Princess Hours Ch 8

Start from the beginning
                                    

Sakura sudah sampai dapur dan berniat mencuci piringnya sebelum salah satu pelayan melihatnya dan melarangnya, lalu Sakura berinisiatif kembali lagi kekamarnya tapi saat berjalan kearah kamarnya tiba-tiba pandangan Sakura tertuju pada seseorang yang sedang berada ditaman.

Siapa lagi kalau bukan Uchiha Mikoto, Ratu kerajaan Konoha dan ibu dari calon suaminya Pangeran Sasuke, oke abaikan empat kalimat yang paling belakang dari kata-kata tadi entah kenapa Sakura jijik mengatakannya meskipun dalam hati

Sakura menghampiri Ratu Mikoto ia mendekat dengan tidak menimbulkan suara dan sepertinya Ratu Mikoto tidak menyadarinya

"Permisi Yang Mulia apa yang anda lakukan disini? Ini sudah malam bagaimana jika Yang Mulia nanti jatuh sakit karna terkena angin malam" Sakura berdiri dihadapan Ratu Mikoto

"Duduklah Putri, kakimu masih sakit dan belum sembuh" Ratu Mikoto tersenyum dan menuntun Sakura agar duduk disampingnya

"Apa kakimu sudah baikan?" Ratu Mikoto bertanya sambil membelai rambut Sakura

"Belum ka-ehh Yang Mulia" Sakura benar-benar meruntuki mulutnya kali ini, Ratu Mikoto tersenyum mendengernya

"Rasanya menyenangkan jika bisa dipanggil Ibu tapi dari lahirnya Pangeran Itachi sampai Pangeran Sasuke aku tidak pernah mendengar mereka memanggilku Ibu"

"Saya tau apa yang anda rasakan" Sakura menatap Ratu Mikoto melihat rasa sedih didalamnya

"Kau tau Putri apa saja yang kulakukan sebagai Ratu? Apa kau pernah mendengar berita-berita tentangku?" Ratu Mikoto bertanya sambil menatap Sakura

"Saya hanya melihat berita-berita kunjungan anda ataupun kegiatan sosial anda Yang Mulia, dan mungkin kalau kegiatan sebagai Ratu seperti tugas-tugasnya mungkin banyak" Sakura menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Putri, saat dirimu diangkat jadi Ratu kelak mungkin kau akan tau rasanya" Ratu Mikoto tersenyum dan melanjutkan

"Tugas Ratu adalah melahirkan penerus-penerus kerajaan agar kerajaan memiliki keturunan ya sama persis seperti kehidupan masyarakat lainnya. Tapi Ratu juga berperan dalam mendidik watak dan karakter anak-anaknya untuk menjadi Pangeran yang disenangi oleh rakyatnya" Sakura manggut-manggut mendengarkan

"Tapi saat penerus-penerus kerajaan sudah tumbuh dewasa seorang Ratu pasti akan merasa kesepian karna tidak merasakan masa-masa merawat anak-anaknya lagi. Apalagi jika mereka sudah berkeluarga. Jadi apa yang terjadi padaku sekarang akan terjadi juga padamu" Sakura memberanikan diri memegang tangan Ratu Mikoto seakan memberi kekuatan untuk Ratu Mikoto

"Saya berjanji jika saya sudah menikah dengan Pangeran Sasuke saya akan tetap mengunjungi Yang Mulia agar Yang Mulia tidak kesepian. Mungkin saya akan tinggal diistana berbeda tapi jika masih satu wilayah saya akan mengunjungi anda Yang Mulia" Ratu Mikoto tersenyum dan menarik Sakura kedalam pelukannya sementara Sakura membalasnya
.
.
Sakura kembali berjalan ke kamarnya setelah mengantar Ratu Mikoto kembali kekamar, ia berjalan tertatih dengan menahan rasa sakitnya. Ingin rasanya ia berteriak dan memanggil ketiga dayangnya tapi hei dia baru ingat kalau ini istana bukan hutan jadi ia harus menjaga sopan santun.

Tiba-tiba ia berpas-pasan dengan Pangeran Sasuke, saat Sakura selesai membungkuk hormat dengan Pangeran Sasuke tiba-tiba tangan Pangeran terjulur seperti ingin bersalaman tentu saja Sakura memiringkan kepalanya memikirkan apa maksud orang didepannya ini.

"Biar ku bantu" Pangeran Sasuke berucap dingin dan Sakura tau apa maksudnya

"Ti-tidak usah Yang Mulia aku bisa berjalan sendiri ke kamar. Saya permisi" Baru dua langkah Sakura berjalan tapi tiba-tiba ia sudah ditarik dan digendong ala bridal style oleh Pangeran Sasuke (pas bikin part ini author dengerin lagunya iKON - For You 😂 maaf iklan *plakk)

Sakura tentu saja melotot dan berteriak ia cukup terkejut pemirsa "Turunkan saya Pangeran, saya bisa berjalan sendiri! Saya tidak apa-apa kok, lagian saya bisa berjalan. Anda juga me-"

"Berisik" belum selesai Sakura bicara sudah di potong oleh Pangeran Sasuke mau tak mau Sakura menekuk mukanya

Pangeran Sasuke berjalan kearah kamar Sakura sambil mendengarkan gumamam sebal calon istrinya, oke abaikan kalimat yang terakhir. Dayang yang melihat mereka langsung membukakan pintu kamar Putri Sakura.

Setelah Pangeran Sasuke merebahkan Sakura dikasur tanpa banyak omong ia langsung meninggalkan Sakura, Sakura dibuat bingung dengan kelakuan 3D Pangeran Sasuke.

"Kesambet apa sih si pantat ayam?" Sakura menggeleng lalu mulai memejamkan matanya beristirahat
.
.
Pagi ini Sakura sedang belajar tentang tata krama di kerajaan ia sibuk membaca sambil menguap, Bonmi yang datang membawakan teh menatap bingung tunangan kerajaan didepannya.

"Putri jam berapa anda tidur tadi malam?" Bonmi bertanya sambil menaruh teh disamping Sakura

"Setelah si pantat ayam-"

"Putri" Bonmi mengintrupsi perkataan Sakura

"Iya-iya maksudnya setelah Pangeran Sasuke mengatarku ke kamar langsung saja aku tidur. Kenapa?"

"Tapi Putri terlihat mengantuk?" Uzuka dan Nana yang baru datang juga menatap aneh Sakura

"Apa kau tidak lihat? Kenapa kalian memberiku obat tidur?" Ketiga dayang Sakura berjengit kaget dengan perkataan Sakura. Obat tidur? Perasaan mereka tidak pernah berniat mencelakakan tunangan kerajaan

"Tapi Putri kami tidak pernah berbuat jahat pada Putri apalagi meracuni Putri" Uzuka memberanikan diri menjawab

Perempatan siku-siku muncul dikening Sakura "Apa kalian tidak lihat? Buku-buku ini yang ku maksud obat tidur. Aisshh mungkin aku bisa juling jika membaca sebanyak ini"

Nana dan Uzuka menahan tawanya sementara Bonmi menengur mereka berdua suapa Putri bisa berkonsentrasi pada bacaannya.

"Bonmi, setelah ini apalagi pelajaran ku?"

"Merangkai bunga bersama Ratu Mikoto Putri"

"Lebih baik aku kuliah daripada terus-terusan di istana, sangat membosankan" Sakura memanyunkan bibirnya dan melanjutkan bacaannya sementara ketiga dayang yang mendengarnya menunduk sedih
.
.
Pangeran Sasuke sedang buru-buru, ia akan berangkat kuliah kalau saja panggilan Ratu Mikoto menghentikan langkahnya yang sejengkal lagi sudah memasuki mobil

"Pangeran Sasuke" Ratu Mikoto mendekat

"Ada apa Yang Mulia" Pangeran Sasuke membalikan badannya dan membungkuk hormat pada ibunya

"Apa kau ada jadwal kuliah?"  Pangeran Sasuke menganggukan kepalanya

"Tidak usah kuliah, kau baru boleh kuliah saat pernikahan mu dan Putri Sakura sudah dilaksanakan, sekarang persiapkan dirimu ikut aku banyak yang harus kau persiapkan"

"Tapi Yang Mulia"

"Tidak ada tapi-tapian Pangeran" Ratu Mikoto berjalan menjauhi Pangeran Sasuke sementara Pangeran Sasuke terlihat marah ia sampai menendang ban mobil lalu memngikuti Ratu Mikoto
.
.
.
TBC ....

Princess HoursWhere stories live. Discover now