Chapter 7 : Fix me ! (2)

1.7K 109 3
                                    

Jenny berjalan keluar dari kamarnya dengan pakaian rapinya, ia melihat Darel yang sedang duduk dengan santai sambil menonton tv di sana.
"Kamu mau kemana ?" tanya Darel saat ia melihat Jenny yang sudah rapi tiba-tiba duduk di sebelah nya,

"Ke kantor," jawab Jenny singkat,

"Apa ? Kantor ? Sepagi ini ?" Darel menatap ke arah jam dinding,
"Ini kan masih jam 7" sambung nya,

"Memang !" jawab Jenny seraya memasang stocking nya,

"Bukan nya seharusnya kamu berangkat 1 jam lagi ?" tanya Darel lagi,

"Iya, tapi aku lupa kalau aku masih punya banyak pekerjaan yang mesti aku selesaiin. Kalo enggak.. Kamu tahu kan apa yang bakal terjadi ? (Jenny berdiri menghadap Darel yang masih menatapnya) aku gak mau berurusan sama bos yang nyebalin itu" sambung nya sambil berjalan ke arah dapur,

"Hmm.. Iya juga sih. kamu bener !" kata Darel

"Eh.. Kamu membuat susu ini ? Dan sarapan ?" kata Jenny terkejut saat ia melihat sudah ada makanan di meja makan beserta susu nya.

"Iya, siapa lagi kalau bukan aku ? Hantu ?" jawab Darel,

Lalu jenny menatap nya,
"Darel..?"

Darel yang sadar pun langsung merespon,
"Iya iya, aku hantu nya ! Kamu senang !" jawab nya sambil kembali menonton tv,

Jenny tertawa, lalu ia mengernyitkan dahinya,
"Tapi bagaimana bisa kamu memasak ?"

"Hey, aku memang gak pandai dalam hal memasak. Tapi setidak nya sandwich itu terlihat normal kan?" sahut Darel sambil menyilang kan tangan nya,

"Tidak, bukan itu maksud ku ! Kamu ingat gak, kamu gak bisa memegang ataupun menyentuh aku kan, tapi bagaimana bisa kau.."

"Aku juga tidak tahu, mungkin aku tidak bisa menyentuh apapun yang bernyawa" jawabnya sedih,

Lalu..

"Hmm gak buruk buruk amat sih, sandwich ini cukup enak !" kata Jenny,
Sedangkan Darel hanya tersenyum,

"Meskipun tidak seenak buatan ku," kata Jenny tertawa lalu bergegas pergi,
"Aku pergi dulu ya ! kamu gak perlu ikut. Aku sedang tidak punya uang jika harus membayar 2 bangku, jadi hari ini aku pergi sendiri saja ! Kamu bisa ngelakuin apapun... Anggap aja rumah mu sendiri" kata Jenny seraya menutup pintu lalu pergi, sedangkan Darel hanya mengangguk,

***

Jenny berjalan ke dalam ruangan nya,
Lalu mulai mengerjakan pekerjaan nya,

Setelah 45 menit,

"Akhirnya selesai juga" Jenny menyandarkan tubuh nya di kursi kerjanya dengan menghembuskan nafas panjang,
Ia melirik arloji nya.
"Aku harus meletakkan berkas ini di meja tuan Hamilton, 15 menit lagi dia datang. Kalo dia melihat sudah ada berkas di mejanya sebelum dia datang, pasti dia akan mengubah fikiran nya untuk memecat ku" gumamnya lalu berdiri dan berjalan keluar ruangan dengan membawa setumpuk map yang berisi berkas berkas yang baru saja dia selesaikan,

Cklek..

Pintu itu terbuka, Jenny tampak sedikit terkejut saat ia melihat David sudah ada di meja nya, tapi sepertinya dia tertidur. Namun ia segera memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan itu.

"Astaga, dia sudah ada di sini ?" ia menatap atasan nya itu sekilas.

Kalau seperti ini dia terlihat sangat manis apa lagi saat dia tidur seperti sekarang -batin Jenny yang tanpa sadar mengagumi ketampanan atasan nya itu,

Dia meletakkan berkas berkas itu ke atas meja lalu ia beranjak pergi..
Jenny segera berjalan keluar dari ruangan itu, dirinya tidak mau lama-lama di sana karena masih ada hal lain yang harus ia kerjakan.

Jenny segera pergi menuju lift untuk pergi ke lobby. Ia berniat membeli kopi yang ada di sebrang jalan,

"Cappuccino" katanya pada penjual kopi itu setiba nya ia di sana.

"Tidak biasanya," kata penjual kopi itu,

"Maksudnya ?" Jenny mengerutkan dahinya,

"Biasanya tuan Hamilton selalu menyuruh seseorang untuk membeli kopi hitam, tapi beberapa hari ini dia membeli kopi sendiri. jadi, apa nona ini sekertaris barunya ?" Tanya wanita itu,

"Oh iya.. Baiklah satu kopi hitam nya juga ya !" kata Jenny ramah,

Wanita itu mengangguk,

***

Cklek..

Jenny masuk ke dalam ruangan David dengan membawa 2 cup kopi di tangan nya, lalu ia meletakkan salah satu cup kopi itu di atas meja David.
"Dia masih tidur ? Sepertinya dia berada di sini semalaman,"  Gumamnya,

Jenny berniat membangunkan david,
Hingga...

Pria itu membuka matanya,
"Apa yang kau lakukan di sini ?" tanya nya dengan suara parau,

"Astaga, apa anda mabuk pak ? Anda baik baik saja kan ?" Jenny mendadak panik saat mencium bau alkohol dari nafas pria itu,

"Pergi lah, aku sudah hancur.." Katanya seraya kembali menutup matanya,
"Padahal aku mencintai nya, tapi dia.. Shit.." umpatnya tiba tiba air mata mengalir deras dari mata tertutup pria itu,

Astaga ! Apa dia menangis ? Dia menangis ? Jadi dia menangis karna baru saja putus dari kekasih nya ? Dasar payah -batin jenny,

"Kumohon, buat aku lupa akan pelacur itu. Buat aku melupakan dia," pria itu masih terus menangis tanpa membuka matanya,

Tiba tiba tangan Jenny terulur ke arah dahi pria itu,
"Astaga, anda demam pak ! Anda harus ke rumah sakit" ujarnya,
Jenny merogoh saku nya lalu menelfon seseorang.

"Kamu udah datang kan ? Cepat temuin aku di ruangan Mr. Hamilton ! Sekarang !"

"..."

"Cepetan deh, jangan lupa telfon ambulans"

"...."

"Aku akan jelaskan nanti,"

"..."

Jenny mematikan ponsel nya.

Setelah beberapa menit,

Cklek..

"Untung aja kamu udah datang Carl, ayo cepat bawa dia bersama karyawan lain !" kata Jwnny sambil berdiri,

"Ada apa dengan Mr. Hamilton ?"
Carl berlari kecil menghampiri David yang masih terkulai tak sadar di mejanya,

"Aku tidak tahu, tapi dia demam ! Apa ambulans nya sudah datang ?" Tanya Jenny khawatir,

"Mungkin beberapa menit lagi, tapi sebaiknya kita bawa dia ke bawah dulu" kata Carl lalu beberapa karyawan kantor datang dan membantunya membopong si CEO itu.

****

Sirine ambulans berbunyi nyaring. Sedangkan Jenny berada di dalam mobil itu duduk di samping David yang masih belum sadar bersama 2 perawat.

Jenny menatap pria itu yang nampak pucat,
Aku tidak menyangka kamu selemah ini ! Memalukan sekali. Tidak harusnya kamu seperti ini hanya gara gara seorang wanita ! -Jenny menggelengkan kepalanya.

Ambulans itu berhenti di depan rumah sakit lalu pintu mobil itu terbuka, tampak beberapa perawat yang berlarian membawa bangsal rumah sakit lalu memindahkan tubuh David ke bangsal tersebut. Lalu Jenny turun dan mengikuti para perawat yang membawa David ke ruang UGD itu.

"Anda keluarga nya ?" tanya seorang dokter yang hendak masuk ke dalam ruangan itu.

"B-Bukan. Saya sekretarisnya" jawab jenny gugup sambil menatap dokter itu,

"Baiklah, sebaiknya anda menghubungi keluarga pasien"

"Tapi dok, saya sekertaris baru. Jadi saya tidak tahu apa apa tentang beliau dan keluarga nya" jawab Jenny jujur.

"Hmm.. Baiklah. Sebaiknya anda menunggu di sini sampai pasien selesai di obati" Jenny hanya mengangguk lalu dokter itu masuk ke dalam ruangan itu.

*****

Foto di atas : Jennifer Mimosa cast lily collins
Votmen !
Wajib !!!!
😁😁😁

Ghost Love #wattys2018Where stories live. Discover now