Cinta Terlarang (Part 2)

949 74 16
                                    

"Dasar posesif, cemburuan. Hih" Tampak seorang gadis cantik yang duduk sendirian di sebuah taman.

"Nih, mba. Saya punya dua. Mungkin bisa buat balikin mood nya" Ucap seorang laki-laki yang entah datang darimana. Memberikan ice cream coklat pada gadis yang terlihat kesal itu.

"Makasih. Aku Shani, kamu..."

"Vino" laki-laki bernama Vino itu menunjukkan senyum manisnya. Sukses membuat perempuan di hadapannya itu terpesona.

"Hei, Shan" Vino melambaikan tangannya di depan wajah Shani.

"Ah, iya? Ada apa?" Tanya Shani.

"Jangan ngelamun. Entar di culik" Canda Vino.

"Biasanya, yang sering aku denger itu. Jangan ngelamun entar kesambet, kenapa ganti jadi di culik?" Tanya Shani serius. Padahal niat Vino hanya bercanda.

'Lucu banget sih nih cewek' Batin Vino.

"Yah, kudet nih. Udah ganti, tau."Ucap Vino

"Kok aku gak tau ya?" Vino yang merasa gemas itu pun secara reflek menyentil kening Shani.

"Sakit.." Shani membalas memukul lengan Vino berkali-kali. Mereka terlihat seperti sahabat lama yang baru saja bertemu.

"Eh, bentar ya" Shani berjalan agak menjauh dari Vino untuk mengangkat telfonnya.

"Halo"

"Kamu dimana? Aku nanya Gre, katanya kamu belum nyampe ke butik sehabis makan siang. Kamu mampir kemana? Ketemuan sama cowok ya?"

"Gak usah mulai deh. Aku masih ada urusan sebentar. Ini juga lagi di jalan mau ke butik" Ucap Shani. Pacarnya itu selalu saja berlebihan seperti itu.

"Ya udah. Aku mau balik kerja lagi"

"Hmm" Shani langsung mematikan sambungan telfonnya dan kembali menghampiri Vino yang kini sibuk dengan kamera di tangannya.

"Maaf ya, lama" Ucap Shani.

"Gak apa-apa. Pacar kamu ya?" Tebak Vino.
Shani menggeleng cepat. Ia tidak ingin Vino tau, jika ia sudah punya pacar.

"Bukan, Papa aku. Dia nanya aku lagi dimana" Jawab Shani. Entah mengapa, ia merasa ingin dekat dengan Vino.

"Oh, gitu. Gue balik ya. Lo juga jangan kebanyakan ngelamun" Ucap Vino.

"Vino" Vino berbalik menatap Shani.

"Kita bisa ketemu lagi kan?" Tanya Shani. Vino tersenyum lalu mengangguk.

"Kalau kangen, dan bingung cara nemuin gue. Lo bisa cek channel youtube gue. Gue sering cover lagu" Ucap Vino sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan Shani.

"Cowok yang menarik" Shani pun berjalan dengan riang menuju mobilnya. Ia harus segera kembali ke butik miliknya, sebelum Dyo akan menelfon nya lagi.

Shani memasuki butiknya masih dengan senyum yang tak hilang di wajahnya.

"Cici sehat kan?" Tanya Gracia.

"Gree.. Aku tadi ketemu cowok manis banget. Ah, kamu kalau ketemu dia pasti meleleh deh" Ucap Shani.

"Ci.."

"Ssstt.. Jangan sampai Dyo tau. Ini rahasia kita. Bye Gre" Gracia memilih melanjutkan pekerjaannya dan tidak ingin ikut campur dalam urusan asmara Shani.

~~~

Seminggu setelah pertemuannya bersama laki-laki bernama Vino, membuat Shani sedikit berubah. Ia lebih sering terlihat tersenyum daripada biasanya. Dan ia lebih sering terlihat memainkan ponselnya atau lebih tepatnya menonton sesuatu dari ponselnya.

OneshotWhere stories live. Discover now