Sekretaris dua bernama Rose. Hana berkenalan dengannya saat di rumah sakit. Dia sangat ramah, berbeda dengan Mark yang selalu memasang wajah kaku. Kata Rose tugasnya hanya sebatas teman berbagi pikiran masalah proyek dan kerja sama bisnis. Tapi tidak jarang Rose harus menyelesaikan tugas lain jika disuruh oleh Jung Jaehyun.

Dan yang terakhir adalah Hana. Bisa dibilang pekerjaan Hana lebih mirip asisten pribadi Presdir Jung. Hana harus siap sedia jika Jaehyun membutuhkan bantuannya, membutuntuti Jaehyun, dan menemaninya meeting sekaligus menjadi notulen rapat. Selain itu Hana tidak tahu tugasnya seperti apa, karena kata Rose Jaehyun sendiri yang akan memberitahu Hana.

"Kau telat 30 menit, Hana," geram Mark Lee yang berpapasan dengannya di lantai bawah.

Hana membungkuk, keningnya mengkerut, "Annyeonghaseyo, tapi ini baru jam tujuh pagi."

"Presdir Jung datang ke kantor jam setengah tujuh," kekeh Rose. "Ayo, ikut aku."

Hana merasa bersalah, berarti mulai besok Hana harus bangun di jam setengah lima pagi.

Saat lift berdenting di lantai 40, Hana langsung disambut oleh kubikel-kubikel mewah, yang katanya adalah ruang kerja devisi keuangan. Setiap lantai mempunyai devisi yang berbeda, jadi jika Hana memerlukan laporan dari masing-masing devisi, Hana harus turun langsung dan berbicara ke manajer di devisi tersebut.

"Aku mengambil laporan dulu, kau tunggu di sini nanti kita sama-sama ke lantai paling atas."

Hana mengangguk, ia mengintip ke dalam, suasana di dalam sangat tegang. Sepertinya pegawai Louisa rajin-rajin, jam tujuh pagi mereka sudah duduk di depan komputer.

"Apa aku tidak perlu berkenalan dengan staff di sini, Eonnie?"

Rose menggeleng, "Tidak perlu, kau tidak bisa bergaul dengan staff yang lain. Ruang kerjamu di lantai 64. Hanya ada kau dan Presdir Jung."

"Lalu kalian?"

"Aku di ruang bawah. Pekerjaanku mirip staff, hanya saja aku bekerja langsung untuk Presdir."

Hana menelan ludahnya, "Aku sedikit takut."

"Kau memang harus takut. Jung Jaehyun mirip iblis!" Rose bersisik di telinga Hana, "Bulan depan aku resign, bukannya aku ingin menakutimu, tapi bekerja di sini seperti neraka. Kau lihat orang itu?"

Hana melihat seorang pria berkaca mata yang sibuk dengan berkas-berkasnya.

"Namanya Jungwoo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Namanya Jungwoo. Dia masih muda, tapi lihat wajahnya ... Bekerja di sini membuat keriput di dahinya semakin bertambah. Presdir Jung menyuruhnya lembur sampai jam 12 malam."

Hana menatap laki-laki itu dengan tatapan prihatin. Terlihat jelas kantung mata Jungwoo mulai menghitam, meskipun wajahnya tetap tampan.

"Kalau yang di pojok siapa, Eonnie?"

Ne, SAJANGNIM!Where stories live. Discover now