Love Letters 11

1.1K 208 3
                                    

🖤

"Jadi jadwal Blackpink minggu ini adalah Jennie syuting Running Man dan latihan memproduseri lagu, Rose dan Jisoo syuting mini drama, lalu Lisa ke Sapporo untuk syuting Salty Tour," ucap manager Blackpink di Minggu malam sebelum keempat member pulang dan beristirahat di dorm usai latihan.

"Berapa lama Lisa akan pergi?" tanya Jennie yang merasa akan berakhir bosan sendirian di agensi.

"3 hari 4 malam, berangkat Senin malam,"

"Lama sekali... astaga Lisa benar-benar beruntung, aku juga ingin pergi ke Sapporo," komentar Rose sembari memeluk lengan Lisa yang tidak terlihat senang. Pasalnya, sejak ia tahu kalau Jiyong mengancam orang-orang agar tidak mendekatinya, Jiyong sama sekali tidak menemuinya, tidak menghubunginya, tidak berusaha menjelaskan seakan ia memang tidak merasa bersalah.

"Hhhh... eonni, kapan Blackpink boleh memilih sendiri pekerjaan kami? Aku tidak ingin pergi ke Sapporo bersama Jiyong oppa," keluh Lisa pada managernya yang hanya memberi sebuah senyum simpati. Menepuk bahu Lisa dan meminta gadis itu untuk berusaha kuat.

"Kau harus bersabar, sampai karir Blackpink stabil," ucap manager Blackpink.

"Sudah sebulan sejak kau bilang kalau kau marah pada Jiyong oppa, marahnya masih belum berkurang?" tanya Jisoo dan Lisa hanya mengangguk disusul gelengan keempat gadis lainnya disana. "Kau harus profesional Lice," tambah Jisoo sembari menepuk-nepuk pelan punggung Lisa seperti seorang ibu yang tengah menguatkan putrinya yang akan pergi ujian.

Hari keberangkatan tiba, Lisa dan Jiyong berangkat ke Bandara Internasional Incheon secara terpisah. Lisa berangkat bersama seorang asisten managernya, dari dormnya. Sementara Jiyong berngkat bersama Taehee dari gedung agensi. Perjalanan Salty Tour ke Sapporo ini tidak seperti perjalanan-perjalanan lainnya, Mo Seyun, Park Myungsoo, Park Nara dan Heo Kyunghwan tidak bisa ikut pergi ke Sapporo karena mereka akan melakukan perjalanan ke negera lain. Oleh karena itu, perjalanan ke Sapporo ini hanya akan menjadi perjalanan bagi Jung Joonyoung, Kim Sejeong, G Dragon dan Lalisa. Tidak seperti Seungri yang harus memuaskan 6 orang, Jiyong dan Lisa hanya perlu memuaskan 3 orang.

"Astaga... ini benar-benar G Dragon?" ucap Joonyoung begitu ia bertegur sapa dengan G Dragon yang terakhir datang. "Acara ini jadi benar-benar luar biasa, kemarin Seungri dan sekarang G Dragon?"

"Haha annyeonghaseyo," sapa Jiyong pada seluruh staff yang sudah berkumpul dan mulai merekam disana. "Waeyo? Kau kecewa karena aku yang datang?" balas Jiyong pada Joonyoung yang kemudian terkekeh.

"Joonyoung oppa juga berteman dengan G Dragon?" tanya Sejeong, usai gadis itu menyapa teman sekelasnya— Lisa.

"Dia lebih dekat denganku dibanding dengan Seungri," jawab Jiyong sembari menepuk bahu Joonyoung, si penyanyi Drug Restaurant.

"Jadi, dimana scriptnya?" tanya Lisa sembari berdiri di samping Sejeong, gadis itu masih berniat untuk menghindari Jiyong sampai Jiyong yang menyapanya lebih dulu, sampai Jiyong yang setidaknya meminta maaf lebih dulu. Kekanakan? Siapa peduli.

Sejeong terkekeh, melirik Joonyoung yang juga ikut terkekeh sembari membalas tatapan penuh tanya Jiyong. Jiyong juga tidak ingat apakah ia sudah menerima scriptnya atau belum.

"Tidak ada script? Seperti Idol Room?" tanya Lisa sedikit ragu, berharap dua orang di hadapannya akan menggeleng, membuat Jiyong pun langsung menoleh dan mengharapkan hal yang sama. Apa yang akan terjadi diantara mereka kalau sama sekali tidak ada script?

"Tidak ada," jawab Sejeong. "Tidak ada script, kita akan di rekam selama proses syutingnya, 2 hari dan 2 malam. Hari pertama Lisa yang memandu perjalanan kita dan hari kedua Jiyong sunbaenim yang akan memandu perjalanannya. Kalian sudah menerima masing-masing 1 amplop kan? Isi amplop itu adalah uang yang boleh kalian habiskan. Masing-masing amplop berisi 400 dollar dan kalian tidak boleh makai uang lebih dari itu,"

"Aku dan Sejeong yang akan menilai perjalanan siapa yang paling menyenangkan," tambah Joonyoung. "Kalau kalian memakai uang lebih dari 400 dollar dalam 1 hari, kalian akan di hukum,"

Ah iya, setelah beberapa perdebatan dengan pihak Produser acara itu, Salty Tour tidak jadi mengirim G Dragon ke Hawaii seperti rencana awal mereka. Lalisa belum permah pergi ke Hawaii, karena itu ia tidak dapat merencanakan perjalanan liburan ke Hawaii dan Jiyong diam-diam mengalah dengan menyetujui untuk pergi ke Sapporo, Jepang.

"Penginapan dan kendaraan tidak termasuk dalam 400 dollar itu kan?" tanya Jiyong disusul tawa terbahak dari Joonyoung.

Joonyoung adalah seorang penyanyi Rock berbakat dalam sebuah grup musik bernama Drug Restaurant, sudah lama ia bermusik dan sudah lama juga ia mengenal Big Bang, khususnya G Dragon. Joonyoung pernah tinggal di Xiamen dan selalu menjadi tempat tujuan Big Bang setiap kali pergi ke Xiamen.

"Kalau begitu Seungri tidak akan stress," jawab Joonyoung, disusul gelengan kecil dari Lisa— meledek karena Jiyong terlihat tidak pernah menonton acara itu sebelumnya. "Tentu saja 400 dollar itu termasuk akomodasi, penginapan, kendaraan, bahkan oleh-oleh dan camilan. Begitu kita tiba di Sapporo besok pagi, Lisa sudah harus membiayai kendaraan kita keluar bandara, Lisa harus membelikan sarapan, makan siang, makan malam dan memberi kami penginapan-"

"Jangan lupa tempat wisatanya, tidak mungkin kan kita hanya pergi seharian untuk sarapan, makan siang dan makan malam?" sela Sejeong membuat Lisa yang gugup jadi semakin gugup. Ia sudah membuat perencanaan namun harus mengganti semua rencananya karena ia baru tahu kalau biaya yang bisa di keluarkannya terbatas.

"Dan di hari selanjutnya, begitu kita keluar dari hotel, Jiyong oppa harus membelikan sarapan, makan siang, makan malam, kendaraan dan penginapan, ah juga biaya liburannya. Lalu setelah itu? Setelah kita bangun di hotel yang Jiyong oppa tentukan, apa yang akan terjadi?"

"Evaluasi," ucap Sejeong, menjawab pertanyaan Lisa. "Kemudian 1 hari bebas tanpa kamera, dan kembali ke Seoul. Tapi di hari bebas itu, pihak staff hanya menyediakan penginapan dan tiket pulang ke Seoul. Untuk makan atau apapun kegiatan kita, kita harus membayarnya sendiri,"

"Ah... hari terakhir adalah liburan sungguhan?" tanya Jiyong dan Sejeong mengangguk dengan antusias. Gadis itu bergabung dalam Salty Tour karena sikapnya yang selalu antusias terhadap apapun yang disukainya.

Jiyong punya banyak rencana di kepalanya, namun ketika ia menyadari situasi di sekitarnya, ia tahu akan sangat sulit untuk merealisasikan rencananya itu. Kini Lisa sudah berjalan lebih dulu, berlari kecil menghampiri manager Joonyoung— mencari tahu bagaimana Joonyoung yang selalu menang setiap kali ada perjalanan ke Jepang.

"Kurasa dia sangat ingin menang," komentar Jiyong dengan sangat pelan hingga hanya Joonyoung yang dapat mendengarnya.

"Kalau begitu, habiskan semua uangmu dan dia akan jadi pemenang tunggal," bisik Joonyoung, tanpa didengar siapapun selain Jiyong. "Tapi setelah itu kau harus tidur di tenda hukuman,"

🖤

Love LettersWhere stories live. Discover now