Chapter 11

14.7K 1.2K 136
                                    

Sebelumnya...

Jungkook mengambil jaketnya dan berlari keluar. Ia menyusuri jalanan Seoul. Sambil terus mencari arti dari setiap teka-teki itu. Kali ini Jungkook tidak boleh gagal.

***

Jungkook pov

Aku berlari menyusuri jalanan seoul. Hari sudah mulai malam. Tapi semua hyungdeul belum ada yang pulang ke rumah. Pikiran ku melayang jauh entah kemana. Sekarang aku harus mencari arti dari teka-teki itu. Aku berhenti berlari dan duduk di salah satu halte yang tak jauh dari tempat ku berdiri. Aku menetralkan nafasku. Dalam keadaan seperti ini aku harus dalam keadaan tenang. Setelah tenang aku mulai membaca ulang pesan itu.

'Kuda besi melintasi daerah pemakaman. Hingga seekor ayam melintas. Membuatnya berhenti di depan kota tua.'

Kuda besi?? Apa itu sebuah kuda berbaju zirah? Sepertinya bukan. Lalu apa? Kuda besi? Sepertinya aku tau tapi apa itu. Kuda besi? Kenapa kuda besi? Apa sebuah kuda yang terbuat dari besi? Ani, ani, tidak mungkin ada kuda yang seperti itu...






Ah iya nama lain dari mobil adalah kuda besi. Lalu kata selanjutnya 'melintasi pemakaman'. Kata selanjunya pasti bukanlah maksud yang sebenarnya. Sama seperti kata sebelumnya. Mungkin sesuatu yang ada di pemakaman? Hm... di pemakaman ada nisan dan pohon. Sepertinya bukan itu. Mungkin suasana pemakanan? Suasananya Sepi dan gelap. Eh?

Astaga aku baru ingat. Ini sudah malam. Kemungkinan salah satu hyungku akan tertabrak mobil, di tempat yang sepi dan gelap. Aku berlari sekuat tenaga mencari tempat sepi yang minim penerangan. Dan memungkinkan mobil lewat. Aku mengusak rambutku kasar. Di kota Seoul ini banyak sekali tempat seperti itu.

Aku terus berlari sambil mencari arti kata selanjutnya. 'Hingga seekor ayam melintas'. Seekor ayam? Mungkin sesuatu yang melekat pada ayam? Memangnya apa? Hm... ayam itu selalu bangun pagi dan berisik. Apa kali ini menentukan siapa orang yang akan tertabrak? Orang yang selalu bangun pagi adalah Jin hyung. Tapi, saat ini ia sedang menemani Hoseok hyung. Dan orang yang selalu berisik di keluarga ku ada 4. Aku, Jimin hyung, Tae tae hyung dan Hoseok hyung. Tidak mungkin aku. Kalau itu aku, 'dia' tidak akan menyebutkan bahwa taruhan dari teka-teki ini hyungku. Hoseok hyung sedang sakit. Dia tidak akan bisa pergi ke mana-mana untuk saat ini.

Kemungkinan terbesar adalah Jimin hyung dan Tae tae hyung. Aku harus cepat. Aku harus bisa menyelamatkan hyungku. Tinggal kalimat terakhir. Aku yakin kalimat ini menunjukan di mana tempat kejadian itu akan terjadi. 'Membuatnya berhenti di depan kota tua'. Kota tua? Tak ada tempat seperti itu di seoul. Mungkin suatu bangunan yang sudah tua dan lusuh? Ayolah Jungkook berpikir. Sebuah tempat yang sudah sangat tua dan lusuh. Dimana itu?

Tempat gelap dan sepi yang dapat di lewati mobil dan terdapat bangunan tua dan lusuh. Aku terus berpikir hingga satu tempat terlintas di benakku. Tempat yang sangat sepi dan gelap. Tempat yang cukup luas untuk dilalui mobil. Dan banyak bangunan tua disana. Aku memutar balik badan ku dan berlari ketempat itu. Jarak dari tempatku berdiri tidaklah jauh hanya beberapa meter. Bagaimana pun juga aku harus menyelamatkan hyungku.

*

Author pov

Taehyung memajukan bibirnya kesal. Sedangkan Jimin berjalan mendahului Taehyung. "Kenapa kita melewati tempat ini?". Jimin menghela nafasnya kasar. "Tae, kau sudah bertanya hal yang sama sepuluh kali. Dan kau sudah tau jawabanya apa". Taehyung mendegus pelan. Kakinya menendang-nendang batu krikil dengan kesal.

Hyung... Jebal! √Where stories live. Discover now