berbahasa Jowo.

Kedatangan Oma Kasih membuat tidur Selena terganggu. Hari ini di tambah malam ini benar-benar melelahkan untuk Selena, malam ini, ia di suruh keluar oleh Oma nya ke restoran Italia dengan berjalan kaki melewati gang sempit dengan penampilan ala kadarnya, ditambah lagi sedikit hujan gerimis.

Selena benar-benar kacau, kedatangan oma ke rumah membuat Selena merepotkan, dari dulu Oma Kasih selalu merepotkan Selena. Mengajarkan tata krama dan tidak boleh membantah omongan orang yang lebih tua.

YOU ARE MY DESTINY Where stories live. Discover now