empat belas : Kemarahan Rasyad

1.9K 111 4
                                    

Hari ini Shila sudah sekolah, wanita itu kini sedang berada di mobil. Melihat ke kanan dan ke kiri jalan raya, banyak orang yang sedang berlalu lalang. Ada yang bersiap untuk membuka dagangan, ada yang berdiri dan nampaknya sedang menunggu ojek online. Ada lagi yang sepertinya sedang menunggu angkutan umum.

Shila tersenyum. Dia bersyukur masih diberi kecukupan menjalani hidup, masih memiliki kendaraan yang bisa di bilang lebih dari cukup. Bahkan selain ayahnya yang memiliki perusahaan, ayahnya juga pemilik sekolah yang sekarang ia tempati.

Kalau kalian fikir Shila sangat sempurna, tidak juga. Yang paling sempurna itu hanya Allah SWT. Shila memang bisa di bilang berkecukupan, tapi wanita itu jauh dari kata sombong. Bahkan, penampilannya setiap hari selalu terlihat sederhana.

Shila memang sempurna dalam hal materi, tapi tidak mungkin dia tidak punya masalah 'kan? Terutama masalahnya dengan Ardan yang membuat Shila hampir gangguan jiwa.

Kadang, tidak semua yang terlihat dari luar itu sempurna. Manusia punya kelebihan dan kekurangan, kalau kalian kurang berkecukupan jangan pernah merasa Tuhan itu tidak adil. Tapi, Tuhan sedang memberi cobaan yang dipastikan kalian kuat menghadapinya.

Tahukan kalau Tuhan tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan umatnya? Selalu percaya kalau Tuhan adil, dan hidup kalian akan sempurna. Shila memang cuek, tapi sebenarnya Shila sangat peduli dengam hal sekecil apapun. Hanya saja, dia tidak ingin banyak omong.

"Hei, bengong aja lo." Rasyad menghentikan lamunan Shila.

Ya, hari ini wanita itu pergi berangkat sekolah dengan Rasyad dan supir mereka. Orangtua Shila yang sangat possessive tidak mengizinkan wanita itu untuk pergi sekolah seorang diri. Padahal, Shila kadang suka naik bus sekolah. Lebih nyaman. Gratis, dan banyak orang.

"Kaget ih!" Shila memang kagetan, Bang Ras latahan, tapi kenapa sifat kagetan itu tertular nya ke Shila. Mungkin faktor dia lagi melamun kali ya?

Ras terkekeh, "Ya lagian ngelamun," Shila diam tidak menanggapi lagi.

Tidak lama kemudian mereka sampai. Mereka turun di lobby sekolah bersamaan. Setelahnya, mereka jalan beriringan di koridor koridor sekolah.

Bisikan-bisikan setan mulai terdengar.

"Lah buset. Bukannya pacaran sama Samudra? Kok Kak Rasyad gue di embat juga?"

"Woy gila cogan gueeee!"

"Yah, udah ga jomblo lagi."

"Shila ketara banget matre nya. Rasyad kan pemilik sekolah. Geli gue sama tuh cewek."

"Samudra jomblo dong? Incer Samudra aja Ah."

"Bitch."

"Ketauan deh recehnya."

Dan masih banyak lagi yang lainnya. Shila menghela nafas pelan.

Rasyad yang melihat dan mendengar semua itu berhenti berjalan. Shila terkejut. Menatap Shila dengan tatapan memohon, seolah mengatakan.

"Udah bang. Jangan."

Tapi Rasyad mengabaikan. Rasyad melepas rangkulannya di pundak adiknya. Pria itu menatap tajam semua orang yang berdiam diri di koridor. Mengetahui kalau seorang most wanted sekolah mereka sebentar lagi akan mengamuk.

"ULANG OMONGAN LO SEKARANG JUGA BISA NGGAK?!" Semuanya terkejut, bahkan ada yang latah.

Bianca yang baru saja datang melihat keributan itu segera mendekat. Menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi. Dan Shila masih setia menunduk.

"NGOMONG DEPAN GUE SEKARANG! SANGGUP GAK LO SEMUA." Lagi-lagi Rasyad membentak.

"JANGAN JADI BANCI, NGOMONG CEPETAN! BANGSAT YA LO SEMUA." Shila semakin menundukkan wajahnya.

Hening masih menyelimuti. Tidak lama kemudian Samudra datang. Sam langsung menembus kerimunan, berdiri di samping kekasihnya, lalu meletakkan wajah Shila di dadanya. Menyembunyikkan ketakutan wanita itu.

Shila merasa sedikit tenang. Kepala nya sedikit pusing karena masih terngiang kejadian kemarin.

"KALO SEKALI LAGI LO SEMUA NGOMONGIN KIYARA ASHILA X-IPS 2. GUE JAMIN LO SEMUA GAK BAKAL HIDUP TENANG!" Rasyad melangkah ke arah Bianca.

Menarik tangannya kasar, membuat wanita itu meringis.

"LO LIHAT WANITA DI SAMPING GUE INI? LIHAT LO SEMUA? WANITA INI YANG NGEBULLY SHILA KEMAREN. GAK PUNYA HARGA DIRI! GAK PUNYA MALU. SOK PERFECT PAKE SEGALA NGEBULLY ANAK ORANG."

"LO PENASARAN SIAPA SHILA? MAU TAHU KENAPA GUE NGEBELA DIA SAMPE SEGININYA?" Semuanya masih diam.

"EMANGNYA SIAPA YANG GAK MARAH KALAU SESEORANG YANG TINGGAL DI JANIN YANG SAMA SEMBILAN BULAN DI BULLY?! DI KATA-KATAIN GA BENER? SIAPA YANG NGGAK MARAH?" urat leher Rasyad menonjol. Lelaki itu benar-benar marah.

Bianca yang berada di samping Rasyad ketakutan, bahunya bergetar hebat. Air mata menggenang di pelupuk matanya. Biar jahat begini Bianca tidak bisa di bentak. Apalagi di permalukan seperti ini.

Shila malah semakin mengeratkan kepala nya ke dada Samudra. Dia takut. Samudra yang melihat kekasihnya makin memucat mengelus sayang rambut Shila.

"IYA, BENER YANG SEMUA ADA DI PIKIRAN LO SEKARANG. KIYARA ASHILA WIJAYA, ADIK DARI FAJAR ARASYAD WIJAYA DAN ANAK KANDUNG PEMILIK SEKOLAH BERNAMA HARAPAN WIJAYA!"

"GUE RASA LO SEMUA TAHU APA YANG BAKAL GUE LAKUIN KALO ORANG YANG GUE SAYANG DI APA-APAIN. APALAGI SAMPE DI BULLY SAMA CEWEK GAK BERGUNA DI SAMPING GUE INI."

Samudra yang melihat Shila semakin ketakutan membawanya keluar dari kerumunan. Sekolah memang belum bel-bel karena Rasyad yang meminta. Ayahnya pemilik sekolah, bebas. Lagian, Ayahnya menyetujui rencana Rasyad yang ini.

"SELAMAT, BIANCA. RATU SEKOLAH YANG PALING CANTIK. MULAI HARI INI, JAM INI, DAN DETIK INI. LO RESMI DI KELUARIN DARI SEKOLAH INI!" Rasyad menendang tong sampah di sebelahnya, lalu pergi meninggalkan kerumunan. Menuju Samudra yang sedang membawa Shila ke UKS. Rasyad takut adiknya kenapa-kenapa. Karena Shila memang tidak bisa dibentak.








TBC

a/n :
HALOOO SEMUA! Serem ga sih Ras marahnya? Aku susah banget dapet feel marah, biar mendalami😂 Tapi semoga kalian makin penasaran deh ya.

DITUNGGU VOTE NYA(':

Aku sedih yg vote dikit. Tapi ya gpp lah, ada yg baca juga udah syukur😁

Makasih udah baca. sampai jumpa part selanjutnya!😘

----clndwr, sekolah masih H-11 pas aku ngetik. Gatau deh salah apa bener😂

03-07-18

SAMUDRASHILAWhere stories live. Discover now