K º Song Karsa

2.4K 327 27
                                    

11. Song Karsa

"Kan udah gue peringati, jangan mau kenal sama Karsa. Entar kalian ikutan gila kayak gue dan yang lain."

Ashes

Maret 2018

"Lo masih marah sama gue, Ndra?" Karsa bertanya saat Andra enggan bertatap bahkan bicara dengannya. "Kan gue udah balikin ularnya ke toko. Kok, lo masih marah. Atau lo mau anak buaya kayak As-hes?"

Andra mendelik kesal. "Gue cuci tuh mulut, ya?!"

Bibir Karsa mengerucut karena Andra malah marah. Tanpa memedulikan kekesalan Andra, Karsa memilih menjatuhkan kepalanya ke atas meja dan memejamkan mata. Namun matanya kembali terbuka, kali ini dia sedang tidak ingin tidur, Andra juga tampaknya masih kesal. Maka dari itu Karsa memilih pergi keluar kelas, siapa tahu di ruang aula ada sofa.

"Dilarang ngerokok, lo nggak bisa baca ya?" Karsa bertanya pada Ashes saat masuk ke dalam aula.

Ashes menoleh, masih kesal dengan hadiah yang diberikan Karsa. "Ngapain lo ke sini? Ganggu aja."

Karsa duduk agak jauh dari Ashes. "Andra lagi marah, jadi gue ke sini."

Sebelah alis Ashes tertarik, begitu senang akhirnya Andra jengkel juga dengan kelakuan Karsa. "Makanya, jadi orang tuh jangan nyebelin."

"Padahal niat gue baik. Serba salah jadinya."

Puntung rokok Ashes terjatuh begitu saja dari bibirnya setelah mendengar perkataan Karsa. Tidak menyangka Karsa bisa merasa serba salah. "Andra lagi stres kali, bentar lagi 'kan UTS."

Karsa menatap Ashes datar. "Tapi kenapa lo malah di sini bukannya stres belajar?"

Ashes mendelik. "Soalnya gue nggak mau jadi orang pinter."

Karsa hanya mengangguk saja, dia menyandarkan punggung ke dinding dengan kepala tertunduk hendak tidur. Tapi lagi-lagi tidak jadi karena tidak nyaman dengan asap rokok.

"Sa, waktu itu ..." Ashes menoleh pada Karsa. "Gue liat lo keluar dari rumah sakit. Gue juga liat lo bicara sama dokter di sana. Terus ..." Ashes semakin terlihat ragu, dia menoleh pada Karsa, cowok itu terlihat begitu tenang terkesan datar. Ashes mengambil kertas yang akhir-akhir ini dia bawa dari dalam saku celana. "Itu punya lo, kan? Gue nggak sengaja baca."

Wajah Karsa terlihat datar, mengambil kertas tersebut dari tangan Ashes dengan wajah datar, membuka kertas tersebut lalu tersenyum kecil.

"Apa Andra tau?" Ashes kembali bertanya.

Karsa tidak menjawab, dia meraih kotak rokok dan mengambil sebatang. Tadinya Karsa ingin merokok tapi Ashes malah menyembunyikan pematik apinya. Dia membuang batang roko tersebut.

"Sa?" tanya Ashes lagi. "Andra nggak tau, kan? Karina dan orangtua lo pasti juga nggak tau." Dia menghela napas. "Semestinya lo kasih tau mereka. Ini bukan hal yang mudah buat lo tanggung sendiri."

Karsa menoleh pada Ashes, tatapannya begitu dingin. Dia tidak berkata apa pun hingga kemudian dia beranjak berdiri di hadapan Karsa.

"Gue udah belain lo waktu itu. Gue minta teraktir sekarang. Andra lagi ngambek jadi nggak bisa neraktir gue."

Tanpa menunggu jawaban dari Ashes, Karsa melengos pergi keluar.

"Anak itu ..." gumam Karsa kesal, dia ikut beranjak dan pergi menyusul Karsa keluar aula.

Senyum Karsa terbit saat melihat Cahya sedang duduk sendirian di salah satu meja kantin. Dia menyuruh Ashes untuk membeli makanan yang mudah dikunyah lalu pergi duduk di samping Cahya.

KARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang