Chapter 6

15.9K 1.3K 52
                                    

Sebelumnya...

BUAGH
"Peringatan untuk mu" kata Jimin sambil melangkah pergi. Disusul Taehyung dan juga Namjoon. Jungkook terduduk lemas. Ia merasakan sakit. Bukan karna pukulan Namjoon atau Jimin. Bahkan pukulan itu tak terasa sakit bagi Jungkook. Tapi, sakit di hatinya yang semakin lama semakin membesar. Jungkook pun berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar.

***

Saat ini Jungkook sedang berbaring di atas kasur dengan rambut yang sedikit basah. Pikirannya melayang pada kejadian tadi. Bahkan pukulan keduanya masih terasa. Namjoon bilang bahwa Soong saem menelponnya dan mengatakan kalau ia membolos. Seingat Jungkook, Soong saem mengajar pada pelajaran pertama. Sedangkan pada pelajaran pertama para saem mengadakan rapat. Jungkook bingung sendiri, akhirnya ia mengambil ponselnya dan menanyakannya ke Jinyoung.

To:Jinyoung
Jinyoung-ah apa benar jam pelajaran pertama para saem sedang rapat?

From:Jinyoung
Tentu saja. Memangnya kenapa?

To:Jinyoung
Tadi, Namjoon hyung bilang, Soong saem menelpon nya dan dia bilang aku membolos

From:Jinyoung
Mwo! Neon gwaechana?
(Apa, apa kau baik-baik saja)

To:Jinyoung
Gwaechana, tapi aku rasa ada yang aneh.
(Aku baik-baik saja)

From:Jinyoung
Ya kau benar. Aku akan memeriksanya.

To:Jinyoung
Arraseo, gomawo
(Baiklah, terima kasih)

From:Jinyoung
Ne

Jungkook meletakan ponsel dan melirik jam yang berada di atas nakas. Jam menunjukan pukul 6 sore. Jin dan Yoongi akan segera pulang, jadi Jungkook turun ke bawah. Mendapati keempat hyungnya -Jimin, Taehyung, Hoseok, Namjoon- sedang bersantai di ruang keluarga, sesekali mereka bersenda gurau. Jungkook yang melihat itu hanya bisa menatap mereka sendu. Jungkook memilih pergi melangkahkan kaki nya menuju dapur. Ia harus selesai masak sebelum Jin dan Yoongi pulang. Langkah Jungkook berhenti ketika mendengar suara pintu di buka.

Klik

"Eoh hyung kalian sudah pulang ?", tanya Jimin yang masih bersantai di ruang keluarga. "Ya, dan kalian harus segera bersiap sekarang" titah Jin sambil melangkah menghampiri adik-adiknya itu. "Waeyo hyung?" (Kenapa), tanya Taehyung yang kini meletakan kepalanya di pangkuan Jin. "Tuan Lee membuat sebuah pesta untuk merayakan kenaikan sahamnya", jawab Jin sambil mengelus surai hitam Taehyung. Jungkook yang melihat itu hanya dapat tersenyum miris dibalik dinding dapur.

"Jadi, kita akan kesana hyung? Apa makanan di sana banyak? Di sana ada cewek cantik tidak hyung?". Mendengar pertanyaan Hoseok membuat Jin terkekeh. "Ya tentu saja ada. Secantik panci pink ku", ucap Jin dilanjut dengan gelak tawa para dongsaengnya. Kecuali, Yoongi. Dia berlalu meninggalkan ruang keluarga. Yoongi melewati dapur, dan melihat seorang namja sedang bersembunyi di balik tembok sambil menundukan kepalanya. Kemudian tatapan Yoongi beralih ke arah saudaranya yang asik bercanda. Melihat itu Yoongi mentap sendu Jungkook.

Ingin rasanya Yoongi menghampiri Jungkook dan memeluknya hangat. Tapi Yoongi tak bisa melakukan itu. Hatinya terlalu takut. Perasaannya masih terombang-ambing. Yoongi sendiri bingung dengan perasaannya. Yang bisa ia lakukan adalah pergi meninggalkan Jungkook sendiri.

Hyung... Jebal! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang