26. Dinner Kecil-kecilan

29.2K 2.4K 109
                                    

Berhubung sudah tengah malam dan sangat nggak mungkin untuk mengajak Triva dinner di restoran, maka Kaisar menciptakan kejutan yang berbeda. Dibantu oleh keluarga Triva, dia menyulap sebuah Gazebo kecil di belakang Villa menjadi tempat romantis untuk makan malam.

 Dibantu oleh keluarga Triva, dia menyulap sebuah Gazebo kecil di belakang Villa menjadi tempat romantis untuk makan malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Triva tak pernah mengira bahwa Kaisar bisa melakukannya. Terlebih dia sama sekali tak menaruh curiga.

"Akting kalian emang luar biasa," puji Triva setengah dongkol.

Kaisar terkekeh.

"Gimana kamu bisa nyiapin semua ini sementara seharian sampe malem kamu di rumah Amira?" Sindir Triva.

"Siapa bilang aku seharian di rumah Amira? Aku di sini, Triva. Kamu aja yang nggak liat."

"Bohong. Jelas-jelas kamu ada di rumah Amira pas aku ke sana."

Kaisar memegang tangan Triva. "Heh, dari pagi sampe sore aku tuh di sini, nyiapin ini semua. Setelah selesai, baru aku menyelinap ke rumah Amira," Kaisar menjelaskan.

"Amira tau ini semua?"

"Tau lah, Triv. Oma yang udah calling dia lebih dulu. Aku mana mungkin senekat itu ngajakin dia kongkalikong."

"Jahat," Triva memajukan bibirnya.

Kaisar menekan bibir Triva dengan jarinya. Dia mencubit pelan pipi Triva, lalu mengusapnya dengan penuh kelembutan menggunakan punggung tangannya. "Maafin aku yah, tadi udah nyakitin perasaan kamu. Bikin kamu percaya kalau aku ada apa-apa sama Amira sampe kamu nangis. Bodoh tau nggak, harusnya kamu nggak percaya. Aku nggak mungkin bisa jatuh cinta sama cewek lain."

"Abisnya akting kamu meyakinkan gitu," keluh Triva.

"Kamu tau nggak, tadi pas liat kamu nangis rasanya aku nggak tega banget."

"Terus kenapa malah dibiarin?"

"Udah terlanjur."

Melihat penyesalan di wajah Kaisar membuat Triva gemas. Dia mendekatkan dirinya, menarik pipi Kaisar dengan lembut. "Makasih yaaaaa."

Lama kelamaan wajah mereka mendekat. Melanjutkan ciuman yang sempat tertunda di kamar tadi. Ciuman yang terasa lembut dan manis bersamaan.

Kaisar lebih dulu melepaskan ciuman dan mengusap bibir Triva. Mereka sama-sama tersenyum dengan binar mata penuh cinta.

"Ini yang mau dimakan apa?" Tanya Triva mengenai meja kosong di hadapan mereka. "Bunga?" Tanyanya sambil mengambil setangkai mawar merah yang menjadi satu-satunya penghias di atas meja.

Kaisar menggaruk kepalanya sambil cengengesan. "Karena ini dinner-nya udah kelewat malem dan makanan udah pada dingin. Aku ganti pakek ini ya?" Kaisar mengeluarkan dua batang cokelat dari saku bajunya.

Triva tertawa kecil. "Dinner makan cokelat?" Tanyanya sambil memicingkan mata.

"Belum pernah denger kan? Cuma kita yang pernah lakukan ini," canda Kaisar, membuat Triva meledak oleh tawa.

KAISAR (Komplit)Where stories live. Discover now