90 (extra 1)

8.3K 225 20
                                    

Saat dievakuasi anak tersebut ada dalam dekapan sang ibu. Dan...anak tersebut hanya mengalami benturan kecil dibagian kepala dan kakinya terdapat luka gores. Mira mengingat jelas keterangan yang diberikan oleh petugas kepolisian serta dokter.

Mira sudah berada di dalam ruang rawat dimana sesosok tubuh kecil terbaring di atas ranjang dengan jarum infuse tertancap ditangannya. Tangan Mira terulur dan membelai kepala pasien dengan lembut.

Terdapat satu tekad di dalam hati Mira saat ini. Tekad itu begitu kuat dan Mira akan mengerahkan segenap kekuatan untuk bisa mewujudkannya.

&

&

&

"Benarkah ibu Mira ingin mengadopsinya?" tanya seorang wanita menatap dengan tatapan lembut dan penuh harap.

"Ya, Bu. Saya ingin mengadopsinya. Saya ingin anak tersebut jadi bagian dari keluarga saya." Ucap Mira dengan sangat yakin.

Sebuah kenyataan yang Mira ketahui bahwa korban kecelakaan yang sudah terjadi seminggu lalu adalah anak yatim piatu. Sepasang suami istri yang masa kecilnya hingga remaja tumbuh di panti asuhan. Dan...beberapa jam yang lalu telah dimakamkan. Selama seminggu mereka berjuang dan akhirnya, Tuhan berkehendak lain. Entah mengapa Mira ingin memakamkan mereka di dekat makam keluarganya.

"Saya akan bantu ibu mengurus semua. Tapi tolong," wanita itu menjeda ucapannya dan memandang dengan penuh permohonan. "Tolong jaga Immanuel dengan baik. Tolong rawat dia, Bu. Dia sekarang di dunia ini sendirian. Saya tidak ingin nasibnya sama dengan orang tua-nya yang sampai besar tidak ada keluarga yang mau mengadopsinya." Terlihat wanita tersebut sangat sedih.

"Ibu bisa mempercayai saya. Saya tidak akan menyakiti Immanuel. Saya...menyayangi Immanuel." Mira menggenggam tangan wanita yang adalah pengurus panti asuhan. Wanita tersebut adalah keluarga dekat dari korban yang telah meninggal karena keterangan yang sudah dijelaskan sebelumnya.

"Doakan saya semoga prosesnya bisa berjalan dengan lancar." Mira tersenyum tulus dengan mata memohon dukungan.

"Ya, saya doakan, Bu." Wanita tersebut membalas senyuman Mira.

&

&

&

Bukan perkara yang mudah untuk mengangkat anak yang sudah tidak mempunyai orang tua atau boleh disebut anak yatim piatu. Mira sudah pernah satu kali melewati hal ini dan ia berhasil. Tekad Mira terlalu kuat untuk menjadikan anak kecil yang menjadi korban kecelakaan oleh salah satu pegawainya, sebagai bagian dari keluarganya. Mira juga yakin bahwa kali ini ia akan berhasil.

Tahap demi tahap dilalui oleh Mira dengan niat yang tulus, kesungguhan hati dan usaha dalam mengumpulkan segala persyaratan yang diminta oleh badan hukum. Hari ini telah di sah kan bahwa Immanuel Sanjaya telah resmi menjadi bagian dari keluarganya.

"Perjuangan anda berbuah manis, Bu." Ucap Nugroho. "Anda mempunyai anggota keluarga yang baru."

Nugroho, sekretaris Mira, menjadi saksi hidupnya. Selama Nugroho bekerja dengan suaminya Mira banyak hal yang Nugroho saksikan dalam keluarga dari atasannya tersebut. Salah satunya saat ini ketika atasannya itu memperjuangkan kelanjutan hidup seorang anak laki-laki.

Dengan usaha keras Mira disertai rasa sayang ia mendekati anak laki-laki yang sudah siuman. Mulai dari mengenalkan diri, menemani, dan menghibur anak laki-laki tersebut serta tak lupa mengenalkan anak laki-laki yang lebih dulu diadopsi Mira. Mira yakin sekali dengan hatinya yang sudah terikat dengan anak laki-laki tersebut yang mempunyai nama lengkap Immanuel Sanjaya. Nama yang seolah-olah ditakdirkan untuk menjadi bagian dalam hidup Mira.

Hati Mira yang tulus menghantarkan semua usahanya pada sebuah hasil yang manis. Anak laki-laki itu kini menjadi anggota keluarganya. Selama proses Mira memperjuangkan supaya Immanuel bisa jadi bagian dari keluarganya. Mira tidak tinggal diam. Mira menunjukkan bahwa dirinya benar-benar serius akan mengurus segala kebutuhan Immanuel. Dan anak laki-laki yang saat itu berusia enam tahun, dianggap pintar karena memahami situasi yang terjadi. Immanuel yang masih kecil itu pun tidak menolak untuk diajak tinggal bersama Mira.

"Nenek baik. Nuel mau tinggal sama Nenek dan kak Gideon." Ucap Immanuel dengan polosnya.

"Orang tuanya mengajarkan dan memberi pengertian akan hal itu sedari kecil, Bu." Ujar wanita yang menjadi pengurus panti.

Mira berterima kasih pada orang tua Immanuel yang begitu hebat, orang tua Immanuel mengajarkan hal-hal yang tidak mudah dipahami untuk anak usia enam tahun seperti Immanuel. Kini di depan pusara kedua orang tua Immanuel, Mira berjanji akan merawat dan membesarkan Immanuel sebagai cucunya. Layaknya darah dagingnya sendiri.

"Saya menyayangi Immanuel. Jadi anda tidak perlu khawatir akan kehidupan Immanuel ke depannya. Terima kasih karena telah melahirkan dan mendidik Immanuel dengan sangat baik. Kini tugas saya yang akan merawat, menjaga, memelihara, dan mendidik Immanuel."

Nugroho yang berdiri dibelakang Mira mengangguk sekilas, membenarkan serta menyakini bahwa yang diucapkan atasannya itu adalah sebuah kesungguhan dan akan dijalankan dengan sepenuh hati.

Flashback Off

&

&

&

Nuel tersenyum, siang ini ia sedang berbaring diatas tempat tidur memandang wajah cantik istrinya dan diantara mereka terbaring buah hati mereka. Istrinya terlihat lelah. Bagaimana tidak lelah? Jika semalaman terjaga untuk mengurus buah hati mereka yang masih mungil. Buah hati mereka masih menyesuaikan diri dengan dunia baru. Dan selama tiga hari Nuel tidak bertemu dengan istri dan anaknya karena harus menyelesaikan pekerjaan di Jakarta. Nuel sangat merindukan istri dan anaknya.

Nuel mendekat kearah istrinya, perlahan, kemudian mengecup kening sang istri begitu lembut dan lama, menyalurkan kerinduannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nuel mendekat kearah istrinya, perlahan, kemudian mengecup kening sang istri begitu lembut dan lama, menyalurkan kerinduannya. "Terima kasih." Ucap Nuel disela kecupannya kemudian mendaratkan ciuman dibibir istrinya yang telah menjadi candu. "Aku mencitaimu...sangat..."

(05 Agustus 2018)

Be My Wife (Complete)Where stories live. Discover now