2. KMB | Si Brengsek!

387K 14.7K 462
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Happy reading ....

***

Angkasa International School

Seorang pemuda berjalan ringan melintasi koridor Utara yang banyak dikelilingi para siswi. Seragam atas putih ia biarkan keluar, meniadakan segala bentuk kedisiplinan yang telah diatur ketat oleh pihak sekolah. Rambut cokelatnya terlihat acak-acakan.

Bisikan-bisikan dari kaum hawa sempat terdengar saat lelaki itu melenggang melewati satu persatu siswi yang tanpa rasa malu mencuri pandang sekaligus perhatian. Kedatangan tak disangka lelaki itu tentu saja langsung menarik minat serta ingin tahu mereka. Apa yang membuat lelaki paling berbahaya di sekolah melewati kelas yang jelas-jelas hanya dihuni oleh siswi jurusan Busana dan Kecantikan?

Tommy Romero Algasio, lelaki bertinggi badan 190 cm merupakan pentolan geng sekolah Jurusan Otomotif yang telah berkali-kali mendapat skorsing. Hukuman terakhir didapat ketika petugas ketertiban mendapati Tommy beserta teman gengnya tengah berpesta rokok dan miras di gudang tua sekolah yang terbengkalai. Gila?! Dan kini, tanpa rasa takut akan mendapat poin merah, Tommy terlihat santai saat berjalan melewati barisan rapi kelas Jurusan Kecantikan.

Langkah kakinya memelan ketika Tommy menemukan kelas yang ingin dituju. Tommy berhenti tepat di depan salah satu kelas yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman hias dan aroma parfum yang harum.

Tommy mengambil langkah congkak saat memasuki kelas. Iris mata abu-abunya menajam, lalu mengedar hingga ke seluruh sudut kelas.

"Clara." Tommy bergumam parau saat matanya mengkap gadis yang tengah dicari-cari olehnya seharian ini berada di tempat duduk paling belakang.

Tommy menyeka bibir dengan sapuan ringan ibu jari. Ia berjalan mendekati si gadis yang tengah sibuk memandangi pemandangan dari luar jendela yang terbuka.

"Hai, Baby."

Gadis itu menoleh. Sinar ceria di matanya yang bening berubah muram ketika matanya bertemu pandang dengan Tommy.

"Kamu ngapain sih ke sini? Ganggu pemandangan aja deh." Clara mendengkus sambil membuang wajah jauh-jauh dari Tommy.

Clara Michelle D'Angelou, gadis cantik yang belum genap berusia 17 tahun itu terlihat jengkel karena Tommy tidak sedikitpun memedulikan ucapannya agar menjauh. Bibirnya mengerucut kesal karena lelaki paling menyebalkan di dunia itu berada tepat di hadapannya.

"Kok ketus gitu sih, Baby." Tommy mengambil helaian lembut rambut Clara, tapi langsung ditepis olehnya.

"Pergi jauh-jauh! Clara nggak mau lihat kamu!" Clara mendorong bahu Tommy yang terus saja mendekat.

"Gue mau nagih hak gue, Baby." Tommy memang tersenyum, tetapi matanya tidak menunjukkan hal itu. Ada sesuatu yang tersembunyi di balik senyum menawan dan tatapan matanya saat ini.

Dasar player!—Clara membatin dalam hati. Menurut gosip yang sempat Clara dengar, Tommy sering menggauli juniornya. Bahkan beberapa Minggu yang lalu, rumor berkembang semakin lebar, mengaitkan Tommy dengan salah satu siswi yang baru saja dikeluarkan dari sekolah karena kedapatan hamil, dan gosipnya ... Tommy adalah dalang dari semua itu!

Dasar psyco gila! Brengsek!—lagi-lagi Clara hanya mengutuk Tommy dalam hati. Tommy, tetangganya yang cabul!

"Ikut gue." Tanpa sedikitpun senyum, Tommy tiba-tiba meraih pergelangan tangan Clara. Menarik kuat lalu menyeretnya keluar kelas.

"Aaww ... sakit, Tommy!" jeritan kecil lolos dari mulut Clara.

Bulu mata lentik yang melingkari bola mata jernih bergerak gelisah. Matanya menatap was-was punggung lebar Tommy yang saat ini setia menyeretnya menuju ke sebuah gudang tua belakang sekolah. Kondisi sepi membuat Clara dirudung gelisah.

"Tommy, kita mau kemana sih?" Ucap Clara sambil menahan rasa sakit di pergelangan tangannya.

Laki-laki itu menengok ke belakang. Seringai lebar terusung sempurna, membuat wajah setengah bule-nya yang menarik tampak lebih tampan. Tommy mengedipkan mata, dan membuat Clara tiba-tiba dilanda rasa cemas.

"Ih, kamu mau ngapain sih?! Nanti Clara aduin kamu ke Papa! Biar tahu rasa!" Clara memukul bahu Tommy, tetapi tidak memberi efek apapun kepada lelaki itu.

Tommy hanya tersenyum geli. Tommy mengenal baik Clara. Gadis itu selalu memberi ancaman kosong jika sedang ketakutan atau terintimidasi olehnya.

"Lo udah kalah taruhan, Baby. Jadi gue mau nagih hak gue dong."

RandomRay_Edo & Me.

Kiss Me, Baby! : Let's Married! / Session 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang