Chap 18 : Dinner (2)

1.1K 79 1
                                    

Jenny merapikan blouse nya dan ia menatap ke arah kaca sambil menyunggingkan senyuman,
"Sempurna, aku terlihat cantik" gumam gadis itu,

"Mos, apakah kau..." Darel menggantung kata katanya saat menatap gadis yang sedang berdiri di depan kaca,
"Hey.. Hey.. Kau mau kemana ?" tanya nya tiba tiba,

"Kau tidak dengar ya. Tadi pagi david kan mengundangku makan malam bersama rekan bisnis nya. Jadi aku harus bersiap. Apa menurut mu ini sudah rapi ?" tanya gadis itu yang masih menatap ke arah cermin.

"Are you serious, mos ? Kau akan makan malam, bukan menghadiri rapat. Kenapa harus berpakaian formal ?" tanya darel sambil menyilangkan tangan nya di dada,

"Hush.. Dia tadi bilang kalau ini bukan makan malam biasa dan kami akan membicarakan soal bisnis juga kan. Jadi aku harus berpakaian formal, Darl"

"Ya, terserah mu saja lah. Jangan sampai kau salah kostum saja" cibir nya,
Jenny menyunggingkan bibirnya,

"Oh iya, apa kau sudah menghubungi kate ?" tanya Darel membuat jenny menatap langsung ke arahnya.

"Sudah. Tapi belum ada balasan" jawab nya sambil membawa tas nya lalu pergi keluar dari kamar itu melewati Darel yang berdiri di ambang pintu,
"Aku akan memberitahu mu saat dia membalas pesan nya" imbuhnya,

Drrtt..

Ponsel jenny bergetar menandakan sebuah pesan singkat yang masuk,
Jenny membuka ponsel itu lalu membaca pesan yang baru saja masuk itu,

From : Annoying Boss
Aku sudah ada di depan. Keluarlah !

sekali lagi jenny merapikan pakaian nya,
"Darl, aku pergi dulu ya" teriaknya,

"Apa boss mu sudah datang ?"

"Ya, dia menunggu di mobil" ucap jenny lalu melenggangkan kaki nya.

David POV,

Malam ini adalah malam yang penting bagi ku karna aku akan menemui partner kerja ku setelah sekian lama kami tidak mengadakan hubungan kerja. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini jadi aku akan melakukan segala cara agar kami berdua bisa melakukan hubungan kerja sama. Perusahaan ku akan semakin maju dan aku akan menjadi lebih sukses. Saat ini aku menunggu gadis itu, jenny. Ya siapa lagi, mau tidak mau aku akan mengajak nya.

Tek.. Tek.. Tek..

Lamunan ku buyar karna suara yang berasal dari kaca mobil ku, ya gadis itu sudah ada di depan pintu mobilku. Aku memberi isyarat agar dia masuk.

"Maaf, anda sudah menunggu lama pak ?" tanya nya, perhatian ku masih stuck di pakaian nya. apa-apaan dia ? Apa dia mau menghadiri rapat ? Kenapa memakai blouse kantor ? Ayolah, ini hanya makan malam. Tidak perlu se formal itu kan,

"Pak ? Anda baik baik saja ?" tanya nya sekali lagi,

"Hm.." aku hanya berdeham lalu mulai melajukan mobil ku.
Setelah 10 menit, aku menghentikan mobilku di depan salah satu butik. Gadis itu terlihat bingung,

"Apa kita akan makan malam di butik ?" tanyanya dengan wajah konyol nya.

"Apa kau bercanda ?" Gadis itu menggeleng pelan,
"Cepat keluar dan ikut aku" kataku,
Kami berdua keluar dari mobil. Aku berjalan mendahuluinya sedangkan dia mengikuti di belakang ku. Setelah kami berada di dalam butik, aku memanggil salah satu pekerja wanita di sana,
"Dandani gadis itu" tunjuk ku kepada jenny,
"Untuk makan malam" sambung ku, gadis pegawai itu mengangguk seakan mengerti.

"Aku mau di bawa kemana ?" tanya jenny dengan wajah super bingung nya itu.

"Ikut lah dengan nya. dan turuti semua yang dia minta" kataku sambil mendudukkan diri di sofa,

Setelah 20 menit,
Gadis itu keluar mengenakan gaun merah disertai kerah yang berbentuk rangkaian bunga mawar. Sedangkan rambutnya di gelung dan di tata sedemikian rupa untuk mempercantik penampilan nya. Gadis itu tersenyum memandang ku. Aku berdiri dari duduk ku.
"Sudah selesai ?" tanyaku,
Jenny hanya mengangguk,

"Baiklah, ayo kita pergi" ajak ku,
"Kirim tagihan nya ke rekening ku" ucap ku kepada kasir,

Di restoran...

"Kami sudah memesan meja" ucapnya kepada seorang pelayan,

"Dengan nama siapa tuan ?"

"David Hamilton" ucap ku, pelayan itu memeriksa buku nya . lalu mempersilahkan kami untuk duduk di meja yang telah kami pesan,
kami berdua duduk bersebelahan,

"Dimana rekan kerja anda" tanya jenny tiba tiba,

"Mungkin sebentar lagi.."

"Hai dave.." terdengar suara dari belakang kami, membuat aku menengok ke arah sumber suara itu. Sedangkan gadis itu hanya diam seperti tidak mendengar apapun,

"Hey," sapa ku,

"Kau sudah menunggu lama ?" tanya nya.

"Tidak. Kami baru saja datang,"

"Woah, kau membawa kekasih mu" kata nya,

"Bukan, dia sekertaris ku. Jenny, perkenalkan dia tuan Leon Marcello, dia adalah rekan kerja kita kali ini. Dan leon, Perkenalkan. Ini jennifer Mimosa, sekertaris ku"

"Kau" kata mereka secara bersamaan,

"Hey, kalian sudah saling kenal ?" Tanya ku penasaran,

"Eh, di.. Dia. Kami bertemu di jalan waktu itu" kata Leon, sedangkan jenny masih menundukkan kepalanya.

POV end,

***

To be continue..

Ghost Love #wattys2018Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt