"Khusus kalian bertiga, dipersilahkan menyampaikan sesuatu terlebih dahulu. Dimulai dari Maria." Ucap wali kelas Ell. Setelah Maria dan Ryan mengucapkan sesuatu dibenaknya kini giliran Ell.

"Hai semua. Aku ingin berterimakasih untuk guru guruku yang selama ini bersedia sabar mengajar ku dan teman teman. Terutama untuk papa yang sudah memberikan segalanya dan mau membelikan aku banyak komik sebagai semangatku. Untuk mama yang masakannya enak. Terimakasih banyak" semua hadirin memberi tepuk tangan meriah.

"Ada lagi sayang?" Tanya wali kelas Ell. Ell mengangguk mantap.

Ell membalikkan tubuhnya dan menghampiri Araya dan Ellen.

Ell membuka tasnya. Ia mengambil dua buah bunga melati yang sudah mekar dan sudah dikaitkan peniti di masing masing bunga lalu Ell menuncapkan bunga tersebut pada pakaian di dada kiri Araya dan Ellen. Tak ada satupun yang bicara. Semua berfokus pada apa yang Ell lakukan.

Lalu Ell duduk bersimpuh dihadapan Araya, ia mengambil sebuah rangkaian bunga melati yang belum mekar dari tasnya, rangkaian tersebut dibentuk melingkar oval dan di berikan bunga mawar sebagai pengikat ujung rangkaian bunga tersebut dan dilanjutkan bunga melati yang belum mekar lagi sebagai ronce rangkaian bunga tersebut.

Lalu Ell duduk bersimpuh dihadapan Araya, ia mengambil sebuah rangkaian bunga melati yang belum mekar dari tasnya, rangkaian tersebut dibentuk melingkar oval dan di berikan bunga mawar sebagai pengikat ujung rangkaian bunga tersebut dan dilanjutka...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ell duduk ditopang kedua betisnya yang dilekuk. Ia menyelipkan rangkaian bunga tersebut diantara katupan telapak tangannya.

"Pa. Terimakasih untuk segalanya. Ell cinta Papa" Ell bersujud dibawah kaki Araya. Araya terpaku dengan perlakuan anakknya yang tak pernah terbesit dipikirannya selama ini. Para hadirin pun tak kalah kaget. Beberapa detik kemudian Ell bangun dan memberikan rangkaian bunga tersebut di paha Araya. Ell melakukan hal yang sama pada Ellen. Sementara Araya masih terpaku.

"Ma. Terimakasih sudah mau jadi mama yang baik.". Ell berdiri. Spontan Araya memeluk Ell dengan erat. Ellen pun ikut memeluknya.

Araya membenamkan wajahnya didada kecil milik Ell. Ia tidak lagi dapat menggambarkan rasa bahagianya saat ini.

"Ya. Untuk orang tua Ell. Papa atau Mamanya mungkin ada yang mau disampaikan?" Ucap MC 2 segera memberikan mic pada Araya.

"Perkenalkan. Saya Araya Pachthiraphan. Saya papanya Ell. Dan ini. Istri saya Ellen. Sebenarnya saya bingung harus mengatakan apa. Ini benar benar surprise untuk saya. Karena. Sejak penampilan pertunjukan bakat tadi. Ell tidak pernah mengatakan sebelumnya tentang ini. Dan rangkaian bunga yang diberikan Ell ini. Saya juga tidak pernah menyangka dia akan membawa budaya Thailand yaitu budaya keluarga dari mommy saya. Sebagai penghormatan. Intinya saya bersyukur dan bangga karena memiliki anak seperti Ell. Dia pintar, dan tidak pernah neko neko" ucap araya panjang lebar.

"Wah. Romantis banget ya Ell. Ell kalau sudah besar mau jadi apa sih? Kok sekarang cuma pakai jas. Jas nya samaan lagi sama papa" tanya MC 1 tersebut.

"Mmmm. Ell mau jadi seperti papa. Jadi orang sukses dan direbutin cewek cewek" semua hadirin terkekeh.

"Waduh pa. Gimana nih anaknya pengen jadi seperti papanya biar direbutin cewek cewek. Duh calon playboy ya kamu. Tapi, iya sih papa kamu ganteng soalnya" ucap MC 2

Araya 1 [END]Where stories live. Discover now