The Nerd Girl See Sexy Bad Boy -2- Gadis Cerdas, Lelaki Berandal, dan Buku

18.6K 1K 18
                                    

WRITTEN BY
Torochimaru
Dicopy sama persis ke

POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL
BAD BOY'S LOVE
THE NERD AND THE BAD BOY
MY STALKER BAD BOY

POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL BAD BOY'S LOVETHE NERD AND THE BAD BOYMY STALKER BAD BOY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tatapan netra hijau penuh arogansi itu membuat jantung Aria berdegup kencang. “Sudah selesai Pak Tua? Aku lelah berdiri terus.” Tanpa menunggu jawaban, Axel segera menuju ke tempat duduknya. Guru bahasa Inggris itu pun tak bisa berbuat banyak kecuali menggerutu dalam hati. Kemudian dia pun melanjutkan menulis beberapa kalimat di papan tulis.

Aria semakin tidak karuan, geram yang tadinya hampir karam sekarang kembali naik ke permukaan. Dia tidak menyangka kalau Axel akan duduk di sebelahnya. Tentu saja hal ini membuat para wanita di kelasnya saling berbisik-bisik.

“Huh, tambah satu lagi saingan.”

“Tenang, dia jelas bukan level Axel.”

Wajah Aria memerah saat tubuh tegap itu semakin dekat. Semua rasa seakan jadi satu saat itu. Pelajaran bahasa Inggris saat itu tak lagi digubris olehnya. Bau rokok dan alkohol dari pemuda yang duduk di sebelahnya ini, terasa memenuhi otak. Aria sampai-sampai harus menutup hidung dengan tisu sepanjang pelajaran. Dengan sedikit tarikan napas, Axel memperhatikan wanita yang baru dijumpainya ini dengan tatapan aneh.

Your face is not good to see.” Suara bariton itu terdengar begitu dekat dan jelas di telinga Aria. Bunyi vokal yang membuat teman-teman wanita di kelasnya menjerit tertahan.

Namun, bagi Aria, suara tadi tidak lebih dari suara berandalan kelas teri. Kalah jauh jika dibandingkan dengan suara Jungkook Oppa. Dengan kesal gadis berwajah campuran itu merobek selembar kertas dari buku di sling bag-nya. Dengan spidol warna merah, ia lalu menulis sesuatu.

“Bukan hari ini. Nanti saja di lain hari, akan aku ajari bagaimana cara menyapa tanpa harus melukai.” Dilemparkan kertas yang sudah ditulisnya dalam bahasa Inggris itu tanpa memandang sedikit pun ke arah Axel.

Pemuda itu mengerutkan kening membaca pesan yang diterimanya. Baru kali ini Axel diperlakukan begitu oleh seorang wanita. Biasanya para wanita akan dengan senang hati berada di sampingnya tanpa harus diminta.

This is my territory.” Hanya itu yang diucapkan Axel. Pemuda itu paling tidak suka ada orang yang berani merendahkannya.

Pelajaran hari ini jadi terasa begitu lama selesai. Jarum jam seakan malas untuk bergerak lebih cepat, sehingga Aria bisa dengan segera menyudahi hari ini yang terasa melelahkan hatinya. Seharian ini tidak ada pelajaran yang dapat diterima, kecuali rasa ingin meledak dari hatinya.

My Stalker Badboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang