Naruto Namikaze tidak pernah menyangka jika pertemuannya kembali dengan sang ibu membawanya pada takdir baru,takdir yang mengubah total hidupnya.
Menjadi seorang putri.
-
-
-
Yang benar saja! Memangnya ini film Shopia The First!
-
Princess in Jeans...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang berubah dari Sasuke belakangan ini. Pemuda itu jauh lebih pendiam dari biasanya. Ia nyaris tidak bicara satu katapun. Sasuke juga sering membolos. Dia mengabaikan banyak tugas sekolah serta tugas yang diberikan para tetua Klan Uchiha. Otomatis hal ini membuat Madara uring-uringan.
Sasuke juga jarang terlihat di sekolah. Kalaupun berada di sekolah maka tujuan pemuda itu cuma satu. Untuk menemui Naruto. Dan Sasuke tidak mengucapkan apapun pada gadis itu. Hanya berdiri di depannya lalu menatapnya penuh arti. Setelah itu pemuda itu kembali menghilang.
Tingkah aneh Sasuke ini membuat semua orang heran. Bahkan Naruto,hanya saja gadis berkulit tan itu pura-pura tidak peduli. Ia lebih memilih menyibukan diri dengan tugas-tugas sebagai seorang Putri yang nyatanya cukup sukses mengalihkan perhatiannya dari Sasuke.
Namun itu semua tidak lagi efektif. Tidak setelah pagi ini. Sasuke tidak lagi datang menemuinya. Ia benar-benar menghilang.
Ada banyak gosip yang beredar tentang Sasuke. Salah satunya adalah gosip bahwa Sasuke telah kabur dari Klan. Sasuke lebih memilih cintanya pada Naruto.
Dan gosip murahan itu tersebar dengan cepat. Hinata yang sedari awal sudah diliputi rasa cemas lantas langsung naik pitam. Amarahnya naik dengan cepat. Dengan mata berkilat marah,gadis itu berjalan dengan cepat. Menghampiri Naruto yang sedang asyik berbincang dengan Sakura.
Matanya berkilat marah. Tanpa aba-aba tangan kanannya bergerak cepat menampar pipi Naruto. Semua hening. Sakura terlampau terkejut hingga tidak mampu berkata-kata.
Mata Naruto memincing tajam. Ia masih bisa merasakan dengan jelas bagaimana panasnya tamparan Hinata,terutama rasa malu yang diberikan Hinata. Kalau Hinata pikir Naruto akan diam saja,maka dia salah. Gadis itu bukanlah Cinderlela yang menerima segalanya begitu saja.
Maka dengan satu gerakan yang tak kalah cepat,Naruto balas menampar Hinata. Atmosfir ruangan semakin tegang. Sakura sendiri cuma bisa diam,sedikit merinding melihat Naruto yang dalam keadaan marah. Siapapun setuju jika Naruto terlihat menyeramkan saat ini.
"Kau! Beraninya kau menamparku!" Itu Hinata yang berbicara. Nadanya terdengar kasar.
Naruto tidak terintimidasi. Dia balas menatap tajam Hinata. "Kau duluan yang menamparku. Tanpa alasan. Kau mau cari gara-gara,hah?"
Hinata tertawa jengkel. "Cari gara-gara katamu? Kaulah yang mencari gara-gara,Tuan Putri! Kau merebut Sasuke dariku!"
"Aku tidak merebut siapapun!"
"Ya! Kau merebutnya! Kaulah yang membuat Sasuke berubah! Kau yang membuat Sasuke menghilang!"jerit Hinata.
"Kau termakan gosip murahan,"kata Naruto mencoba tenang.
