Dengan Caraku (BebNju)

628 76 28
                                    

Seorang pemuda masih betah memandangi layar ponselnya, yang menampilkan fotonya berdua sedang tersenyum bahagia bersama seorang gadis. Sesekali, terdengar suara helaan nafasnya.

"Kamu ngapain, Nju?"

"Biasanya kamu selalu nyari aku dan ngehubungin aku, aneh rasanya hp aku jadi diam karena kamu gak ada kabar" Ucap pemuda itu lagi.

Seminggu belakangan ini, pemuda bernama Boby Chaesar itu terlihat lebih diam dan sering menyendiri.

Pertengkarannya dengan sang kekasih beberapa waktu lalu, membuat mereka kian terasa jauh.

Keduanya masih mempertahankan ego masing-masing, tidak ada yang ingin mengalah. Dan berakhir dengan menanggung siksaan dari rasa rindu yang terus melanda kedua nya.

~~~

"Shan. Boby tuh"

Gadis itu menoleh ketika melihat kekasihnya berjalan begitu saja tanpa menegur dirinya.

Shania menghela nafasnya. Boby pasti kecewa dan marah padanya.
Ia ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya. Karena sejujurnya, Shania sangat merindukan kekasihnya itu.

"Biarin aja, gak usah lo liatin gitu. Dia gak bakal negur juga" Ucap Shania.

"Lagi berantem ya, Shan?" Shania menanggapinya dengan senyum tipis.

Ia merindukan sikap lembut Boby, perhatian-perhatian kecil dari Boby, pelukan Boby yang selalu bisa menenangkannya, dan yang sangat ia rindukan adalah ketika Boby mengecup keningnya.

Kecupan lembut yang mampu membuat hatinya menghangat, ketika bibir tipis itu mendarat sempurna di keningnya.

Mengingat itu, Shania rasanya ingin meneteskan airmatanya.
Andai saja Boby mau mendengarkan semua penjelasannya waktu itu. Mungkin, saat ini mereka akan baik-baik saja.

Melihat tidak ada perubahan dari sikap Boby, membuat Shania menjadi tidak bersemangat.
Padahal sebentar lagi ia ada kelas, kelas yang sama dengan Boby.

Shania melangkahkan kakinya menuju jalan besar untuk mencari taxi. Perasaannya benar-benar buruk kali ini.

~~~

Begitu sampai di tempat tujuannya. Shania membayar taxi kemudian berjalan kaki menuju gedung tua, tempat pertama kali ia bertemu dengan Boby. Shania langsung meletakkan tasnya di lantai.
Ia melanjutkan langkahnya hingga di pinggir gedung.

Shania duduk di pinggir gedung tua yang sudah tidak terpakai itu. Matanya menatap lurus bangunan-bangunan lain yang tak kalah tingginya.

"Bob, aku kangen.."

Biasanya selalu ada Boby kemanapun ia pergi, termasuk ketempat ini.

Shania menghidupkan layar ponselnya yang masih menggunakan foto ketika mereka liburan ke Bali.

Shania masih mengingat kejadian itu. Dimana Boby yang tidak merasa malu, meminta tolong pada orang asing yang lewat untuk mengambil gambar mereka dari samping.

Senyum bahagia menghias wajah keduanya, keindahan Mentari senja pun ikut menambahkan kesan romantis di foto itu.

Shania tersenyum. Mengingat moment itu saja, sudah membuat hatinya menghangat.

"Sikap keras kepala kamu kapan hilangnya sih, By? Kamu tau gak? Aku tuh lagi kangeeen banget sama kamu. Ngeliat sikap kamu seminggu ini, ngebuat aku ragu untuk ngehubungin kamu. Kamu tau banget aku itu gimana, aku gak bisa kamu diemin gini, By"

Shania terus mengungkapkan keluh kesahnya tangannya menggenggam erat ponsel miliknya.
Tanpa ia sadari, orang yang selalu ia sebut namanya itu sudah sejak tadi mendengarkan semua keluhannya.

OneshotWhere stories live. Discover now