12.Tragedi Senyum Manis Alen

339 21 6
                                    

"Len, gue boleh nanya gak?" Tanya nya tanpa menatap ke arah Alen dan tentunya masih menyadarkan kepalanya di bahu Alen
"Boleh, tapi mau ngomong sama gue itu harus lihat ke arah gue juga dong. Jangan malah ngeliat ke arah lain" sahut Alen

"Hehe sorry" cengir Manda dan langsung menatap Alen
"Ya udah sok mau nanya apa?"
"Em... Beneran boleh nih?" Tanya Manda lagi
"Iya boleh cantik" sahut Alen sambil tersenyum manis, senyum yang jarang Alen perlihatkan dengan orang di luar sana dan Manda adalah satu-satunya gadis yang beruntung bisa melihat senyum Alen yang terbilang sangat manis itu.

Manda yang baru pertama kali melihat Alen tersenyum begitu manis itu pun merasa salah tingkah sendiri dan merasakan pipi nya memanas.

"Caelah yang salah tingkah sendiri" cibir Alen
"Ih Alen apa sih siapa juga yang salah tingkah" sanggah Manda
"Siapa lagi kalo bukan gadis yang ada disini selain lo" sahut Alen
"Alennnn gue itu yah gak salah tingkah cuman gue rada kaget aja liat lo senyum"
"Alah ngaku aja kenapa sih gue tahu senyum gue menghanyutkan" goda Alen sambil menarik turun kan alis nya
"Ya udah iya gue salah tingkah cuman sedikit yah sedikit camkan itu bapak Farlen yang terhormat" ucap Manda
"Nah kan ngaku juga akhirnya, kenapa sih sama senyum gue hm" goda Alen lagi
"Karena gue takut nanti gue jatuh cinta sama  lo" jelas Manda
"Astaga mulut gue gak bisa di kompromi" sambung Manda yang menyadari ucapan nya tadi yang menurut memalukan itu
"Oh ceritanya ada yang takut jatuh cinta sama gue nih" ucap Alen
"Ha ya ya kan gue cuman wanti-wanti" sanggah Manda yang tak mau kalah
"Hm tenang aja nanti kalo lo mulai ngerasain tanda-tanda jatuh cinta sama gue bilang aja biar gue juga ngecoba ngebuka hati gue biar lo gak ngerasain jatuh cinta sendirian, karena gue tahu jatuh cinta sendirian itu gak ada enak-enak nya sama sekali" ucap Alen serius

Mendengar ucapan Alen barusan berhasil membuat pipi Manda memerah dan merasa kan kalo jantung nya berdetak tidak normal.

"Alen itu yang barusan lo omongin beneran serius? Gak lagi bercanda kan?"selidik Manda
"Iya gue serius, ngapain juga gue bercanda masalah hati" jawab Alen mantap tanpa keraguan sedikitpun di dalamnya
"Okey kalo lo juga suatu saat mulai ngerasain tanda-tanda nya juga bilang ke gue ya Len" ucap  Manda dan di akhiri dengan senyum manis yang membuat Alen mau tidak mau ikutan tersenyum juga
"Uh gemes nya liat kak Manda, jadi pengen meluk" goda Alen
Tanpa ba-bi-bu Manda yang mendengar ucapan Alen barusan tadi langsung menghambur kan pelukan nya, yang langsung di sambut dengan senang hati oleh Alen. Mereka berdua larut dengan perasaan mereka masing-masing, ntah lah hanya mereka berdua yang tahu dan yang jelas saat ini hati mereka berdua sama-sama merasakan berbunga-bunga.

Setelah merasa puas saling berpelukan seperti teletubbies, mereka pun melepaskan pelukannya serta saling memandang satu sama lain tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Tiba-tiba terdengar suara Alen yang memecahkan keheningan di antara mereka berdua.
"Lo tadi mau nanya apa Man?" Tanya Alen
"Oh iya, um masalah tadi di kantin?" Tanya Manda dengan suara yang terdengar ragu dan sangat hati-hati, takut jika pertanyaan nya itu akan merusak suasana yang menurut nya sangat jarang ini.

Namun rupanya tebak kan Manda salah, rupanya Alen malah tersenyum dan terlihat menghela nafasnya.
"Karin itu anak dari selingkuhan papah gue dulu, mereka dua orang ibu dan anak itu yang udah ngancurin kehidupan keluarga gue. Awalnya gue gak nyalahin karin karena gue rasa karin gak salah, tapi makin kesini karin malah ikut ngehancurin kehidupan gue. Karin sama ibu nya selalu aja ngusik kehidupan gue dan mereka sangat-sangat gila akan harta, ntah lah gue juga gak habis pikir sama jalan pemikiran mereka berdua sampai sekarang pun gue gak suka sama karin dan ibu nya" suara Alen terdengar sangat lemah seakan-akan menunjukkan banyak luka yang terdapat di dalam nya.

Yang bisa Manda lakukan sekarang adalah mengelus pipi Alen dan menggenggam tangan Alen dengan erat seakan-akan menyalurkan kekuatan kepada Alen.

"Maafin gue ya gara-gara gue nanya tentang Karin lo malah jadi kaya gini" sesal Manda sambil menunduk kan kepala nya.
Alen mengangkat dagu Manda agar gadis itu menatap Alen "udah gak papa cepat atau lambat suatu saat nanti lo juga bakalan tahu masalah ini dan gak mungkin gue gak cerita sama lo" ucap Alen seraya tersenyum dan mengelus pucuk kepala Manda dengan kasih sayang.

"Makasih Len, udah mau cerita sedikit tentang masa lalu lo maaf dan maaf gue udah ngebuka luka lama lo" balas Manda kikuk
"Udah dong udah kan kata gue gak papa, gak usah ngerasa bersalah gitu" ucap Alen lagi meyakinkan
"Ya udah sekali lagi makasih banyak" ucap Manda lagi sambil tersenyum, melihat itu Alen langsung membawa Manda ke dalam pelukannya lagi. Entah lah sudah berapa kali hari ini mereka saling berpelukan sambil mencurahkan perasaan mereka masing-masing.

"Mau pulang bareng?" Tawar Alen tanpa melepaskan pelukannya
"Boleh, tapi nanti kita mampir makan pecel lele dulu ya gue udah lama gak makan pecel lele" ucap Manda semangat
"Hm gimana ya?" Balas Alen yang pura-pura berpikir
"Boleh ya ya Alen ya" mohon Manda sambil memandang Alen dengan mata yang berbinar-binar yang terlihat menggemaskan menurut Alen
"Boleh tapi" ucap Alen gantung
"Tapi apa?"
"Tapi kita harus berangkat sama pulang bareng sampai lo lulus nanti gimana?" Tawar Alen
"Siap deal" sambut Manda dengan senang hati menerima penawaran Alen itu
"Okey deal berarti mulai dari besok gue jemput lo" ucap Alen sambil menggeleng-geleng kan kepala nya melihat reaksi Manda yang begitu mudah nya menerima penawaran nya tanpa pikir panjang hanya karena mau makan pecel lele
"Iya pak bos tenang aja" balas Manda
"Siap princess" goda Alen lagi, rupanya mulai sekarang hobi Alen adalah menggoda gadis ini. Manda yang merasakan rona merah di pipi nya mulai bermunculan lagi pun hanya bisa menyembunyikan wajah nya di balik dada bidang Alen sambil senyum-senyum sendiri. Tanpa melihat kondisi wajah Manda pun Alen sudah tahu bahwa gadis nya itu pasti sedang merona dan senyum-senyum sendiri akibat ulah nya tersebut.









To be continued
-ALENDA-

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALENDAWhere stories live. Discover now