Princess Hours Ch 16

Mulai dari awal
                                    

"Ratu, ku rasa sudah waktunya Pangeran Sasuke dan Putri Sakura memiliki penerus kerajaan menginggat jika Pangeran Sasuke lah Putra Mahkota" Ratu Mikoto menoleh mendengar ucapan ayah mertuanya

"Emm .... Benar juga Yang Mulia. Putri Sakura juga sudah lumayan lama tinggal diistana. Tapi Yang Mulia banyak kendalanya" Yang Mulia Madara mengangguk mendengar jawaban Ratu Mikoto

Ratu Mikoto dan Yang Mulia Madara sekarang sama-sama memikirkan strategi bagus yang akan membuat Pangeran Sasuke dan Sakura segera membuat penerus kecil Uchiha. Tiba-tiba Ratu Mikoto tersenyum senang lalu membisikan sesuatu ke Yang Mulia Madara lalu mereka mengangguk dan keduanya menyerigai.
.
.
.
Pangeran Sasuke sekarang sedang berada disuatu tempat, tempat ini menyimpan banyak kenangan. Ada banyak foto-foto polaroid yang tergantung di tali-tali putih. Sedangkan Pangeran kita sedang mencetak foto.

Pangeran Sasuke mengamati setiap foto, foto orang yang sangat dicintainya. Memandanginya dengan rasa cinta, tapi jika mengingat posisinya apakah akan bisa? Pikirnya.

Pangeran Sasuke membuka lemari kayu disana dan mengembalikan kamera yang dipakainya tadi lalu matanya terpaku pada salah satu kamera. Karna penasaran ia mencetak file dikamera tersebut.

Ohh ternyata foto masa kecil dirinya dan Pangeran Itachi beserta teman-temannya, pikir Pangeran Sasuke. Tiba-tiba saat mencetak foto selanjutnya ia cukup terkejut saat mendapati foto seorang gadis cilik berambut pendek berwarna pink tapi memunggunginya.

Ia masih ingat foto itu diambil saat Pangeran Sasuke menghampiri seorang gadis yang tersesat saat ditaman dan Pangeran Sasuke menghampirinya. Ia tidak tau kalau dipotret. Kenapa warna rambut itu seakan familiar? Pangeran Sasuke berfikir.
.
.
.
Pagi ini di Universitas Konoha sedang mengadakan perlombaan, mengingat seminggu sebelum acara hari jadi Konoha. Sakura yang tidak mau ikut lomba dipaksa teman-teman sekelasnya dan jadilah ia merengut sekarang.

Sakura ikut lomba bola kasti bersama ketiga sahabatnya Ino, Hinata, dan Tenten. Pertandingan akan dimulai dan Sakura sedang mengikat sepatunya dipinggir lapangan sebelum Sakura merasa ada yang menghampirinya.

"Lee ? Ada apa?" tanya Sakura pada Lee

"An-no Sa-ehh Yang Mul-lia ini ada minuman untuk an-anda" Lee menyodorkan sebotol air mineral Sakura menerimanya dan tersenyum tanpa mengiraukan kalau Lee hampir pingsan ditempat karna senyum Sakura

"Arigataou" Lalu Sakura bergabung di lapangan bersama teman-temannya

"Apa pertandingannya akan dimulai?" tanya Sakura pada Ino

"Ya sebentar lagi" jawab Ino sambil pemanasan

"Yoshh kita akan membalas kelakuan para setan merah itu!!" ucap Tenten mengebu-ngebu, dan ya mereka melawan kelompok Karin.

Pemain satu persatu masuk kelapangan dan tim Sakura menjadi tim penyerang. Sakura bersiap di tempatnya, ia akan memukul bola kasti pertama dan kalau bisa mengenai wajah Karin karna wanita itu sebagai pelempar.

Priiiitttttt

Bola pertama dilayangkan, Sakura dengan mantap memukul bola kasti tersebut dan berhasil terlempar jauh, segera Sakura berusaha sekuat tenaga pindah ke kotak selanjutnya. Dan sekarang giliran Ino yang sama perfectnya dengan Sakura berhasil memukul bola kastinya dan hampir mengenai wajah Karin.

Permainan terus berlanjut, kedua tim saling kejar-kejaran point. Sekarang tim Sakura hanya membutuhkan satu point. Posisi Sakura dikotak terakhir, satu larian saja maka tim mereka menang. Tanpa Sakura sadari Haku tersenyum licik.

Haku yang sekelompok dengan Sakura sengaja memukul bola tidak keras dan akhirnya bola ditangkap tim lawan, Sakura yang mengetahuinya cepat-cepat berlari ke kotak selanjutnya tapi belum sampai semeter bola kasti yang didapat lawan tadi dilempar kearahnya. Dan sialnya bola kasti tadi tepat sasaran memukul dadanya. Sakura jatuh terhuyung, ia memegangi dadanya.

"Shitt!!" Sakura langsung ambruk dan tim medis menghampirinya. Bagaimana tidak sakit, bola kasti tadi hanya dilempar dengan jarak 5 meter darinya, dan bodohnya Shion musuh bebuyutannya yang melempar.

Sakura dibawa kepinggir lapangan, dia menahan sakit. Tau aja sakitnya gimana apalagi sedikit mengenai bagian payudaranya. Sial Shion !! Umpat Sakura dalam hati

Dengan ini tim Karin yang menang. Ino, Hinata, dan Tenten langsung menghampiri Sakura. Sakura dibawa ke unit kesehatan kampus karna Sakura masih mengeluh kesakitan. Ketiga temannya menemaninya.

Pangeran Sasuke yang melihat tadi langsung terdiam, ia tau Haku sengaja. Pertandingan selesai Haku menghampiri Pangeran Sasuke lalu mereka meninggalkan arena perlombaan.

Pangeran Sasuke mengantar Haku sampai depan gerbang kampus karna Haku sudah ada yang menjemput. Pangeran Sasuke berjalan menuju unit kesehatan kampus, saat sampai didepan ruangan ia melihat kedalam melalui jendela ruangan ada Gaara disana menemani Sakura.

Lalu Pangeran Sasuke berbalik arah, rencana membawa balik Sakura bersama bukan ide yang bagus sepertinya. Sementara didalam ruangan Sakura gadis musim semi itu mulai terbangun. Dibantu Gaara Sakura meminum seteguk air putih.

"Gaara" Panggil Sakura

"Ya, kau tak apa? Apa masih ada yang terasa sakit?" ucap Gaara sambil memegang tangan Sakura

"Tidak ada" Sakura tersenyum, Sakura pikir disampingnya adalah Pangeran Sasuke karna Sakura merasa seperti ada keberadaan suaminya itu meskipun hanya sebentar.

"Ada apa Sakura? Mau pulang?" tawar Gaara

"Jam berapa sekarang ?" tanya Sakura

"Jam 4 sore. Jika ingin pulang biar ku antarkan. Aku sudah mengatakan pada Ratu Mikoto tadi"

"Baiklah" Sakura dibantu oleh Gaara duduk dikursi roda, Sakura mengeluh saat berdiri katanya dadanya sakit. Beruntung tulang rusuknya tak ada yang patah karna kata perjaga unit kesehatan tadi lebamnya lumayan parah.

Sakura dan Gaara menyusuri koridor kampus, tak ada pembicaraan diantara keduanya sampai masuk ke dalam mobil. Tanpa terasa mereka sudah sampai istana, Gaara membantu Sakura duduk dikursi roda.

"Apa dadamu masih sakit?" tanga Gaara sambil mendorong kursi roda Sakura

"Hmm. Ku rasa tadi ku sempat tidak bisa bernafas saat beberapa detik terkena bola kastinya" jawab Sakura sambil memegang dadanya

"Beristirahatlah yang banyak. Aku tau kau sibuk, tapi biar Ino, Tenten, dan Hinata saja yang membantu Temari Nee-chan untuk sementara ini" ucap Gaara

"Iya, untung saja sketsanya sudah selesai semua" Sakura tersenyum menjawabnya

"Tapi aku tidak melihat gaun rancanya untuk mu? Apa kau tidak ikut merayakannya Sakura?"

"Ahh itu Temari Nii-chan yang merancangnya. This secret women" ucap Sakura sambil membentuk pola diam dengan menaruh telujuknya di bibir lalu tertawa bersama Sakura

"Haaahhh baiklah baiklah, jika sudah menyangkut tentang rahasia wanita aku menyerah. Akan terasa rumit jika meneruskannya" Gaara tersenyum dan Sakura tertawa mendengar jawaban Gaara

Mereka sampai di istana, urusan Gaara selesai setelah melihat Sakura dibawa masuk kekamar oleh ketiga dayang Sakura. Gaara berbalik hendak melangkah tapi ia diawasi ternyata.

"Seberapa kuat kau bertahan Yang Mulia Sasuke" gumam Gaara lalu berjalan meninggalkan istana dengan diiringi tatapan tajam Pangeran Sasuke.
.
.
TBC....

Princess HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang