Sang Penggoda (ViNads+Shani)

714 48 27
                                    

Tampak dua orang gadis berparas cantik sedang melepas rindu, mereka mengobrol tentang apa saja yang mereka lakukan selama berpisah. Memang semenjak lulus SMA, mereka sempat lost contact.

"Ah, gue gak percaya lo masih jomblo" Ucap gadis bernama Nadse.

"Gak percayaan banget sih. Gue serius."

"Ya, seorang Shani Indira. Bidadari sekolah, masa gak punya pacar? Atau lo nya yag milih-milih ya? Jaman SMA aja banyak banget yang nembak lo. Apalagi sekarang? Udah jadi anak kuliahan, makin dewasa, makin cantik, rada gak percaya aja gue lo jomblo" Jelas Nadse.

"Ya, emang begitu adanya. Mau gimana lagi? Gue gak terlalu memilih yang gimana-gimana juga. Yang penting gue nyaman dan gue suka, ya udah."

"Hmm, gimana kalau lo ikut gue. Kali aja lo nemu jodoh." Ucap Nadse.

"Berasa gak laku banget gue" Nadse tertawa melihat wajah kesal Shani.

"Gak lah, becanda. Gue pengen ngenalin lo sama seseorang."

"Siapa?"

"Pacar gue. Gue sama Vino udah hampir tiga tahun jadian."

"Wah, lama juga ya" Nadse mengangguk.

"Makanya, ikut gue yuk. Lo juga gak ada janji kan?" Shani menggeleng pelan.

"Ya udah. Ikut gue, paling dia lagi latihan band sama temen-temennya" Nadse berdiri dari tempatnya dan menarik tangan Shani untuk ikut berdiri.

"Eh, tapi gak apa-apa nih Nads? Gue malu kalau banyak orang" Ucap Shani. 

"Gak apa-apa lah. Ngapain harus malu? Vino sama temen-temennya orangnya asik kok" Ucap Nadse.

"Tapi.. Eh, Nads. Tunggu"
Nadse tidak mendengarkan protes sahabatnya dan tetap menariknya.

~~~

"Hai semua" Sapa Nadse.

"Eh, ada ibu Ratu. Nyari Vino ya? Dia masih beli minum dulu. Udah dari tadi sih, paling bentar juga balik" Ucap salah seorang teman Vino.

"Oh gitu, ya udah. Kita nunggu di..." Nadse menoleh ketika pintu ruangan itu terbuka. Dan muncul lah pangeran tampan yang dicintainya.

"Nadse? Kok gak ngomong mau kesini?" tanya Vino.

"Ya pengen aja. Lagian aku kesini sama temen aku. Shan, sini kenalan dulu. Ini yang namanya Vino" Ucap Nadse.

"S-shani Indira"

"Raja Vino" Mereka sama-sama terdiam, dalam hati saling memuji. Betapa indah ciptaan Tuhan ini.

"Kok malah bengong?" Tanya Nadse. Vino lebih dulu melepaskan tangan Shani dan bersikap sesantai mungkin.

"Kok aku gak pernah tau ya? Kamu punya temen kayak dia. Maksud aku, aku gak pernah liat kalian jalan bareng" Nadse berpindah kesamping Vino dan memeluk mesra lengan kanan Vino.

"Dia dari Jogja. Baru kemarin ke sini, lagi liburan dia." Vino mengangguk tanda mengerti.

"Kamu beli apa?" Tanya Nadse. Vino yang teringat akan belanjaan yang berada di tangannya itu pun mulai membagi pesanan teman-teman nya.

"Kamu mau apa? Biar aku keluar beliin lagi." tanya Vino. Ia tidak membeli lebih seperti biasanya. Jadi minuman yang ia bawa pas untuk teman-temannya saja.

"Shan, kamu mau nitip? Biar Aku sama Vino beliin"

"Terserah aja Nads" Jawab Shani. Sesekali, matanya masih mencuri pandang pada Vino.

"Kenapa tiba-tiba aku pengen ada di posisi Nadse?" Batin Shani.

"Gue bawa mobil. Lu ikut aja gimana Shan? Jadi biar sekalian milih mau beli apa. Gue gak yakin nih anak orang bakal aman-aman aja kalau ditinggal disini" Ucap Vino.

OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang