24.

3K 357 31
                                    

Kurama membenci Uchiha Itachi. Secara terang-terangan pangeran muda itu telah mengatakannya di depan batang hidung Itachi sendiri. Banyak alasan kenapa Kurama harus membenci Itachi. Kejeniusannya, wibawanya, paras rupawannya, juga sikap ramahnya, semua yang harusnya cuma boleh dimiliki Kurama kini malah dimiliki semua oleh Itachi. Semua perhatian direbut olehnya, bahkan saudara kembarnya sendiri malah jatuh cinta dengan Itachi.

Kurama benci Itachi.

Setelah semua kebencian yang terang-terangan ia tunjukan, Itachi tidak pernah marah. Pun saat Kurama mendeklarasikan diri sebagai rival Itachi, pemuda sulung Uchiha itu malah tertawa. Itachi menganggapnya sebagai sahabat. Dan Kurama benci itu.

Dan kini orang yang Kurama benci itu ada dihadapannya, berdiri di antrian para pembeli es krim. Kurama mendengus geli kala melihat wajah gelagapan Itachi yang digoda oleh ibu-ibu yang juga ikut mengantri es krim untuk anaknya. Pria yang sudah menginjak kepala tiga itu terlihat lebih dewasa jauh dari yang Kurama ingat. Garis wajahnya kelihatan lebih tegas dan keras. Rambut hitamnya memanjang, diikat satu kebelakang. Dia mengenakan jeans belel dengan kaus yang demi Tuhan berwarna pink. Pink! Dari semua warna Itachi memilih pink!

Kurama ingin tertawa. Pink jelas bukan warna yang cocok untuk wajah kaku nan dewasa Itachi. Apalagi jika kaus pink itu disertai kalimat "I'am Hot Daddy". Kurama berusaha menahan tawa yang siap lolos dari bibir.

Masih ragu Kurama melangkah. Bimbang akan apa yang mesti dia lakukan. Apa dia harus meninju wajah tampan Itachi? Memulai pertengkaran atau menggunakan kekuasaannya sebagai Pangeran Mahkota agar Itachi menderita?

"Yang Mulia."

Kurama berjengit, nyaris terlonjak. Kaget bukan main dengan ekspresi yang bukan main jeleknya pula. Bagaimana tidak? Itachi tiba-tiba muncul dibelakangnya, padahal Kurama yakin beberapa menit yang lalu Itachi masih mengantri es krim.

Apa pria ini punya kemampuan teleportasi?

Dan bagaimana Itachi bisa mengenali dirinya? Sementara Kurama yakin betul dengan masker, wig serta kacamata yang ia gunakan sanggup menipu mata para pencari berita sekalipun.

Apa Itachi seorang cenayang?

"Ada angin apa Anda ingin bertemu dengan saya?" Dia bertanya, sopan sekali.

"Aku mau memenjarakanmu," jawab Kurama sambil menyeringai.

Seperti dahulu, Itachi menganggapnya sebagai lelucon dan hanya tertawa. Apa Itachi tidak pernah serius menganggap ucapannya?

"Aku serius, Uchiha," kata Kurama dengan tampang tegas.

Itachi tersenyum lembut. "Saya tahu. Dan tolong jangan panggil saya Uchiha. Panggil Itachi saja , atau Scarlett."

"Oh. Oke." Hening panjang.

Kurama nyaris lupa kalau pria itu telah dibuang oleh keluarganya sendiri. Melancong ke negeri orang bersama sang putri, kabur dengan harapan dapat memulai kehidupan yang baru.

Ah, putri ya ... Kurama nyaris lupa dengan kehadiran si kecil.

"Putrimu ..." Kurama membuka suara. Matanya melirik es krim di tangan Itachi. "Itu untuknya?"

"Ya. Ini untuk Celia," jawabnya.

"Oh, namanya Celia." Kurama mengangguk-angguk sendiri.

"Ya, Celia. Nama yang manis bukan?" Itachi tersenyum lebar. Kurama agak terperangah, belum pernah melihat Itachi tersenyum selebar itu.

"Ya. Manis." Kurama menjawab sekenanya.

"Tidak keberatan kita ngobrol sambil berjalan? Kau tahu putriku akan marah kalau aku terlalu lama."

Princess With Jeans ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang