21. Dinas Luar Kota

Start from the beginning
                                    

"Ini pak ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani"jawab rania meletakan berkasnya diatas meja dimas

"Makasih"jawab dimas

"Saya lihat bapak seperti nya banyak masalah?"tebak rania

"Iya rania, saya lagi banyak masalah"jawab dimas

"Maaf pak kalo boleh tau ada masalah apa ya pak? Siapa tau saya bisa kasih saran ke bapak?"tawar rania

"Begini, kemarin pagi saya marah pada istri saya gara gara dia lebih memilih memberikan asi pada raihan dibandingkan meluangkan waktu untuk saya"jelas dimas

"Terus-"

"Ya saya marah gara gara itu semua"jawab dimas

"Menurut saya bu nisa benar pak, karna seorang ibu akan selalu memprioritaskan anak dibandingkan apapun itu"jelas rania

Dimas hanya terdiam

Rania terus menjelaskan pada dimas yang membuat dimas terdiam dan memikirkan apa yang dikatakan rania ada benarnya juga jadi ia harus mengalah demi sang anak

Dimas berdiri dari tempat duduknya dan berdiri tegak didepan rania

"Makasih ya rania udah mau kasih saran dari masalah saya sama istri saya"jawab dimas

"Sama sama pak"jawab rania

"Yaudah kalo begitu saya permisi dulu"lanjut rania

"Iya"

Tiba tiba kaki rania tergelincir dengan sigap dimas menolongnya. Mata rania bertemu dengan mata dimas

Disaat yang bersamaan berdiri seorang perempuan diambang pintu menyaksikan dimas dan rania bermesraan seperti itu siapa lagi jika bukan nisa istri dimas

Tanpa disadari air mata turun dari pipi nisa disertai dengan sakit didalam hatinya entah mengapa nisa melihat tatapan diantara mereka sangat berbeda

"Kamu ngga apa apa?"tanya dimas memposisikan rania kembali seperti tadi

"Ngga apa apa ko pak"jawab rania

"Saya keluar pak, permisi"lanjut rania

Namun saat rania ingin berjalan kearah pintu disana sudah ada nisa yang memperhatikan mereka berdua

"Bu nisa"ucap rania

Dimas langsung melihat keambang pintu dan benar saja ada sang istri disana

"Nisa"lirih dimas menghampiri nisa disusul rania

"Nis, ini ngga seperti bayangan kamu"ucap dimas mencoba menjelaskan semuanya

"Kamu bisa keluar, saya mau berbicara dengan suami saya"ucap nisa pada rania

"Baik bu saya permisi"jawab rania berjalan keluar dari ruangan dimas

"Aku bawain makan siang buat kamu"ucap nisa

"Iya"jawab dimas

Dimas dan nisa duduk disofa nisa menyajikan makan siang diatas meja lalu dimas memakan masakan nisa

Terjadi keheningan diantara mereka berdua bahkan ada rasa canggung disana, disatu sisi nisa selalu mementingkan raihan anaknya disisi lain tadi ada kejadian kesalahpahaman disini

Setelah selesai makan siang nisa merapihkan kembali makanan diatas meja

"Mas"ucap nisa

"Hm"jawab dimas

"Aku minta maaf soal kemarin, gara gara aku lebih memprioritaskan raihan dibandingkan kamu"ucap nisa

"Maafin mas juga, karna mas sudah egois sama kamu"ucap dimas

Pernikahan Impian Where stories live. Discover now