enam : Pacar Samudra

2.4K 112 1
                                    

Dua insan yang sudah menjadi sepasang kekasih itu sedang duduk di atas rumput. Di sebelah dinner set yang disiapkan Samudra. Menikmati keindahan danau di hadapan mereka. Shila meletakkan kepala nya di bahu Samudra. Perlahan tangan Samudra mengelus rambut wanitanya.

"Sam, kita pulang kapan?"

"Udah mau pulang? Yaudah ayo."

"Belum, sih. 5 menit lagi deh,"

"Eh yaudah sekarang aja deh." Shila memasang tampang linglungnya. Sam tersenyum dan mencubit kedua pipi Shila gemas.

"Weekend depan main kerumah Alana mau?" tawar Sam.

Mereka berdua sudah jalan menuju mobil Sam yang tidak jauh dari tempat mereka duduk.

"Mau! Mau banget! Ajak Alan jangan lupa!"

"Iya, Sayang." Pipi Shila merona.

Woy, demi ibu neptunus! Shila baper woy! Baperrr.

"Hei, kenapa diem?" Sam mengelus pipi Shila dengan sebelah tangannya yang tidak memegang stir.

"Sam jangan kaya gitu."

"Gitu gimana, Sayang?" Sam mengulas senyum lebar.

"Sam, ih. Gue baper!"

"HAHAHAHA gemes banget pacar Sam, ya Allah. Jadi pengen bawa pulang."

Shila memalingkan wajahnya yang sudah menyamai kepiting rebus.

"Besok gue jemput, oke?"

"Mampus deh gue dibunuh sama fans lo!" Shila mendesis.

"Enggak. Gak ada yang berani ganggu lo selama ada gue."

"Iya kalo ada lo, kalo gue ke kamar mandi? Atau kemanapun yang gak ada lo? Abis gue."

"Hei, lo percaya sama gue kan?"

"Hm."

Selanjutnya hanya ada keheningan di mobil. Setelah sampai di rumah Shila, wanita itu mengucapkan terima kasih lalu turun dari mobil Sam. Sam melajukan mobilnya setelah memastikan Shila aman.

Sam tidak boleh kecolongan. Shila tidak akan kenapa-napa. Kalau sampai ada sesuatu yang menimpa Shila dan Sam penyebabnya. Laki-laki itu pasti akan menyalahkan dirinya sendiri.

~~~

Tin tin

Suara klakson memecah keheningan meja makan keluarga Shila. Shila yang paham nampaknya ia sudah di jemput segera menyelesaikan makannya. Ia bangkit setelah berpamitan pada Ayah, Bunda dan Bang Ara nya.

"Assalamualaikum, Shila jalan!" teriak Shila ketika hendak melewati pintu.

"Sam, udah lama?"

"Enggak, baru 5 menitan. Udah 'kan? Langsung jalan yuk?"

"Ngebet banget lo?"

"Kamu, bukan lo."

"Iya iya. Ngebet banget kamu, Kenapa?"

"Mau ngasih tau ke dunia kalo kamu sekarang pacar aku." Sam membantu Shila menaikki motornya.

"Alay!" Shila menepuk bahu Samudra pelan.

"Udah siap?"

"Udah!" Samudra menjalankan motornya. Dengan kecepatan yang stabil.

"Kalo kamu kesakitan sebut nama aku."

"Apa hubungannya?"

"Nanti aku akan datang dalam sebutan ketiga."

"Kalo kamu nggak dateng?"

"Berarti aku lagi minum pop ice."

"Akunya makin kesakitan dong?!"

"Ya nanti aku panggilin tukang dokter."

"Gak mau, akukan mau nya kamu!"

"Ya berarti aku akan datang di sebutan ke empat."

"Kalo kamu nggak dateng juga?"

"Aku di buang sama mamah kamu kelaut."

"Terus nanti kamu di makan buaya," Shila berhenti sejenak. Lalu melanjutkan ucapannya.

"Terus aku nontonin, video in. Terus aku upload ke youtube."

"Gimana bisa? Kan kamu lagi sakit?"

"Jelas bisa. Kan pas kamu di buang ke laut aku udah sembuh." Sepanjang perjalanan mereka saling melemparkan guyonan guyonan receh. Samudra yang paling gencar. Dan Shila hanya tertawa.

~~~

"Nanti ke kantin bareng aku?" Tanya Samudra sembari membantu Shila melepas helm nya.

"Iya udah." Shila merapikan sedikit tatanan rambutnya. Shila memundurkan dirinya sedikit. Memberikan celah untuk Samudra turun.

"Udah? yuk!" Samudra merangkul Shila.

"Lah anjir mereka pacaran?"

"Lah Shila bitch banget. Perasaan kemaren nolak Sam dah."

"Gila gue ngeship woy, satu cantik satu ganteng gitu. SAMUDRASHILA LOVERS NIH GUE!"

"Gapapa deh gue asal Sam bahagia."

"Ah, cocokkan sama gue!"

"Gak ngeship gue ah!"

Dan masih banyak lagi omongan omongan yang membuat kuping Sam dan Shila pengang seketika. Lagipula untuk apa mereka mengurusi? Yang ngejalanin juga Sam dan Shila.

"Ngapa ngapain Shila, urusan lo semua sama gue!" Sam menendang tong sampah di sampingnya. Membuat semua yang ada disana terkejut. Bahkan ada yang latah.

Shila yang mendengar itu hanya tersenyum.

Mereka melanjutkan jalannya. Samudra mengantarkan Shila sampe ke depan kelas wanita itu. "Belajar yang bener ya!," Samudra mengacak rambut wanitanya itu.

"Kalo ada yang ngapa-ngapain kamu, bilang sama aku!" lanjut Samudra.

"Iya, kamu juga belajar yang bener. Udah kelas sebelas, bentar lagi kelas 12. Terus lulus, terus sukses deh." Shila tersenyum. Entah apa yang membuat Shila menjadi wanita lembut seperti ini. Bahkan sama dia pun Shila tidak pernah selembut ini.

Samudra yang masih tersenyum menganggukkan kepalanya. "Udah sana masuk."

Shila hendak masuk, tapi kemudian ia melihat kerah kemeja Samudra, "Sebentar," Shila merapihkannya. Samudra kembali tersenyum, hatinya menghangat. "Nah, udah selesai." Ucap Shila setelahnya.

Di sekitar mereka ada yang menatap iri, benci, dan tersenyum senyum senang. Shila dan Samudra tidak perduli, selama mereka tidak mengganggu keduanya tidak masalah. Sedangkan disana, tidak jauh dari keduanya, seorang wanita melihat mereka berdua, terutama Shila dengan tatapan benci.

"Siap-siap Kiyara Ashila." ucap wanita cantik itu, dia Bianca. Seseorang yang mengejar ngejar Samudra sejak dahulu.



a/n :
Maafkan diri ini yang sudah kehabisan ide. Eh tapi maaf sedikit, daripada nggak up kan? Vomments ya guys. See ya!

---clndwr

20-06-18

SAMUDRASHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang