Yi Sib Jed (27)

3.8K 247 19
                                    

Perubahan, setiap manusia pasti mengalami perubahan. Entah dengan sebab atau tanpa sebab. Berubah dari baik menjadi buruk atau sebaliknya.

Itulah yang dialami Araya selama 8 bulan terakhir. Kedatang sahabatnya yang terakhir kali cukup membuatnya sedikit tersadar. Tapi, semua semakin terasa sulit dan penuh dengan ujian. Saat Araya mulai menyadari, semua nyaris terlambat. Ia telah kehilangan sahabat serta kekasihnya.

Mommy dan Bibi nya tak menyerah begitu saja. Hari itu, Araya jatuh kata "maaf kan Araya. Tolong bantu Araya berubah". Didetik berikutnya mommy langsung mengambil ponselnya dan menghubungi rekan bisnisnya yang juga seorang dokter psikiater.

Poey, Sena, Forth, Beam dan terutama Ellen. Orang orang yang pernah hadir membawa tawa dalam hidup Araya. Tapi, kini semua seakan sirna disapu oleh kabut hitam yang tak mau ditembus oleh Araya dengan cara apapun.

Bulan pertama Araya terus memikirkan perkataan yang terlontar dari mulut Poey. Hingga ia semakin sadar saat melihat kondisi mommy yang kian hari semakin lemah. Jika saja bukan berawal dari mommy. Araya tidak akan berubah hingga detik ini. Baginya percuma saja. Karena segalanya telah pergi. Ia berpikir tidak ada guna jikalau pun dia berubah menjadi sosok yang lebih baik.

Dengan sabarnya Mr. Loevan, membimbing Araya, untuk bangkit dan mengubah pola pikirnya. Mr. Loevan selalu berkata,
  "kita tidak akan mati meskipun otak kita memaksanya, jika Tuhan tidak berkehendak itu semua akan percuma. Yang ada hanya ter siksa yang kamu dapat. Jadi, belajarlah bersahabat dengan waktu dan hidupmu sendiri. Sehingga kamu bisa selalu hidup dengan damai. Ingatlah kesalahanmu hanya untuk jika kamu memang ingin berubah menjadi lebih baik. Jika kamu telah merugikan banyak orang, menyakiti banyak orang dimasa lalu mu, maka sekarang adalah kesempatan kamu untuk menjadi lebih baik. Apa yang kamu lakukan, tidak akan berubah menjadi baik. Tidak pula mengembalikan apa yang telah mati, yang telah pergi dan yang telah hilang. Bangkit dan berharaplah bahwa semua akan kembali meski dengan rasa dan keadaan yang berbeda."

Perlahan Araya mulai mengurus dirinya. Dimulai dari hal kecil seperti makan teratur, tidur teratur, menghindari terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, dan rajin berolah raga.

Araya memulai hidupnya kembali dengan membantu pekerjaan mommy dirumah. Semua itu ia lakukan, semata mata ingin menyibukkan pikiran dan tubuhnya. Sehingga, bayang bayang Ellen bisa sedikit memudar. Dia tidak berniat menghilangkan segalanya. Ia menikmati sakitnya. Kesepiannya. Meskipun terkadang tanpa sadar itu semua membuatnya menangis.

Dan saat ini, sudah hampir satu tahun Araya kembali mengambil alih perusahaan ketangannya dibantu oleh Angel, sekretarisnya.

Angel adalah wanita yang supel, cerdas dan periang. Yang terpenting adalah, ia bisa menyesuaikan keadaan hati sang Bos.

Seperti siang ini, tak segan segan Araya mengajak Angel makan siang bersama dibakso bang jaing. Berkat Angel, Araya menjadi pelanggan tetap bang jaing. Tak perlu repot dan jauh jauh. Karena bang jaing dengan setia berjualan di depan kantor.

Araya menatap Angel yang sedang menerima telpon yang dirasa adalah suaminya. Raut wajah Angel berubah rungsing. Bahkan saat telpon sudah ditutup, tak segan segan Angel menaruh ponselnya kemeja dengan kasar. Araya terkekeh. Matanya tertuju pada layar ponsel Angel yang menampilkan sebuah potret seorang balita yang berpose sangat lucu.

Seketika Araya kembali teringat tentang Ellen. Gadis yang sampai kapanpun akan menjadi kekasih dihatinya. Dulu, dulu sekali. Araya pernah bermimpi bersama Ellen untuk menikah dan membangun sebuah keluarga kecil bahagia yang terdiri atas dirinya, Ellen dan satu anak yang akan mereka adopsi. Tapi, mimpi hanya sebatas mimpi.

"Angel, itu anakmu?" Tanya Araya.

"Haha bapak bercanda. Bukan pak. Saya kan belum menikah. Anak ini namanya Cello. Dia anak yatim piatu. Sekarang ini dia tinggal dipanti asuhan yang sering saya kunjungi." jawab Angel dengan nada parau.

Araya 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang