Princess With Jeans ( TAMAT)

12. Unfriend

Dalam sekejap,nama Putri Naruto langsung terkenal si seantero Kerajaan Konoha. Naruto mendadak artis. Bagaimana tidak? Kemunculannya sebagai putri tiri dari Raja Hashirama saja sudah cukup untuk membuat publik Konoha gempar. Ditambah penampilannya yang terbilang fenomenal untuk seorang putri.

Bayangkan saja,Naruto selalu mengenakan jeans yang kadang sudah lusuh yang hanya dipadukan dengan kaos atau kemeja. Tidak ada gaun atau dress cantik yang cocok dipadukan dengan tiaranya yang berkilau. Naruto lebih mirip dengan preman sekolah ketimbang putri.

Namun ada yang jauh lebih fenomenal ketimbang penampilannya itu. Gosip yang sebenarnya merujuk pada fakta. Kisah cintanya dengan Sasuke. Terbekatilah mulut ember Sakura yang tidak sengaja membocorkan rahasia paling rahasia dari seorang Naruto,mengakibatkan sang putri terlibat dalam masalah besar. Sang putri kini harus menanggung akibat dari gosip yang beredar.

Naruto benar-benar mirip selebritis. Kemanapun ia melangkah,pertanyaan-pertanyaan seputar hubungannya dengan Sasuke selalu membayang. Bahkan Ayame sekalipun. Semuanya bertanya dan Naruto mulai risih. Sakura sendiri tidak terlalu merasa bersalah,ia malah berpendapat jika masalah ini wajib diketahui publik.

"Toh kau semakin terkenal ini,"kata Sakura santai saat Naruto menyatakan kekesalannya.

Rasanya ingin sekali Naruto membenturkan kepala Sakura ke dinding kalau saja ia tak ingat jika Sakura adalah sahabatnya. Naruto tidak mau terkenal karena masalah seperti ini.

Tidak kalau dirinya harus menjadi Romeo and Juliet versi Konoha.

Namun yang lebih parah dari semuanya adalah sang ibu. Ratu Kushina secara terang-terangan memaksanya untuk segera bertunangan. Ia begitu takut kalau hubungannya dengan Sasuke akan mengganggu masa depan Naruto. Kushina juga bersekongkol dengan Karin untuk menjodohkan dirinya dengan Gaara. Bagi Kushina Gaara adalah calon yang tepat bagi Naruto.

Tampan,dewasa dan mapan. Dia adalah pasangan ideal bagi Naruto. Dan Karin sangat setuju mengenai hal ini. Bagi Karin,Gaara adalah cara terbaik agar Naruto bisa sesegera mungkin move-on dari seorang Uchiha Sasuke. Sayangnya bagi Naruto,ini adalah cara terburuk.

"Apa kau tahu kalau ibuku dan Putri Karin telah bekerja sama untuk membuat kita menjadi dekat?"tanya Naruto dongkol.

Gaara yang sedang mengerjakan penelitiannya melirik Naruto sejenak. "Bukannya kita memang sudah dekat?"

Naruto mendengus. "Kau tahu benar maksudku,Gaara."

Gaara meletakan pulpennya kemudian mengacak gemas surai emas Naruto. Ia tertawa kecil. "Memangnya kenapa kalau mereka berharap begitu? Toh dulu kita pernah pacaran. Kita mungkin memang ditakdirkan bersama."

Naruto menepis tangan Gaara dari rambutnya,lalu menatapnya seolah Gaara baru saja mengatakan hal gila. "Kau membuatku mual."

Gaara kembali tertawa. Ia merangkul bahu Naruto dan mengajaknya untuk berjalan keluar dari Lab. Ia bahkan tidak risih saat beberapa pekerja menatap mereka sembari berbisik. Naruto mendesah sebal,tidak tahukah Gaara kalau tindakannya ini malah memicu kesalahpahaman? Atau mungkinkah itu niatnya?

"Kau masih suka padaku,ya?"tebak Naruto tiba-tiba sontak membuat Gaara terbahak.

"Kau terlalu menilai tinggi dirimu,nona,"kata Gaara mengejek. "Kita tidak akan pernah bisa jadi pasangan,apa kau lupa?"

Naruto seketika meringis mengingatnya. "Maaf. Aku lupa soal rahasiamu yang itu."

"Jadi kau mau cerita soal Sasuke?" Gaara membuka pintu ruangnya. Sambil menyampirkan jas labnya,ia tersenyum pada Naruto yang tengah menatapnya jengkel.