#3 | Xabiru

342 107 114
                                    

BIRU melepaskan tangannya yang melingkar di pergelangan lengan Alana ketika sampai di rooftop sekolah. Alana, gadis itu sedikit bingung karena Biru membawanya ke tempat ini. Tempat yang tidak seorang pun ada dan berniat menginjakkan kakinya di sana.

"Sekarang lo mau ngomong apa?" tanya Biru dengan sinis.

"Ini soal Rexha, Ru."

Mendengar hal itu, rahang Biru mengeras. Nama itu seolah menghantam pikiran Biru bertubi-tubi dengan rasa kesal.

Rexha Amalia. Cewek itu adalah sahabat Alana sekaligus mantan pacar Biru 2 tahun lalu. Tepatnya saat SMP. Biru menjalin hubungan dengan Rexha. Itu pun Alana yang mencomblangi dua manusia itu.

Singkat cerita semua berantakan ketika Rexha membuat keputusan yang membuat Biru hancur sehancur-hancurnya.

"Buat apa lo sebut nama itu? Dan apa lagi yang perlu di bicarakan?" Biru emosi.

"Rexha ngelakuin hal itu karena ada alasannya, Ru."

"Lo bicara kayak gitu karena lo sahabatnya, Al." Biru mengeraskan rahangnya kembali. "Lo ingat, dua tahun lalu, di saat gue lagi rapuh, terpuruk sedih karena nyokap gue baru aja meninggal, dia ke mana Al? Rexha ke mana? Dia nggak ada di saat gue lagi butuh tempat bersandar, butuh tempat berbagi kesedihan gue.

"Dia campakin gue gitu aja, Al. Sampai akhirnya dia pergi ninggalin gue dengan pindah sekolah ke London tanpa gue tau alasan pastinya." Biru dengan lantang memaparkan rasa sakit hatinya yang masih bisa ia gambarkan.

Mendengar hal itu, Alana bergeming. Sekuat itu rasa sakit yang Rexha berikan kepada Biru hingga cowok itu masih sangat fasih menjelaskan perasaan kehancurannya.

"Tapi Ru-"

"Al, dengar gue baik-baik, pasang telinga lo." Biru memaksa Alana untuk menghadapnya lebih dekat. "Gue nggak mau mikirin apapun lagi tentang Rexha. Bagi gue, dia adalah sebuah penyesalan terdalam gue. Dia kesalahan gue, Al. Udah cukup semua yang dia lakuin ke gue." Setelah itu Biru beranjak pergi tanpa pamit.

Alana masih mematung. Ia menilik sekilas ke arah Biru yang perlahan menghilangkan punggungnya di anak tangga.

Paparan Biru tadi seperti sebuah tamparan bagi Alana yang mencoba memperbaiki hubungan Biru dengan Rexha, sahabatnya. Ia kehabisan kata-kata untuk menjelaskan dirinya yang hanya bisa mematung setelah mengobrol singkat dengan cowok itu.

***

Biru menghentikan motor ninja berwarna hitam di depan rumahnya. Memarkirkan benda itu dengan apik.

Rumah gedongan itu hanya di isi oleh dirinya dan Ayahnya serta beberapa pekerja rumah tangga, seperti Bi Surti sebagai asisten rumah tangga, Mang Ujang sebagai pengurus kebun dan tanaman-tanaman di rumah, Pak Salih sebagai satpam rumah, dan Pak Al...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rumah gedongan itu hanya di isi oleh dirinya dan Ayahnya serta beberapa pekerja rumah tangga, seperti Bi Surti sebagai asisten rumah tangga, Mang Ujang sebagai pengurus kebun dan tanaman-tanaman di rumah, Pak Salih sebagai satpam rumah, dan Pak Ali sebagai supir pribadi Ayah Biru.

XABIRU (On Going)Where stories live. Discover now