Part 5

73.6K 2.8K 48
                                    

Update terakhir untuk beberapa minggu mau fokus menamatkan cerita yang lain🙊

MENEMUKAN TYPO? KOMEN DI INLINE, YA😉😉😉

Happy reading😊

***

Dia melihat Nicholas yang memakan ramyeon keju miliknya, dahi kembarannya itu mengeluarkan keringat. Dia mengeluarkan sapu tangan dari saku gaunnya dan mengelap keringat kembarannya.

"Nic Nic, kita beli ramyeon yang baru saja—kau kepedasan."

"Tidak, aku bisa menahannya. Lagi pula, sayang kalau ramyeon ini dibuang." Nicholas mendonggak, dan tersenyum lembut.

Mata Freya berkaca-kaca. Nicholas memang baik, sangat baik. Dia beruntung punya saudara seperti Nicholas dan sangat menyesal karena dulu pernah memusuhinya.

Jason tersenyum dalam diam. Dia mengagumi hubungan persaudaraan antara Freya dan Nicholas—itu mengingatkannya dengan hubungannya dengan adiknya.

Mereka memandangi keindahan langit malam di Seoul, bagaimana gedung-gedung pencakar langit dan lampu-lampu terlihat sangat indah. Jason tersenyum, merasa bahagia. Dia menoleh melihat Freya yang tertidur dalam pelukan Nicholas, tidak jauh berbeda dengan Cherie yang juga tertidur di pelukannya. Melakukan hal kecil seperti makan mie instan di pinggir jalan bersama keponakan-keponakannya terasa berkesan dan menyenangkan. Entah kenapa dia jadi ingin memiliki anak-anak yang lucu seperti keponakan-keponakannya.

Astaga! Jason menggeleng kuat-kuat, apa yang baru saja dia pikirkan? Memiliki anak?

***

Xavier terbangun, lalu mengerang dengan jengkel. Dia masih terdiam ketika mendengar ketukan tidak sabar pada pintu kamar hotelnya, tetapi gerakan samar di sampingnya menyadarkan kalau dia tidak sendirian—itu adalah Chelsea. Istrinya pasti kelelahan setelah malam panjang yang mereka lewati.

Dia bangun sambil mengumpat-ngumpat dalam batinnya. Dia akan membuat siapa pun yang sudah berani menganggunya menyesal. Dia membuka pintu dan seseorang atau sesuatu menerobos kakinya. Sebelum dia sempat berteriak, teriakan yang sangat dia kenal terdengar.

"Mommy!" Freya berlari, menaiki tempat tidur. Chelsea mengerjap pelan, samar-samar dia bisa melihat wajah gadis kecilnya. Apakah dia sedang bermpimpi? Tidak mungkin gadis kecilnya ada di sini karena dia ada di Seoul.

"Sepertinya Mommy masih tidur, Freya," gumam Nicholas.

Freya merengut, sepertinya ayahnya tidak menyukai kehadiran mereka, kebenaran itu membuat wajahnya menjadi masam.

"Chelsea, anak-anak ada di sini." Xavier mendekat, menepuk pipi istrinya. Chelsea tersadar sepenuhnya, dia menarik selimut menutupi tubuh polosnya. Freya yang memang matanya tajam melihatnya.

"Wah! Mommy tidak pakai baju? Apa yang sudah terjadi si sini," teriaknya histeris. Chelsea merona, menunduk dalam-dalam. Dia sangat malu, kenapa bisa anak-anaknya ada di sini?

"Daddy dan Mommy baru saja bangun dan kalian sudah menganggu tidur kami." Xavier memanggul Freya di bahunya. Freya meronta-ronta, memukul-mukul punggungnya, tetapi dia tidak peduli. Jika ada yang harus merasa kesal di sini, maka orang itu adalah dirinya.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" Xavier menurunkan Freya, lalu mendongak menatap Jason datar.

Jason tersenyum santai. "Kami memutuskan berlibur, masih ada waktu seminggu lebih sebelum libur sekolah Nicholas berakhir."

"Daddy... Daddy," Cherie menjulurkan tangannya, tersenyum polos.

Melihat putri kecilnya, kekesalan Xavier menguap. Dia menggendong Cherie, baru sehari mereka berpisah dan dia sudah sangat merindukan putri kecilnya.

"Sayang, tidak mau memeluk, Mommy?" Tanya Chelsea.

Nicholas menggeleng, menutup hidungnya. "Maaf, tetapi Mommy dan Daddy bau. Aku tidak tahu itu bau apa, baru kali ini aku menciumnya."

Pipi Chelsea kembali memerah. Sesaat tubuh Xavier menjadi kikuk. Jason merasakan bibirnya berkedut, hendak tertawa. Sebenarnya dia masih ingin mengerjai pasangan itu, jika saja dia tidak kasihan terhadap adiknya yang malang. Pipinya sangat merah dan dia yakin telinga adiknya ikut memerah, mungkin sebentar lagi adiknya akan demam atau bagian terburuknya pingsan.

"Oke, anak-anak. Sambil menunggu orangtua kalian mandi, kita akan memesan makanan."

Freya menjerit riang. "Freya mau makan bulgogi, penasaran apakah rasanya selezat tampilannya."

Jason tertawa. "Tentu, Princess. Sementara itu aku rasa kau bisa menggunakan kamar mandi di kamar kami, letaknya tepat di sebelah kamarmu, Xavier."

Xavier mendengus, mengambil handuk dan pakaiannya. Pintu yang ditutup sedikit keras itu membuatnya tidak bisa lagi menahan tawanya.

"Kakak!"

***

Kasih komen atau masukan dong wkwkwk😂 apakah cerita ini sudah cukup menghibur😁

<TBC>

Wattpad Freya: FreyaAvrielly

1 Agustus 2018

My Innocent Secretary [COMPLETED]Where stories live. Discover now