29. Ngapain di Sini?!

Comincia dall'inizio
                                    

"Kai tunggu!" Triva terus mengejar, hingga kakinya bisa menyamai langkah cowok itu.

Kaisar tetap diam, dia terus melangkah meski banyak pasang mata memperhatikan mereka.

"Kai, jangan kayak gini," bujuk Triva sambil terus mengikuti Kaisar.

"Kai, dia tadi dateng karena emang diundang oleh Kepsek buat kepentingan sekolah. Sumpah aku nggak ngapa-ngapain sama dia tadi."

Kaisar tetap diam dan terus melangkah. Koridor sekolah begitu panjang, sepanjang itu pula mereka menjadi pusat perhatian.

Triva menarik tangan Kaisar, tapi ditepis. "Kaisar tolong dengerin aku. Kalo kamu kayak gini masalah kita nggak akan selesai."

Kaisar sudah terlanjur dikuasai oleh emosi. Dia sama sekali tak perduli dengan semua permohonan Triva. Untuk pertama kalinya dia merasa kecewa. Sakit. Sesak. Marah. Namun semua itu harus ditahan.

"Kai, ayo dong jangan kayak gini. Kalo kamu marah tuh ngomong, jangan diem aja."

"Kai aku minta maaf," Triva terus mencoba hingga akhirnya langkahnya berhenti saat Kaisar masuk ke dalam ruangan Teater yang berisi banyak orang.

Triva sangat ingin masuk, tapi buat apa? Di sana banyak orang, terlebih ada Haruka. Kaisar mana mungkin mau mendengarkannya. Melangkah mundur, Triva berjalan kembali menuju ruangan OSIS.

Baru kali ini Kaisar marah sampe segitunya, itu membuat hati Triva sedikit tersengat takut.

💃💃💃

Setelah pekerjaan di OSIS selesai, Triva menuju ke ruangan Teater untuk melihat apakah Kaisar udah selesai latihan atau belum. Karena kebetulan sekolah sedang libur panjang kenaikan kelas, jadi yang datang ke sekolah hanya segelintir murid yang berkepentingan saja.

Begitu masuk Ruang Teater, mata Triva langsung dihadapkan pada aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Juliet, yaitu meminum racun. Triva duduk di kursi paling depan, dia sempat tersenyum pada beberapa Junior yang menyapanya.

Dalam hati Triva berkata, puas banget ya Haruka ciuman sama Kaisar.

Secara, adegan seperti itu diulang setiap latihan. Triva sih tak merasa cemburu sama sekali, karena dia mengerti itu hanya akting.

Prok.

Prok.

Prok.

Tepuk tangan beberapa penonton yang ada di sana menunjukkan bahwa sesi latihan telah berakhir dengan meninggalkan Romeo dan Juliet. Terdengar samar-samar pujian atas akting kedua pemeran utama tersebut.

Kaisar nampak menoleh pada Triva. Tapi lalu berpaling kembali pada Bu Anggita yang sedang mengarahkan sesuatu. Terlihat jelas kalau Haruka mencoba menarik perhatian Kaisar dengan sengaja berganti pakaian di atas panggung.

Triva menggeleng jijik pada Haruka. Cewek tak tahu malu itu menanggalkan pakaiannya Julietnya hingga menyisakan dalaman ketat di tubuhnya.

Apa Haruka sudah sangat semurah ini sekarang?

Setelah selesai bicara pada Bu Anggita, Kaisar langsung mendekati Triva namun tetap memasang wajah masam. Dia masih mengenakan seragam romeo-nya dan duduk di samping Triva tanpa bicara.

Triva masih diam karena fokusnya sedang ada pada Haruka.

Melihat Triva diam membuat Kaisar menoleh dan ikut mengarahkan mata pada apa yang dilihat Triva. Sosok Haruka yang mondar mandir mengenakan dalaman seperti tak ada laki-laki saja di sana.

Triva pun akhirnya menoleh pada Kaisar. Cowok itu nampak tetap menatap ke depan tanpa berniat menyapanya. Kaisar menggenggam sekaleng soda dan meminumnya berulang-ulang.

KAISAR (Komplit)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora