Love Letters 9

987 200 13
                                    

🖤

Belum sampai pintu depan butik, Lisa yang kesal kemudian berbalik. Kembali menghampiri Jiyong dengan langkah kaki yang sengaja di hentakan untuk menunjukan kalau ia sedang marah.

"Argh! Aku masih marah padamu! Tapi kau harus mengantarku pulang!" omel Lisa sembari kembali melangkah masuk kedalam bilik kamar ganti dan meraih kasar bajunya. Melempar bajunya semalam pada Jiyong dan kembali mendahului Jiyong. "Bayar juga bajuku! Sekarang!"

"Kau sudah lihat pakaian yang diambilnya? Kirim tagihannya ke manager-"

"Bayar sepatu baruku juga! Dan bawakan sepatu lamaku!" potong Lisa yang kemudian melepas flat shoesnya, meninggalkannya disana, kemudian memakai sepasang sepatu kets merah muda yang dipajang di etalase dekat pintu keluar. Semalam kakinya terluka karena ia terus bergerak dan menari dengan flat shoesnya, kemudian berjalan sembari menghentakan kakinya barusan memperburuk rasa sakit disana.

"Kurasa dia benar-benar marah bung," komentar pemilik butik itu membuat Jiyong justru tersenyum simpul dan berlari kecil untuk mengejar Lisa.

"Jangan lupa kirim tagihannya Sam!" teriak Jiyong sembari buru-buru mengambil flat shoes Lisa di lantai butik dan membukakan kunci mobilnya untuk si gadis yang sedang marah.

"Jadi apa yang ingin kau ma-"

"Pulang! Sekarang!" potong Lisa membuat Jiyong bergegas menarik pintu mobil disebelahnya sampai tertutup kemudian menyalakan mobilnya, membawa si gadis yang sedang marah ke dormnya.

Tidak ada pembicaraan apapun selama di perjalanan pulang. Lisa hanya menatap keluar jendela dengan wajah yang terlihat masih marah sementara Jiyong hanya berani mencuri-curi pandang sampai mereka tiba di depan lobby utama apartemen alamat dorm Blackpink.

Begitu tiba, Lisa tidak mengatakan apapun selain meraih pakaian lama dan sepatu lamanya kemudian membuka pintu dan melangkah keluar dari mobil.

"Hei-"

"Aku masih marah!" potong Lisa yang kemudian melangkah masuk ke gedung apartementnya, sedangkan Jiyong menurunkan jendela sebelah kiri mobilnya, agar ia dapat melihat punggung Lisa yang mulai menjauh.

"Sampai bertemu besok," balas Jiyong yang sama sekali tidak dianggap oleh Lisa. Gadis itu hanya terus berjalan sampai ia tidak dapat mendengar suara Jiyong lagi.

Hari berlanjut walaupun ia bertengkar dengan Jiyong. Lisa tahu kalau ia dan Jiyong tidak dalam hubungan apapun, Lisa sangat tahu itu dan sekarang ia menyesal karena tadi ia bersikap terlalu berlebihan. Setibanya di dorm, menyantap sup pereda mabuk buatan Rose, kemudian mandi dan terlelap beberapa jam membuatnya sadar kalau ia baru saja melakukan sebuah kesalahan.

Memang kenapa kalau Jiyong mengajaknya ke tempat ia biasa memuaskan kekasih-kekasihnya? Jiyong tidak pernah mengatakan ia menyukai Lisa atau apapun sejenisnya.

Setelah mabuknya reda, setelah pening di kepalanya hilang, Lisa sadar kalau ia baru saja melakukan sebuah kesalahan yang bisa dibilang mempermalukan dirinya sendiri.

Sekarang pria itu pasti berfikir kalau ia menyukainya, pikir Lisa.

Sekarang pria itu pasti berfikir kalau ia berharap di perlakukan berbeda, pikir Lisa.

"Argh! Sial! Kenapa kau tidak bisa menahan dirimu sendiri Lalisa!" omel gadis itu pada dirinya sendiri.

"Ya! Ada apa?!" seru Rose, bertanya pada Lisa yang tengah menggerutu dan menyalahkan dirinya sendiri sembari melangkah ke dapur mereka. "Kenapa kau tiba-tiba berteriak?! Mengagetkan saja,"

"Eh? Anniyo, sejak kapan eonni ada disana? Aku tidak melihatmu datang?" tanya Lisa— baru menyadari kalau Rose tengah berbaring dan hampir terlelap di sofa ruang tengah dorm mereka.

"Sejak kau tidur? Jennie eonni pergi ke rumahnya, Jisoo eonni juga, apa rencanamu malam ini?" tanya Rose yang kemudian mengikat rambutnya dan duduk di atas sofa panjang itu.

"Pergi dengan pria tampan semalam?"

"Ah iya, kau punya janji dengan artis Jepang itu. Kalau begitu, aku akan pergi ke tempat Jinwoo oppa, oke?"

"Berkencan atau berselingkuh? Siapa pria pertamamu sekarang eonni?"

"Ng... berkunjung?" jawab asal Rose, membuat keduanya kemudian terkekeh.

Saat itu pihak management sedang mengalami beberapa masalah internal seperti perdebatan para pemegang saham atas rencana pembangunan gedung baru dan berbagai masalah kecil lainnya yang tetap tidak bisa di abaikan. Kemudian seluruh masalah kecil yang tidak dapat di abaikan itu mau tidak mau membuat Blackpink yang tidak memproduseri lagu mereka sendiri harus bersabar hingga seluruh masalahnya selesai. Berbeda dari iKon dan Winner yang sudah dapat memproduseri lagu mereka sendiri, Blackpink harus lebih bersabar dan menunggu lebih lama untuk comeback mereka. Dan semua faktor itu membuat keempat gadis cantik ini punya banyak sekali waktu luang— waktu yang sebagian besarnya tetap di habiskan di agensi untuk latihan individu.

Begitu matahari terbenam, Rose berangkat untuk mengunjungi teman prianya. Sementara Lisa masih bersiap dan menunggu Yamato menjemputnya— mereka akan berjalan-jalan sesuai rencana yang sudah mereka susun di night club kemarin.

Namun detik demi detik, menit demi menit, bahkan sampai jam berganti pria yang mengajaknya berjalan-jalan kemarin sama sekali tidak menghubunginya. Pria itu tidak kunjung datang bahkan tidak menjawab panggilan Lisa.

Sudah dua jam Lisa menunggu dan pria itu masih tidak datang.

Membuat si gadis yang sudah berdandan jadi sangat kesal dan memutuskan untuk pergi ke lantai atas, ke dorm iKon dan mencari hiburan untuk dirinya sendiri. Mungkin bermain game dengan Chanwoo atau Bobby dapat menaikan kembali moodnya yang sudah jatuh ke dasar.

Begitu tiba di dorm iKon yang hanya berjarak dua lantai dari dormnya, Lisa menunggu seseorang untuk membukakan pintu dan ternyata Hanbin yang keluar untuk menyambutnya. Ternyata seluruh member iKon sedang berada di sana untuk mencicipi resep baru dari Yunhyeong.

Tidak ada yang melarang Lisa untuk bergabung. Mereka mendengarkan cerita Lisa sembari menunggu Yunhyeong selesai dengan resep barunya sampai tanpa sadar Hanbin mengatakan sesuatu yang seharusnya ia rahasiakan.

"Tentu saja pria itu menghilang, Jiyong hyung melarang semua pria mendekatimu-"

"Astaga, aku sampai lupa menghubungi Jiyong oppa, aku harus minta maaf karena tadi aku- tunggu... apa maksudmu dengan Jiyong oppa melarang semua pria mendekatiku?" tanya Lisa membuat ketujuh pria di hadapannya buru-buru memalingkan wajahnya. Memberitahu Lisa yang sebenarnya pasti akan membuat mereka berada dalam sebuah masalah besar.

"Ya! Kenapa kalian diam saja?! Apa maksudnya Jiyong oppa melarang semua pria mendekatiku?!" tanya Lisa sekali lagi dengan nada bicara yang semakin meninggi.

"Anniyo, bukan begitu maksudku," ucap Hanbin, mencoba untuk memperbaiki kesalahannya namun seorang member lainnya justru melakukan hal sebaliknya— Bobby.

"Jadi begini Lisa, Jiyong hyung memberitahu semua pria di YG agar tidak mengajakmu berkencan dan mungkin semalam pria Jepang itu tidak mengetahuinya. Dan karena dia sudah mengetahuinya sekarang, jadi dia menghilang. Kau tahu kan? Jiyong hyung berpotensi menghancurkan apapun kalau ucapannya tidak dianggap serius? Kau juga pasti tahu kan kalau Jiyong hyung benar-benar punya kuasa untuk menghancurkan karir seseorang di YG? Jadi kami tidak punya pilihan," jelas Bobby. Membuat Lisa menatapnya tidak percaya, membuat Lisa benar-benar terkejut. Jadi ini alasan kenapa tidak pernah ada pria yang mengajaknya berkencan? Lisa benar-benar tidak habis pikir.

🖤

Love LettersWhere stories live. Discover now