40. Cewek Kaku!

27.1K 2.4K 239
                                    

Kaisar dibuat kesel setengah mati lantaran Triva yang nggak menghubunginya sama sekali. Padahal yang lagi ngambek itu Kaisar, yang lagi marah juga Kaisar, tapi malah Kaisar yang didiemin. Setelah mengantar Triva pulang kemaren sore, Kaisar sangat berharap Triva menelponnya. Minta maaf kek, chat kek, atau malah ngajak ketemuan karena takut break beneran. Tapi harapan nggak selalu sesuai dengan kenyataan, Triva seakan menghilang ditelan bumi seharian penuh.

Nyebelin nggak sih?

Dengan tekad kuat dan keyakinan penuh, Kaisar pun mendatangi kampus Triva. Bodo' amat dengan seragam SMA yang dikenakannya, dia harus menemui cewek itu sebelum masalah menjadi berkepanjangan.

Kaisar mengeluarkan ponselnya,

Kamu dimana?
Aku di kampus kamu.

Kaisar menunggu balasan. Dia berharap Triva akan membalasnya, meski mungkin cewek itu akan menyuruhnya menunggu di cafe ujung sana agar tak terlihat orang lain.

MyTriv
Kantin.
Sini aja.

Mata Kaisar melebar, mencoba membaca berulang kali. Benar Triva memintanya ke sana? Ah masa sih. Bukan Triva kali yang bales. Kaisar pun menelpon Triva.

"Apa?" Jawab Triva datar.

"Kamu dimana?"

"Dibilangin di Kantin. Udah sini," suruh Triva.

"Beneran?"

"Mau kesini nggak?"

"Iya aku kesana," Kaisar segera mematikan telepon.

Dengan langkah lebar, Kaisar berjalan ke Kantin. Di sana, dia melihat Triva masih bersama teman-temannya yang kemarin.

"Hai," sapa Kaisar.

"Duduk," suruh Triva.

Wajah Naomi, Raya dan Rayi seketika langsung mengembang. Mereka begitu terpesona dengan ketampanan Kaisar. Seragam SMA membuat Kaisar terlihat cute. Sementara Samuel mencibir ketiganya dengan mengatakan kalau ketiganya norak nggak pernah liat cowok ganteng.

Kaisar duduk di samping Triva. Dia belum berani mengatakan apa-apa karena takut salah bicara.

"Udah nggak ngambek lagi?" Sindir Triva setengah tersenyum.

"Percuma ngambek sama kamu. Malah aku yang didiemin," balas Kaisar.

Triva terkekeh. "Ya abis kayak anak kecil, ngambek segala. Main futsal beneran semalem?"

"Nggak," Kaisar tersengir lebar.

"Kenapa nggak nelpon?"

"Harusnya kamu yang nelpon aku," Kaisar mencubit hidung Triva. "Dasar cewek kaku, gengsian banget sih ngaku salah."

"Eh enak aja. Aku nggak gengsi ya, cuma males."

"Ya sama aja, bego."

"Beda dong."

"Nggak mau ngalah banget sih, udah gede juga."

Triva akhirnya tertawa, dia mengacak-acak rambut Kaisar.

Percakapan dan bahasa tubuh yang cukup mesra itu membuat kelima teman Triva menatap tanpa berkedip. Satu persatu mulai menebak ikatan hubungan yang terjadi antara Triva dan si murid SMA.

"Ehm," Samuel berdeham keras.

Triva dan Kaisar menoleh.

"Nggak mau dikenalin nih, Triv?" Sindir Samuel.

"Kai, temen-temen aku," Triva menyuruh Kaisar memperkenalkan diri.

Kaisar mengulurkan tangan satu persatu. Sama-sama menyebutkan nama. Tiba giliran mengulurkan tangan pada Gitar, cowok itu malah menatap Kaisar tajam dan mengabaikannya.

KAISAR (Komplit)Where stories live. Discover now