Chapter 38

18.2K 1.2K 286
                                    

Sorry for typo
😊

Sebelumnya...

Hoseok, Taehyung dan Jimin membulatkan mata mereka, terkejut. Mereka tak menyangka orang yang selama ini menjadi orang kepercayaan appanya, menjadi seorang pembunuh. Bahkan dalang dari semua penderitaan mereka.
Drrt drrt
"Ayo kita selamatkan mereka berdua".

***

Yoongi duduk di depan dengan Namjoon di sampingnya. Jimin, Hoseok, dan Taehyung sudah siap di belakang. Yoongi mulai menyalakan mobil yang ia kendarai. Ia tak boleh membuang-buang waktu lagi, dua nyawa orang yang disayanginya menjadi taruhannya. "Kita kemana?", tanya Yoongi kepada Namjoon yang sibuk dengan ponselnya. "Sebentar hyung". Namjoon menyambungkan ponselnya dengan radio mobil mengunakan bluethooth. Ia kemudian menelfon informannya, untuk menannyakan posisi tepatnya.

"Yeoboseo, hyung kalian dimana?"

"Kami sedang dalam perjalanan. Apa kau sudah bisa memecahkan kode itu?"

"Ne, itu sebuah kordinat tempat."

"Bagaimana bisa? Aku sudah mencoba memecahkan kode-kode itu sebelumnya tapi tetap saja tidak ketemu."

"Aku mengacak nomer itu dan ternyata kalimat yang tertulis di kertas itu juga merupakan sebuah kode."

"Bisa beritahu kami posisi mereka?"

"Chamkaman"

Taehyung mengeryitkan keningnya saat menyadari suara informan Namjoon terasa familiar di telingannya. Atau itu memang orang yang ada di pikirannya?. "Hyung, apa itu Jinyoung?". Namjoon menganggukan kepalanya. "Aku tak menyangka kau akan mengajak bocah itu berkerja sama", ucap Yoongi. Senyum tipis terukir di bibirnya. Ia merasa Namjoon memilih informan yang tepat untuk saat ini. "Hyung tau sendirikan dia seperti apa."

Yang di belakang hanya saling pandang. Mereka tak tau percakapan kedua hyungnya di depan. "Apa kalian bisa menjelaskannya pada kami?", tanya Jimin saat merasa hanya mereka bertiga yang tidak tau apa-apa. "Jinyoung, dia adalah seorang hacker handal yang pernah di percaya appanya untuk mengamankan berkas-berkas penting perusahaan. Ia juga bisa meretas CCTV. Termasuk rumah kita. Kecuali kamar Jungkook. Karena Jungkook mematikan CCTV kamarnya sendiri", kata Namjoon, ia jadi teringat beberapa hari yang lalu saat ia meminta bantuan Jinyoung, dengan mata yang berbinar-binar dan penuh semangat ia mengi'iya'kan ajakan Namjoon. Jinyoung bilang padannya jika CCTV yang ada di kamar Jungkook selalu terlihat hitam di layar, dan pastinya Jungkook yang melakukan hal itu.

Mereka bertiga terperanggah. Tak ada yang menyangka teman baik adik kecil mereka adalah seorang hacker. Jinyoung yang selalu mereka anggap sebagai adik mereka mempunyai kemampuan sehebat itu. "Apa kalian tahu, aku menyesal telah memukul Jungkook waktu itu. Saat aku mendapat telefon dari Song saem perasaan kecewa dan marah menguasai ku dan membuat ku melakukan hal yang seharusnya tidak aku lakukan", sesal Namjoon. Ia ingat betapa marahnya ia saat tau Jungkook membolos. Namjoon menatap kedua tangannya, tangan yang pernah ia gunakan untuk memukul Jungkook. Mengingat kejadian itu membuatnya berpikir bahwa ia bukanlah kakak yang baik untuk adik-adiknya.

"Seharusnya aku bisa menahan emosi ku, seharusnya aku mendengarkan alasan yang akan ia berikan, seharusnya aku tak melakukan hal itu. Jinyoung bahkan bilang jika saat itu Jungkook sedang dalam keadaan sakit. Dan dengan bodohnya aku mempercayai telepon palsu itu." Namjoon mengusak rambutnya kasar. Taehyung menundukan kepalanya, ia juga merasa bersalah karena saat itu ia memarahi dan mengucapkan kata-kata yang tak pantas ia ucapkan.

Hyung... Jebal! √Where stories live. Discover now