Sam Sib Si (34)

5.5K 259 91
                                    

Judul : เพื่อพ่อละแม่ (pheua pho lae mae) Untuk ayah dan ibu.

**************************************

Araya telah menjelaskan tentang masalah Angel pada Ellen dan sahabat sahabatnya. Dan tentu saja itu mengundang kemarahan mereka. Tapi, disisi lain mereka terutama Araya bersyukur karena semua masalah telah selesai. Araya telah tau siapa ular dalam masalah ini.

Besok adalah hari kelulusan Ell. Para guru mengundang para orangtua untuk hadir diacara perpisahan. Mereka mengangkat tema cita cita untuk kostum yang akan dikenakan para murid.

Tapi, Araya sedikit merasa bingung. Karena Ell minta dibelikan setelan jas yang sama dengan Araya. Dia hanya mengatakan ingin kembar dengan Araya. Dan, saat ditanya apa cita cita Ell, pria kecil itu hanya tersenyum malu dan membenamkan wajahnya dalam pelukan Araya. Papa muda itupun tak kuasa lagi memaksa anak kesayangannya untuk menjawab.

Araya hanya mengikuti kemauan Ell. Dan hari ini bersama Ellen, ia sibuk memilah setelan jas untuk acara nanti.

Mengenai Angel, tampaknya Ell sudah sangat terbiasa dengan kedekatannya dengan Ellen. Bahkan Araya tak segan segan mengatakan pada Ell untuk melupakan Angel karena dia bukan mamanya. Araya mengatakan Ellen lah mamanya saat ini.

***

Araya dan Ellen berjalan disisi kanan dan kiri Ell sambil menggandeng tangan kecilnya. Hari ini, mereka mengenakan pakaian yang seragam.

Ell dan Araya memakai setelan jas berwarna abu abu metalic dengan dalaman kaos putih polos. Celana dibuat mengatung dan mereka mengenakan sneakers dengan model dan warna yang sama. Sedangkan Ellen memakai long dress dengan warna senada.

Langkah ketiganya diiringi oleh pandangan dan decak kagum para tamu undangan yang lain.

Araya dan Ellen kini duduk disebuah kursi deretan paling depan pada sebuah ruang aula yang cukup besar yang terdapat didalam sekolah TK dimana Ell disekolahkan.

Sementara Ell, saat ini pria kecil itu tengah berada dibelakang panggung, bergabung dengan anak anak lain bersiap siap untuk mementaskan bakat mereka masing masing.

Setelah satu jam berlalu untuk pidato pembukaan dari pemilik yayasan, kepala sekolah serta guru, kini saatnya pementasan bakat murid dilangsungkan.

Pertunjukan bakat telah dipentaskan para murid dari kelas lain dengan kostum profesi sesuai dengan cita cita mereka.

Kini giliran kelas Ell, pertunjukan dilakukan oleh murid sesuai abjad.

Tak lama setelah penampilan sebelumnya selesai, beberapa crew dari acara tersebut membawakan sebuah piano dan diletakkan ditengah panggung dengan posisi menyerong kiri serta tak lupa kursi nya.

"Wah, ada piano. Kira kira siapa ya gilirannya sekarang? Yaudah dari pada lama lama. Kita panggilin aja yu, pria kecil tampan yang katanya jago main piano. Kita panggilkan Ellcello Pachthiraphan" seru seorang MC 1.

Araya sedikit bingung. Selama ini, Ell tidak pernah bercerita tentang pementasan bakat ini. Ia bahkan tak pernah memberi tau Araya atau Ellen tentang apa yang ingin ia tampilkan. Araya dan Ellen saling bertatapan dengan bingung. Keduanya kembali fokus pada pria kecil mereka sambil memperbaiki posisi duduk.

Ell berjalan ketengah panggung dan duduk dihadapan piano besar tersebut. Ia tersenyum sambil menyapu pandangannya keseluruh hadirin. Terutama pada orang tuanya. Penampilannya sangat mirip dengan Araya. Bahkan rambutnya ia buat dengan gaya Araya saat ini. Araya mengeritkan alisnya dan mulutnya nyaris menganga.

"Hallo semuanya. Aku minta waktunya sebentar. Aku Ell. Aku mau nyanyi buat papa dan mama aku yang ada didepan sana. Dan.... mama. Harus berjanji buatkan aku makanan yang banyak setelah sampai dirumah nanti. Oke?" Ell menunjuk Ellen dan Araya. Hal itu membuat para hadirin yang duduk disekitar mereka ikut menoleh kearah keduanya tersebut dan terkekeh karena tingkah Ell yang polos. Ellen hanya mengangguk mantap dari kursinya sambil mengacungkan kedua jempol tangannya.

Araya 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang