Part 4 - Crazy Day

8.2K 671 12
                                    

Happy reading 😘

Terimakasih untuk semua kebaikan kalian 🤗

Jangab lupa pencet ✨ thank you...

Playlist ~ Keane - Disconnected
--------------------------

Aku berjalan setengah berlari dari ruang dosen ke ruang rapat di Jurusan. Hari ini setelah bimbingan dengan Bu Indah scheduleku selanjutnya adalah rapat panitia Family Day. Tugasku lumayan krusial karena aku harus pmenyampaikan perencanaan biaya awal. Fiuuhh... napasku sedikit memburu karena langkahku yang semakin cepat.

Aku menarik napas sekali lagi sebelum membuka pintu dan seketika merasa sedikit lega setelah tahu ruang rapat masih kosong, artinya belum ada anggota lain yang datang. Aku bisa mempersiapkan slide presentasi juga beberapa print out anggaran biaya yang sudah kubuat. Kulihat jam di tangan kiriku, masih kurang 30 menit ke jam 3 sore. Biasanya satu jam sebelum rapat sudah ada beberapa orang yang datang, tapi ini nihil. Mungkin sebagian masih kuliah, pikirku singkat. Hingga 10 menit berlalu, aku sedikit gusar karena tak juga ada yang muncul di ruangan ini selain aku.

... somethings crep in under out door

Silence soaking through the floor

Pinching like a stone in my shoes...

Nyanyian Keane berdering dari ponselku. Tertera nama Dimas, mantan ketua HIMA sekaligus rekan seangkatanku yang juga turut andil di kepanitiaan Family Day.

"Halo" sapaku setelah menekan tombol hijau di layar.

"Lo dimana, Sar?" terdengar suara riuh di belakang Dimas hingga ia harus bicara setengah berteriak kepadaku.

"Di ruang rapat Jurusan. Yang lain mana? Kok belum pada dateng?"

"Ngapain lo disitu? Kan tadi gue udah whatsapp kalo rapatnya pindah ke ruang rapat dosen di Rektorat."

"Hah?! Gue gak buka whatsapp dari tadi Dim, baru kelar bimbingan."

"Yaudah lo kesini sekarang, anak-anak udah pada ngumpul, tinggal lo doang. Buruan!" suruh Dimas sedikit berteriak.

"Iya, iya. Suruh yang lain presentasi dulu ya, gue nyusul 30 menit la...."

Tuutt tuuttt

Kampret!

Telepon terputus ketika aku belum sempat menyelesaikan kalimatku. Aku segera membuka aplikasi whatsapp dan menemukan puluhan pesan dari banyak orang. Salah satunya dari Dimas yang mengirimiku pesan di jam 11 siang memberitahukan bahwa rapat dipindah ke Rektorat.

Shit! Jarak dari sini ke kampus C kan lumayan jauh kalau jalan kaki. Arrgghh! Umpatku lirih. Aku terlalu sibuk mengurus revisi hingga mengabaikan ponselku.

Kakiku segera melangkah ke tepi jalan menunggu angkutan umum lewat. Perjalan dari jurusan ke Rektorat bisa memakan waktu 30 menit, itupun kalau angkutan umumnya nggak kebanyakan ngetem. Mataku melihat ke kanan dan kiri, memastikan ada atau tidak angkutan yang lewat. Sesekali kulihat jam di tangan kiriku, 20 menit menuju jam 3 dan aku mulai gelisah sekarang.

Tiinn! Tiinn!

Suara nyaring klakson dari Honda Jazz silver mengagetkanku. Si empunya segera menurunkan kaca agar bisa bicara denganku.

"Kok masih disini? Bukannya harus rapat di Rektorat?" tanya Pak Abraham setelah kaca mobilnya turun sempurna.

"Iya Pak, saya salah info. Ini saya mau kesana, lagi nunggu angkot."

DISTANCES BETWEEN USWhere stories live. Discover now